• Anak & Keluarga
  • Kesehatan Mental
  • Perempuan & Pernikahan
  • Lingkungan
  • Review & Rekomendasi
Salam, Nasha

Jejak Perjalanan dan Catatan Pelajaran

Kalau dulu ulang tahun adalah tentang perayaan, banyaknya kue ataupun kado yang diberikan, bahkan bisa dihitungin siapa aja yang dateng dengan kue dan ucapan selamat, wah, tapi kalau sekarang makin bertambah usia makin banyak yang dipelajari, makin banyak nilai yang aku pingin pegang, aku jadi makin mengerti kenapa semakin tua orang semakin sedikit yang merayakan ulang tahun. Bahkan mau dilewati gitu aja. Mungkin sebagian merasa kalau itu bukan hal yang perlu, atau baru sadar kalau pesta ternyata bukan hal yang dinikmati, apalagi buat kaum yang kalau rame energinya malah terkuras.


Tapi mengingat momen kelahiran berapapun usianya adalah hal yang perlu (menurutku)




Karena kita cenderung manusia yang mencari momentum, maka di tanggal kelahiran, jadikan ini momen untuk kita melihat kembali perjalanan diri kita sendiri.

Oh, aku pernah disitu ya dulu.

Oh, aku udah sampai sini ya.

Oh aku di jalan ini supaya bisa ke sana ya.

Eh, kayanya kalau aku pingin ke sana, jalannya bukan yang ini deh.

Eh, ternyata jalanku ini gak pernah aku bayangin dulu loh, tapi gapapa aku suka.

Atau malah, jalan aku sekarang bukan yang aku mau, aku gak suka, apa ya yang bisa aku lakukan?


Refleksi diri ini bisa bikin kita lebih sadar sama hidup sendiri. Mensyukuri, menjalani, menikmati, di momen dan waktu waktu singkatnya, dalam setiap aspeknya. Bebaslah mau dominan dan prioritas yang mana, bisa relasi, silaturahmi, finansial, karir, barang kepemilikan, nilai hidup, keluarga, hobi, passion, apapun. Beberapa atau semua sekaligus. Hidup dengan niatan sepenuhnya, bukan sekedar autopilot habisin waktu dengan rutinitas.


Gak usah panik mikir yang ribet dulu lihat jauh-jauh.

Dari mulai bangun pagi aja, pelan-pelan disadari diresapi oh aku masih hidup hari ini, berdoa, pagi ini aku pingin apa ya, aku bakal ngapain aja ya supaya bisa dapat 'a sense of fulfillment' katanya. Gak usah buru-buru pegang hp dulu.

Terus makan dengan sadar, pikiran dan raga di waktu dan tempat yang sama. Nikmati setiap suapan, setiap kunyahan, setiap yang dimasukka ke tubuh itu, ada utuh di sana untuk beberapa menit itu aja.

Pegang gadget juga jelas dulu niatnya apa, mau ngapain, batasannya sampai mana, supaya kita punya kontrol penuh sama diri sendiri, gak jalan otomatis terus.


Selain itu, aku sendiri kalau lihat ke depan gini,

Salah satunya, aku pingin belajar terus karena aku senang mencari tau hal baru, aku suka dengan perasaan saat aku mengetahui sesuatu atau menguasai hal baru, oh jadi aku perlu rencana mau apa aja dan menyiapkan juga waktu dan biayanya, Untuk itu, aku perlu disiplin ya, aku perlu breakdown mau apa aja dan targetnya gimana, gak lupa perlu atur keuangan juga ya.

Atau karena aku mau kuat lari-larian bareng bocah, berarti aku perlu melatih otot buat terbiasa gerak, jadi aku perlu membiasakan olahraga ya.

Atau, aku mau jadi ibu yang gak marah-marah deh ke anakku. Oh berarti aku perlu belajar tenang ya, gimana mengelola emosi ku. Secara luas, aku perlu cari tau tentang mental health juga ya. Pelan-pelan diselami, dicari tau, lalu dijalani kebiasaannya. Kalau soal ini, aku sedang belajar untuk gak gampang terpengaruh sama emosi orang lain. Menyadari kalau aku gak punya tanggung jawab atas apa yang orang rasakan, melepaskan keterikatan emosi sedekat apapun hubunganku dengan orang itu. Kalau orang kesel, gak ikutan kesel. Kalau ada yang tantrum, aku gak perlu ikutan trantum juga. 


Lebih sadar sama hidup itu, juga berarti lebih fokus ya. Semacam gak beban sama omongan orang, gak takut sama penilaian sekitar, jadi bisa berani mengungkapkan, menyampaikan apa yang dipikirkan, dirasakan, dan berani menghadapi feed back nya, suka ataupun gak disuka. Karena dari awal kan udah jelas goalnya apa, stepnya apa, jadi lain-lain ya udah jadi aksesoris biar lebih rame aja.


Mikir ke depan, lihat jalan di belakang, menyadari apa aja ya yang udah kita terima. Apa ya yang udah aku lakukan atas apa yang aku terima itu. Mensyukuri seutuhnya atas berkah diri sendiri. Bukan bersyukur karena merasa lebih beruntung daripada orang lain, tapi bersyukur ya utuh bersyukur aja tanpa perlu perbandingan.


Pas ditulis gini kok kayanya berat banget, panjang banget ya, padahal hari-hari ya biasa aja. Ujung-ujungnya ya ini bukan hal instant, bukan tentang apa yang tampak, karena ini tentang pola pikir, tentang titik di mana semua bermula :)


Di tahun ini, juga aku memberanikan untuk menulis tentang Gempa Padang 30 September tiga belas tahun lalu di sini. Tanpa niatan khusus sih, untuk membuka diri aja dan menyudahi hubungan antara ulang tahunku dan gempa yang traumatis itu. Supaya kalau aku ingat 30 September ya udah sebagai tanggalan biasa aja, yang sama kaya tanggal lainnya ada banyak momen dan kenangan di dalamnya.


Aku ingin setiap tahun bisa merefleksi diri sendiri seperti ini sih, mereview perjalananku, supaya bisa hidup sadar dengan penuh syukur. Tenang, damai, juga penuh kebaikan. aamiin.


Salam, Nasha

Bulan Oktober ini, aku dan suamiku merayakan hari jadi pernikahan kami yang kelima. Wah, kerasa gak kerasa ya udah lima tahun aja. Menurutku, memperingati hari jadi pernikahan adalah hal yang penting karena dalam momen ini kita bisa sama-sama merefleksi perjalanan hubungan, bisa mengevaluasi ke arah yang lebih baik, dan tentunya merayakan hubungan yang tetap berjalan. Bukan hal yang mudah kan, untuk bisa tetap mengasihi, memilih bertahan dan berjuang dalam pernikahan terlepas dari segala rintangannya. Merayakannya gak perlu dengan hal yang mewah, bisa melakukan hal sederhana apa aja barengan untuk memperingatinya, salah satu caranya bisa dengan liburan bareng!


Saat ini sepertinya saat yang tepat untuk merencanakan liburan lagi bareng Teman Hidup, setelah dua tahun kita membatalkan hampir semua perjalanan karena pandemi. Dengan penurunan angka kasus harian di Indonesia, tingkat kematian terrendah sejak awal kasus ini ditemukan, dan peningkatan persentasi vaksin, serta terpenuhinya tingkat ketersediaan fasilitas kesehatan; melakukan perjalanan bukan lagi hal yang perlu kita takutkan. Meski tetap harus sesuai dengan protokol kesehatan, dan pastikan udah vaksin booster juga ya.

 

Selain itu, untuk kamu yang berencana liburan romantis bareng Teman Hidup kamu, ternyata ada banyak manfaat  liburan bagi pasangan menikah loh!


1. Meningkatkan kualitas hubungan, dengan kemana-mana berdua, melakukan aktifitas sama-sama, bersenang-senang bareng akan menurunkan ketegangan dalam hubungan dan mendekatkan kamu dan pasangan.

2. Membantu membicarakan dan merencanakan hal bersama, dengan tubuh yang lebih rileks kita jadi bisa obrolin apa aja tanpa diburuin rutinitas, sehingga akan memudahkan untuk merumuskan visi dan merencakan langkah kedepannya.

3. Memperbarui kenangan, selain dari kenangan harian yang karena keseringan jadi terasa biasa aja. Momen-momen istimewa saat liburan akan teringat dan diceritakan berulang sebagai kenangan yang gak bakal dilupain.

4. Belajar lebih memahami dan menghargai satu sama lain, karena berada di tempat baru maka akan terlihat juga hal-hal baru dari pasangan yang kamu belum lihat, ini bisa bikin kamu lebih mengerti dirinya. Berkompromi saat liburan juga bikin kalian lebih bijaksana saat berdiskusi.

 

Makin mantep kan buat liburan? Gak usah galau mau ke tempat yang belum pernah dikunjungi sama sekali karena semua informasi yang kita butuh ada di satu aplikasi, Traveloka! Penerbangan yang bisa direfund atau direschedule dengan biaya sampai 0%, tiket tempat wisata yang dituju, bahkan ada paketan juga buat kita yang mau praktis gak mikirin itinerary lagi. Komplit banget!


 
sumber gambar


Dari banyaknya destinasi wisata di Indonesia, aku pilih Flores sebagai tujuan liburanku kali ini. Pinginnya sih menjelajahi semua area di kepulauan Nusa Tenggara Timur mulai dari Sumba sampai Kupang, dari Komodo sampai Alor, luas banget dan semuanya indah, tapi gapapa dibagi-bagi buat liburan berikutnya lagi. Aku belum pernah wisata ke bagian timur Indonesia ini, dan penasaran banget untuk lihat keindahan alamnya langsung. Sedangkan suamiku pernah ke bagian Flores dan mengajakku kesana saat pernikahan kami, sayangnya pembengkakan biaya resepsi mengharuskan kami untuk menunda rencana honeymoon itu. Setelah lima tahun berlalu, inilah saat yang paling tepat buat kami akhirnya liburan. Yeay!


sumber gambar


 1. Di Flores Bisa Wisata Gunung dan Laut Sekaligus


1.      Buat kaum yang galau mau ke gunung atau ke laut ya, mending pilih ke Flores aja deh! Di sana kita bisa wisata ke pegunungan dan bisa wisata laut juga. Pulau Flores dikelilingi oleh Laut Flores di bagian Utara dan Laut Sawu di bagian Selatan, tinggal pilih kan mau ke pantai yang mana mulai dari beragam pantai di wilayah Pulau Komodo juga Labuan Bajo, atau bergeser ke arah timur untuk ke Pantai Batu Biru, Pantai Koka, Pantai Tanjung Watu Gogo, dan masih banyak lagi. Selain itu ada belasan gunung berapi aktif di sana antara lain Gunung Kelimutu dengan danau kawahnya, atau Gunung Inerie yang disebut-sebut seperti piramida Mesir. Indah banget kan bisa menikmati perjalanan di perbukitan asri, atau main ke laut tapi masih bisa kelihatan gunungnya?


2. Pengalaman Budaya ke Kampung Adat 


Salah satu warisan budaya yang sudah diakui UNESCO dengan penghargaan tertinggi adalah rumah adat Mbaru Niang, di dusun Wae Rebo. Rumah adat dengan bentuk kerucut yang khas dinilai turut serta menjaga tradisi dan nilai-nilai dari leluhur salah satunya tentang kelestarian alam. Dusun Wae Rebo sendiri terletak di perbukitan dengan ketinggian 1100 mdl, sehingga perlu trekking sekitar 4 jam untuk sampai ke sana dari Desa Denge. Tenang aja, dengan suasana yang masih sangat asri, terjaganya kehidupan flora fauna di sekitar dusun, bakal bikin kita menikmati perjalanan itu. Ada beberapa pos peristirahatan juga kok. 

 

sumber gambar Traveloka


Selain Wae Rebo, juga ada Kampung Adat Bena Bajawa. Desa ini dikenal dengan desa zaman batu karena diperkirakan sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu. Letaknya di atas bukit dengan latar belakang Gunung Inerie, dilansir dari website Indonesia Kaya, ada 45 rumah di desa ini dengan hiasan atap berbeda tergantung dari keturunan penghuninya. Di samping menikmati alam dan melihat secara dekat kehidupan tradisional, kita juga bisa membeli kain tenun khas wilayah ini loh. Lalu, desa lain yang gak kalah menarik yaitu Desa Wisata Walotopo Ende, di sini kita bisa mencoba berbaur dengan masyarakat untuk tinggal di sana dan mencoba berbagai aktifitas seperti proses ikat dan tenun, memancing, kuliner khas daerah, trekking di sekitar desa, dan bisa ikut seremoni adat nya juga.


3. Pulau Komodo


Siapa yang gak tau Pulau Komodo? Habitat asli dari hewan bernama sama yang disebut hidup sejak puluhan juta tahun lalu. Inilah destinasi wisata yang mendapat banyak penghargaan kelas dunia; dikategorikan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO, Cagar Manusia dan Biosfer sejak 1977, masuk ke deretan keajaiban dunia, dan salah satu destinasi wisata terbaik dunia. Semua penghargaan itu udah tingkat internasional, bangga kan sebagai bagian dari negeri yang sama. Meskipun mengherankan, karena lebih banyak wisatawan asing yang berkunjung dari pada wisatawan dari Indonesia sendiri. Untuk ke sini, kita perlu naik kapal sekitar dua jam dari Kota Labuan Bajo. Perjalanan laut yang bakal memanjakan mata kita dengan banyaknya pulau-pulau lain seperti Pulau Padar dan Pink Beach, yang bisa kita singgahi di sekitarnya.


Emang ini cocok banget untuk liburan alam buat kita yang ingin peralihan dari suasana hiruk pikuk kota ke suasana alam yang masih terjaga. Bukan hanya komodo, di sini kita juga bisa menemukan bintanang lainnya. Bahkan beberapa di antaranya tergolong satwa langka, seperti kakatua kecil jambul kuning, burung raja udang, serta penyu sisik juga sapi laut atau duyung.


sumber gambar


4. Produk Khas Flores buat Kenang-kenangan


Gak lengkap rasanya kalau liburan gak bawa cenderamata buat disimpan atau oleh-oleh buat dibagikan. Di Flores ada Kopi Flores yang terkenal dari wilayah Manggarai, dari wilaya Bajawa, juga beberapa wilayah lainnya. Tanaman kopi dapat tumbuh subur karena kondisi tanah di pulau ini yang masih alami dan letaknya yang di perbukitan.


Satu lagi nih, produk yang sangat terkenal dari Flores, yap! Kain tenun. Kain yang diolah dengan cara masih tradisional seperti yang diajarkan oleh para leluhur ini, kini dikelola dalam bentuk Sentra Tenun. Wanita lokal diberdayakan untuk menjadi penenun handal sebagai upaya mereka menjaga warisan nenek moyang. Di sentra tenun kita bisa menyaksikan langsung proses pembuatan kain tenun, mulai dari memilah kapas hingga menenun dan menjadi produk jadi berupa kain, selendang, baju, dompet, tas, bahkan sepatu. Sentra tenun yang bisa kita kunjungi antara lain Sentra Tenun Ikat Lepo Lurun di Desa Nita Kabupaten Sikka, serta Sentra Tenun Sulam Rana Tonjong di Kampung Golokarot, Manggarai Timur.


Bingung mau ke mana aja, pakai apa, dan ngatur waktunya gimana? Masih ragu karena gak percayaan dan susah yakin sama paketan tour yang ditawarkan di luar sana? Chill, Traveloka hadir mengatasi kegalauan kamu. Tinggal klik menu Xperience dan ketik apa yang kamu mau di kolom search. Muncul deh pilihan paket wisatanya, pilih tour dan jadwal yang diinginkan terus tinggal bayar via Traveloka deh. Sampai ke lokasi bisa langsung have fun!



Dengan banyaknya destinasi yang mau dituju, aku gak mau ke Flores tapi hanya berdiam di satu tempat, agar bisa menikmati setiap jengkal keindahannya. Namun pada  Flores Trip kali ini, aku batasi berkunjung ke area sekitar Labuan Bajo sampai Ende. Jadi, penginapan yang aku inginkan pun akan berada di Labuan Bajo dan juga Ende. Kriteria penginapan yang jadi incaranku adalah penginapan yang menonjolkan sisi alam Flores, yang sesuai dengan anggaranku sekitar satu juta, dan tentu saja yang punya review baik. Gampang, tinggal booking hotel murah di Traveloka, atur filter harga sesuai budget kita dan cari deh yang ratingnya diatas 8.0. Ini dia beberapa pilihanku.

1. Kelimutu Crater Lakes Ecolodge


sumber gambar Traveloka

Penginapan ini sesuai dengan kriteria utamaku yaitu menekankan pada pesona alam, dengan jenisnya adalah ecolodge. Ditambah dengan harganya yang masih sesuai dengan anggaranku dan ratingnya yang mengesankan. Ecolodge ini menawarkan dua jenis villa yang bisa kita pilih berdasarkan kebutuhan. Keistimewaannya tentu suasana alam di dalam penginapannya, rindangnya berjalan kaki dengan pepohonan dan bunga cantik di kanan kiri, pemandangan sawah dan perbukitan dengan Gunung Kelimutu sebagai ikonnya, dan area sungai yang bisa kita nikmati. Damai banget kan.


2. Eco Tree O'Tel


sumber gambar Traveloka


Kalau ini adalah pilihan hotel untuk bermalam di area Labuan Bajo, dengan lokasi yang sangat strategis. Hanya 300an meter ke pelabuhan untuk kita menyeberang ke pulau-pulau, dan hanya 1.5 kilometer dari bandara, bahkan gak sampai satu kilometer jaraknya ke fasilitas kesehatan rumah sakit di sana. Arsitekturnya dibuat dengan banyak aksen kayu untuk kesan tradisional dan ramah lingkungan. Hotel yang berada di pinggir pantai ini punya beberapa pilihan kamar yang bisa kita pilih. Ada kamar standar serta kamar deluxe dengan balkon menghadap langsung ke laut. Wah..


3. Seaesta Komodo Hostel


sumber gambar Traveloka


Alternatif penginapan juga nih di sekitaran pelabuhan Labuan Bajo, lokasinya sama strategis ke pelabuhan, bandara, ataupun rumah sakit. Karena bentuknya hostel maka unit yang ditawarkan adalah asrama, bisa yang khusus perempuan atau campur, dengan harga sangat terjangkau. Tapi tenang, di sini juga ada kamar kok buat yang mau unit privat. Fasilitas dalam kamarnya juga lengkap. Tinggal pilih mau kamar yang seperti apa. Keistimewaan penginapan ini terletak pada rancangan bangunannya yang didominasi warna putih biru, mengingatkan kita pada Santorini di Yunani gak sih. Bedanya atap bangunan ini dibuat dengan tambahan ijuk di atasnya. 



Rencana perjalanan liburanku dan Teman Hidupku ini bakal lebih mudah terwujud  karena adanya Traveloka yang memprovide semua yang aku perlu untuk liburanku ini. Jadi, Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini:  https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan



Salam, Nasha



Sumber Referensi:

https://nasional.kontan.co.id/news/asalkan-vaksinasi-booster-capai-50-indonesia-masuk-fase-endemi-covid-19

https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-manfaat-liburan-berdua-dengan-suami

https://www.indonesia-tourism.com/east-nusa-tenggara/map.html

https://www.hipwee.com/list/lima-alasan-ini-yang-membuatmu-semakin-betah-saat-berkunjung-ke-pulau-flores/

https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/desa-bena-warisan-budaya-zaman-batu-di-bajawa-flores/

https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/_wolotopo

https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/membuka-gerbang-flores-di-labuan-bajo/8115

https://travel.kompas.com/read/2019/02/19/121900427/berkunjung-ke-sentra-tenun-sulam-rana-tonjong-di-flores-barat-?page=all




Sebenernya, gaya hidup ramah lingkungan udah lama digaung-gaungkan untuk kehidupan jangka panjang di bumi, buat anak cucu, supaya bumi berumur panjang dan kita bisa hidup dengan nyaman di bumi ini. Sayangnya sampai sekarang masih banyak yang belum juga sadar dan bingung, mau mulai dari mana ya, atau pikiran yang menyulitkan kaya, susah sih kalau harus ganti ini itu. Padahal kalau benar-benar dilihat, gak susah kok dan banyak banget manfaatnya selain buat bumi, bisa menghemat anggaran bulanan, tampilan yang tetap estetik, dan lebih fungsional jadi hemat tempat juga!



Nah, buat yang mau mulai gaya hidup ramah lingkungan dari rumah, bisa ganti produk yang dipake ke lima rekomendasi produk ini dulu. 


1. Castile Soap, ganti sabun mandi bisa sekalian buat rambut



Castile Soap ini berasal dari sebuah kerajaan di Spanyol dimana mereka membuat sabun dengan bahan dasar minyak zaitun. Sekarang udah banyak banget produsen sabun lokal yang bikin castile soap bentuk batangan dan cair dengan beragam bahan tambahan selain minyak zaitun. Biasanya ditambahkan minyak kelapa, minyak argan, shea butter, dan beberapa tambahan lain bergantung fungsi yang diinginkan. Misalkan untuk fungsi melembabkan akan ditambah ekstrak lidah buaya, ekstrak sirih untuk antiseptik, ataupun madu juga susu kambing. Kalau mau sabun dengan wewangian, juga ada tambahan pewangi alami dari essential oil bunga-bungaan kaya lavender, jasmine, moringa, dsb.


Di pasaran, harga castile soap ini cukup variatif tergantung dari bahan dan kreasi produsen masing-masing. Namun, untuk sabun yang dijual dengan harga lebih murah, biasanya ada penambahan palm oil atau minyak kelapa sawit. Tapi kelapa sawit sendiri gak bisa diklaim ramah lingkungan karena tanamannya dinilai mengambil banyak unsur hara tanah dan industri ini dinilai tidak berkelanjutan akibat eksploitasi berlebihan dengan banyaknya hutan yang dialihfungsikan menjadi kebun sawit. kalau mau yang lebih murah sih, produsen lokal aja yang bikin sabun homemade dalam bentuk cair ataupun batang, banyak kok ;)


2. Detergent Ramah Lingkungan, dengan formula yang tetap ampuh membersihkan noda tapi minim limbah



Sama seperti penggunaan sabun, penggunaan deterjen akan menghasilkan limbah yang butuh waktu lama untuk diurai serta bisa menurunkan tingkat kesuburan tanah. Apalagi jika air limbah ini mengalir sampai ke sungai atau laut, kasian kan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Syukurnya sekarang ada beragam alternatif bahan pembuatan deterjen yang sama-sama bisa membersihkan noda tapi gak menghasilkan limbah yang berbahaya buat lingkungan. 


Googling deh atau langsungs meluncur ke online store, udah mulai banyak loh pilihannya, dan bahan pembuatnya juga beraneka macam. Tipsnya cari yang mengandung fosfat serta NaOH rendah atau tidak ada sama sekali, lalu yang busanya sedikit sehingga butuh lebih sedikit air untuk membilasnya, dan yang mengandung pewangi biodegradable. Pilihan produknya pun sudah sangat beragam meski kebanyakan produsen menargetkan untuk penggunaan pada pakaian bayi. Di rumah kan gak perlu ada pengkhususan deterjen digunakan untuk pakaian siapa, selama bisa ampuh membersihkan noda.


3. Sabun Cuci Piring, yang organik juga lebih ramah kulit

Pembuatan sabun cuci piring biasanya menggunakan zat kimia yang cukup keras dengan kandungan SLS serta fosfat yang tinggi, tujuannya untuk menghilangkan noda minyak yang menempel pada piring. Namun, kandungan bahan ini bisa membunuh bakteri baik pada kulit dan membuat kulit menjadi kering. Pilihan lain yang lebih ramat kulit adalah bahan alami yang teruji juga mampu membersihkan noda namun tetap lembut untuk kulit dan pastinya lebih ramah lingkungan dengan limbah yang terurai.


Bahan alami yang biasanya dimanfaatkan untuk membersihkan piring adalah larutan buah lerak. Cukup mudah mencari produsen yang menjual sabun lerak siap pakai di berbagai marketplace. Atau kita juga bisa bikin sendiri karena gampang kok. Rebus buah lerak dalam air hingga mendidih, lalu saring dan diamkan sampai dingin. Tambahkan soda kue dan minyak esensial untuk hasil yang lebih wangi. Untuk noda membandel, biasanya pada perkakas memasak seperti panci, bisa menggunakan larutan campuran soda kue dan lemon, atau campuran soda kue dan cuka. Larutannya akan berbentuk seperti pasta cair dan bisa dioleskan langsung pada perkakas dengan noda membandel tersebut. Nah, satu bahan lain yang jarang diketahui namun juga bisa digunakan adalah belimbing wuluh. Penggunaannya hanya dengan menggosokkan belimbing wuluh yang sudah dikupas pada noda lalu diamkan selama beberapa menit, baru deh dibilas!


Gak lengkap ngomongin sabun cuci piring tanpa membahas alat gosoknya. Betul, spons cuci piring. Spons cuci piring yang sering kita temui, biasanya dibuat dari serat plastik, polyester, nilon, sabut, dsb yang gak bisa terurai saat jadi sampah. Sehingga mengganti sabun cuci piring ke bahan ramah lingkungan adalah langkah yang perlu kita ambil, misalkan dengan sabut dari limbah sabut kelapa, goni, serta tumbuhan gambas yang dikeringkan atau biasa kita kenal dengan nama loofah.


4. Menspad dan Clodi, alternatif buat yang sayang bumi, kulit, dan anggaran belanja


Satu pembalut yang kita pakai ternyata butuh ratusan tahun untuk terurai loh, karena adanya kandungan plastik di dalamnya, serta zat kimia polymer absorbent. Sebelum terurai, sampah pembalut dan popok ini hanya akan jadi timbunan yang semakin lama semakin banyak dan menggunung. Makanya, sekarang dicari alternatif pemakaian popok dan pembalut sekali pakai ini supaya gak lagi nambah timbunan sampah, salah satunya dengan cloth diaper (clodi) untuk mengganti pemakaian popok sekali pakai dan menspad untuk mengganti pembalut.


Selain menspad, sebenarnya ada opsi lain yang juga ramah lingkungan, yaitu menscup. Tapi, masih banyak yang masih ragu dan belum berani dengan menscup, aku salah satunya, jadilah cobain menspad. Pakainya sama persis dengan pembalut, tetapi karena dari kain sehingga bisa dipakai berkali-kali. Gak nambah sampah kan. Terus kita juga bisa pilih ukuran sesuai kebutuhan, biasanya satu produsen menyediakan tiga pilihan ukuran untuk pemakaian harian (pantyliner), haid siang (day use), dan haid malam (night use). Bahannya juga lembut dan karena tanpa pemutih atau tambahan bahan kimia berbahaya lainnya, jadi gak bakal memicu alergi atau iritasi di kulit. Gak perlu khawatir karena menspad ini juga sudah teruji anti bocor.


Sama kaya pembalut, alternatif pemakaian berulang untuk popok juga ada, yaitu clodi. Sekarang clodi juga ditawarkan dalam bentuk celana tanpa inner, jadi benar-benar praktis, persis kaya pakai celana. Bedanya clodi sedikit lebih tebal. Pengeluaran akibat popok sekali pakai, jadi bisa digeser buat keperluan lain deh!


Cara perawatan kedua produk ini sama, dengan membersihkan bagian yang terkena noda dulu dengan air bersih, lalu bisa dicuci dengan pakaian lainnya. Hilangkan dulu noda darah pada menspad dengan air mengalir, juga hilangkan noda kotoran pada clodi dengan disikat, biasanya aku cuci lagi dicampur dengan pakaian lain, terus jemur di bawah sinar matahari deh supaya bakterinya hilang.


5. Sikat Gigi Bambu, gampang terurai dan anti mikroba juga



Dalam hitungan bulan, biasanya kita bakal ganti sikat gigi yang kita pakai. Setahun satu orang bisa menghasilkan sekitar tiga atau empat sikat gigi. Sikat gigi biasa yang kita pakai terbuat dari plastik yang butuh ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai. Kecil sih, tapi kalau dijumlah dalam setahun dikali berapa orang dengan sampah sama, ada berapa banyak sampah sikat gigi gak bisa terurai numpuk di tempat sampah? Banyak banget!


Mengganti sikat gigi biasa dengan sikat gigi yang bisa terurai, akan membantu mengurangi tumpukan sampah kan. Apalagi bambu ini sendiri juga bersifat anti mikroba sehingga secara alami akan membatasi pertumbuhan bakteri. Jadi lebih ramah lingkungan dan lebih efektif membersihkan deh.


/>

Aku akan terus mengulang bagian what future without nature? Sebagai ibu, kekhawatiranku cukup besar tentang gimana ya bumi ini saat anak-anakku tumbuh nanti? Apa semakin parah rusaknya atau hal-hal kecil yang kita lakukan ini bisa sedikit mengobati kondisi bumi saat ini? Aku sangat berharap sih di kemungkinan kedua ya. Kasian banget kalau ulah kita dan orang-orang sebelum kita harus ditanggung sama anak cucu kita nantinya. 

Sampai sekarang, dua prinsip yang aku pegang dan terus aku upayakan adalah dengan #HidupCukup dan #PakaiSampaiGakBisaDipakai

Menyadari bahwa apapun yang kita peroleh ini perlu kita pertanggung jawabkan. Gak kelabakan karena ikut-ikutan, karena murah atau bahkan gratis, karena sadar cukupnya kita dimana, yang kita dapatkan itu manfaatnya apa, nanti bakal kemana, dan ya tanggung jawab udah didapat ya dipakesampai habis sampai rusak sampai gak bisa lagi dipakai. Diteruskan lagi, kalau gak bisa lagi dipakai, bakal diapain. Mengubah kebiasaan itu emang bukan perkara mudah, apalagi kebiasaan yang udah terbentuk puluhan tahun dan dikelilingi dengan lingkungan yang beda-beda juga pemikirannya.

Gapapaa, tapi ayo kita usaha sama-sama! 


Salam, Nasha


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Kenalan Dulu, yuk!

Hai, aku Nasha! Aku diberkahi dengan dua guru hebat dan akan seterusnya belajar. Sedang giat tentang gracefully adulting, mindfull parenting, dan sustainable living. Kadang review tontonan, buku, dan produk yang baik juga. Semoga berguna!
PS, untuk info kerja sama, bisa email aja ya! ;)

Follow @salamnasha

POPULAR POSTS

  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!

Hubungi Aku di sini

Nama

Email *

Pesan *

Advertisement

Label

family REVIEW lifestyle rekomendasi BUMI lingkungan parenting kesehatan mental kesehatan netflix marriage adulting rekomendasi buku

Daftar Tulisan

  • ►  2025 (24)
    • ►  Mei 2025 (5)
    • ►  April 2025 (5)
    • ►  Maret 2025 (4)
    • ►  Februari 2025 (5)
    • ►  Januari 2025 (5)
  • ►  2024 (41)
    • ►  Oktober 2024 (4)
    • ►  September 2024 (8)
    • ►  Agustus 2024 (5)
    • ►  Juli 2024 (5)
    • ►  Mei 2024 (5)
    • ►  April 2024 (3)
    • ►  Maret 2024 (5)
    • ►  Februari 2024 (3)
    • ►  Januari 2024 (3)
  • ►  2023 (117)
    • ►  Desember 2023 (10)
    • ►  November 2023 (10)
    • ►  Oktober 2023 (10)
    • ►  September 2023 (10)
    • ►  Agustus 2023 (10)
    • ►  Juli 2023 (10)
    • ►  Juni 2023 (11)
    • ►  Mei 2023 (12)
    • ►  April 2023 (8)
    • ►  Maret 2023 (10)
    • ►  Februari 2023 (8)
    • ►  Januari 2023 (8)
  • ▼  2022 (31)
    • ►  Desember 2022 (6)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  Oktober 2022 (4)
    • ▼  September 2022 (3)
      • Momentum Ulang Tahun, Refleksi Diri Sadari Saat Ini
      • Lihat Indahnya Flores bareng Teman Hidup Traveloka...
      • 5 Starter Kit Produk Rumah Tangga Buat Kamu yang M...
    • ►  Agustus 2022 (1)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (3)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (3)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (1)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  Oktober 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (1)
    • ►  Juli 2020 (1)
    • ►  Juni 2020 (1)
    • ►  Mei 2020 (1)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (2)
    • ►  Februari 2020 (2)
    • ►  Januari 2020 (1)
  • ►  2019 (6)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (3)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember 2018 (1)
    • ►  November 2018 (4)

BloggerHub Indonesia

Tulisanku Lainnya

Kompasiana Kumparan

Popular Posts

  • Review Popok Perekat (Taped Diapers) Premium: Mamy Poko, Fitti, Sweety, Merries
  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!

Trending Articles

  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!

Copyright © SALAM, NASHA. Designed by OddThemes