• Anak & Keluarga
  • Kesehatan Mental
  • Perempuan & Pernikahan
  • Lingkungan
  • Review & Rekomendasi
Salam, Nasha

Jejak Perjalanan dan Catatan Pelajaran

Batuk dan pilek adalah penyakit yang seringkali menyerang anak-anak apalagi anak dibawah tujuh tahun. Pertahanan tubuh yang belum sempurna, ditambah virus yang mudah berkembang biak di lingkungan kita yang beriklim tropis, menyebabkan anak setidaknya berapa bulan sekali menderita batuk ataupun pilek. Cukup panik dan melelahkan sih, tapi menurut dr. Eka, Sp.A di Hermina, setidaknya anak-anak mengalami batuk pilek 5-7 kali dalam satu tahun dengan durasi 7-10 hari. Jika anak mengalami bapil dalam batas itu, berarti masih tergolong wajar dan kita tidak perlu terlalu khawatir. Jika kurang dari itu, malah lebih baik. Namun jika lebih dari itu, berarti ada hal lain yang menjadi pemicunya, ini yang perlu kita cari tahu. Mungkin anak alergi, mungkin indikasi penyakit lain, mungkin status gizi anak yang kurang baik, dsb. 

Penyakit batuk dan pilek atau biasa kita kenal dengan bapil ini juga punya istilah lain yaitu common cold. Gejalanya ditandai dengan hidung tersumbat, bersin, produksi lendir di hidung, nyeri tenggorokan, dan batuk. Biasanya bapil disebabkan oleh virus yang tersebar disekitar kita, di udara, di benda-benda. Penting untuk kita ketahui bahwa penyakit akibat virus ini belum ada obat untuk menyembuhkannya. Obat yang kita temui digunakan hanya untuk meringankan gejala sehingga anak lebih nyaman, lebih bisa beristirahat dan makan. Dimana makan dan istirahat inilah yang penting bagi tubuh agar kuat melawan virus penyakit tersebut. Jadi, tubuhlah yang akan menyembuhkan diri sendiri. Tubuh yang lebih kuat tentu akan lebih cepat melawan penyakit tersebut. 


Tindakan Pencegahan

Karena bentuknya yang sangat kecil, memang tidak mungkin bagi kita melihat virus yang beterbangan di udara. Tapi, meminimalisir virus untuk menjangkiti tubuh anak bisa kita lakukan, dengan beberapa cara berikut ini:

- Menjaga Kebersihan

Menjaga lingkungan rumah tetap bersih, memastikan area yang anak masuki cukup bersih, menghindari anak dari lingkungan yang terpolusi, oleh asap rokok misalkan. Lingkungan yang kurang bersih memiliki resiko tlebih tinggi menyebabkan penyakit untuk kita orang dewasa, apalagi bagi anak dengan sistem imun yang belum sempurna. Menghindari adalah langkah paling tepat. Selain itu, kita juga perlu mengajarkan anak kebiasaan menjaga kebersihan seperti mencuci tangan setelah beraktivitas di luar atau sebelum makan, menutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk sehingg tidak menularkan pada orang lain, menggunakan masker ditempat umum khususnya saat tidak sehat, 

- Tubuh yang Kuat

Kita juga perlu membiasakan kebiasaan sehat pada anak, antara lain dengan makan makanan bergizi seimbang, termasuk mengurangi makanan kemasan maupun makanan cepat saji. Anak perlu paham bahwa ia perlu emperhatikan apa yang masuk ke tubuhnya. Minum air putih yang cukup, sesaikan dengan usia dan berat badan anak. Bila perlu, beri tambahan suplemen vitamin. Atau ramuan sederhana yang kaya nutrisi seperti cuka apel, madu, perasan air lemon. 

- Vaksin 

Lengkapi kebutuhan imunisasi anak juga bisa dilakukan untuk mencegah anak terserang virus penyakit, khususnya vaksin influenza. Vaksin ini bisa diberikan pada anak mulai usia 6 bulan, lalu bisa dilakukan berulang setiap tahun. Anak dibawah lima tahun merupakan kelompok rentan yang beresiko tinggi mengalami komplikasi akibat penyakit flu. Tapi ingat, common cold tidak sama dengan influenza meskipun gejalanya hampir sama. Common cold bisa disebabkan oleh beberapa virus, namun influenza disebabkan oleh virus influenza. Common cold tergolong flu ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya, namun gejala influenza lebih intens biasanya diikuti dengan demam/ menggigil, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, dsb. 


Mengobati Tanpa Obat

Setelah diketahui bahwa sebagian besar batuk pilek disebabkan oleh virus yang hingga kini belum ada obatnya, saat anak-anak bapil kita tidak perlu buru-buru memberikan mereka obat untuk sembuh. Tubuh anak akan sembuh dengan sendirinya. Dengan catatan, tubuh anak punya kekuatan untuk melawan virus penyakit tersebut. Lalu, apa yang perlu kita lakukan saat anak terserang batuk pilek? Melakukan apa yang bisa membuat ia nyaman dan berusaha untuk sembuh. Anak nyaman untuk makan, minum, dan beristirahat. Ada banyak yang bisa kita coba, bisa jadi kehadiran kita, bisa jadi pelukan, isa jadi ketenangan kita yang akan menularkan kenyamanan pada mereka. 

Sumber Gambar

Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut beberapa produk yang bisa membantu anak dalam proses melewati batuk pilek mereka. 

- Diffuser dan Essential Oil

Diffuser adalah alat yang mengubah cairan menjadi uap sehingga lebih mudah dihirup. Ada banyak sekali produk diffuser yang beredar di pasaran, begitu juga dengan essential oilnya. Silahkan dipilih berdasarkan preferensi dan kemampuan. Fungsinya sepertinya sama saja, mungkin perbedaannya ada di daya tahan. Untuk batuk pilek, disarankan menggunakan minyak dari lavender, peppermint, rosemary, lemon, eucalyptus, atau yang cukup jarang dan lebih mahal bisa frankincense, ylang-ylang, chamomile. Sekarang juga tersedia dalam bentuk campuran beberapa minyak atsiri sehingga lebih praktis digunakan. Men-difuse essential oil ini bermanfaat untuk memberikan efek menenangkan juga melegakan salran nafas, sehingga anak bisa lebih nyaman. Entah itu merk young living, bathaholic, rumah atsiri, ataupun merk lain di marketplace, sepertinya perbedaan ada pada tingkat konsentrasi minyak. Meskipun juga tidak pasti yang lebih mahal akan lebih tinggi konsentratnya, bisa jadi mahal karena servicenya. Tapi biasanya yang lebih murah, perlu lebih banyak tetesan untuk bisa terasa wanginya.

- Cold & Flu Spray

Essential oil spray merupakan essential oil yang sudah ada campuran carrier-nya sehingga lebih encer dan bisa disemprotkan. Dulu, ada produk Botanina Baby and Kids Cold & Flu Spray yang bisa disemprotkan ke kain seperti baju ataupun bantal. Ini sangat menolong anak saat tidur, mereka jadi lebih nyenyak dan tidak terbangun saat flu. Namun sekarang sepertinya produk tersebut berganti nama atau berganti formula. Ada beberapa produk spray yang ditawarkan dengan isi berupa ramuan beberapa esential oil yang diformulasikan sesuai tujuan yang kita inginkan. 

- VapoRub

Produk ini bisa dikatakan menjadi andalan sejak lama untuk meringankan gejala batuk pilek. Obat gosok yang memberi sensasi dingin ini diformulasikan untuk melegakan tenggorokan dan hidung yang tersumbat. Produknya dikenal banyak, dan mudah didapatkan di apotek bahkan convenience store, harganya juga sangat terjangkau. Namun hati-hati, penggunaan produk ini diperuntukkan bagi anak dua tahun ke atas ya. 

- Essential Oil Oles

Selain VapoRub, obat gosok lainnya yang bisa kita gunakan adalah ramuan essetial oil oles. Pada umumnya, produk ini sudah dibuat sesuai dengan kelompok usia anak yaitu ramuan untuk bayi (0-2 tahun) dan ramuan untuk anak (>2 tahun). Pada produk untuk flu, biasanya perbedaan pada keduanya ada pada kandungan peppermint serta lemongrass, citronella, thyme yang tidak dianjurkan untuk anak dibawah 30 bulan. Meskipun diklaim aman, penggunaan essential oil sebaiknya dimulai saat anak berusia lebih dari tiga bulan.

- Air Hangat

Mandi air hangat dapat mengencerkan lendir yang ada pada hidung dan tenggorokan sehingga lendir tersebut bisa keluar dengan lebih mudah. Dengan mandi ir hangat, tubuh anak juga menjadi lebih rileks dan nyaman. Air hangat juga bisa meredakan rasa nyeri di badan anak, sehingga anak juga bisa lebih nyaman beritirahat dan makan dengan lebih tenang. 

Sumber Gambar

Selain treatment-treatment diatas, saat anak batuk pilek kita juga perlu menghindari hal-hal berikut agar masa pemulihan anak lebih cepat:

- Memberi makanan dan minuman yang tinggi gula, yang bisa menurunkan daya tahan tubuh dan menyebabkan tenggorokan lebih gatal sehingga anak jadi tidak nyaman

- Menghindari makanan berminyak, yang bisa memperparah peradangan di saluran pernapasan

- Meningkatkan porsi aktivitas anak, sehingga anak kelelahan dan tidak punya cukup tenaga untuk memulihkan diri


Bagaimanapun, anak sakit memang membuat kita khawatir dan menyedot energi kita. Sehingga, selain memperhatikan kenyaman anak agar tubuhnya bisa segera pulih kembali, kita juga perlu memperhatikan diri sendiri. Penting untuk kita tenang agar bisa berpikir dan bertindak bijak. Serta, tetap awasi anak, perhatikan keluhan dan gejala yang mereka alami. Misalkan jika anak terlihat sangat lemas, tidak mau makan ataupun minum, serta demam hingga tiga hari, segera konsultasi dengan dokter untuk tindakan lebih lanjut. Apapun yang terjadi, sama seperti kita, saat anak sakit, lebih ingin didampingi daripada diomeli, kan? ;)



Salam, Nasha

Photo Edited by Canva


Kita mengenal lego sebagai  jenis permainan  bongkar pasang yang terdiri dari kepingan/ bongkahan plastik berbagai ukuran dan bentuk, bisa dibentuk apa saja sesuai kreatifitas, dan bisa dimainkan semua usia. Padahal lego asalnya adalah nama perusahaan asal Denmark yang memproduksinya. Sekarang ada banyak sekali perusahaan yang memproduksi permainan serupa, dengan berbagai nama dan merk, tapi tetap saja kita mengenalnya dengan sebutan lego.

Usaha permainan lego ini dimulai dari sebuah perusahaan kayu dan mebel yang melebarkan sayap ke mainan-mainan kayu. Hingga tagun 1934, hadir nama Lego yang diambil dari kata leg godt dalam bahasa Denmark yang berarti bermain dengan baik. Barulah setelah PDII berakhir, Lego mulai diproduksi dalam bentuk plastik, dikembangkan dalam bentuk bata yang bisa ditata menjadi suatu bentuk sistem, dipatenkan dengan tambahan silinder diatasnya, penambahan variasi roda, hingga berkembang seperti yang kita kenal sekarang. Bukan hanya dipermainan, Lego juga merambah ke berbagai ajang perlombaan sampai perfilman. Cukup panjang juga ya sejarahnya. 

Permainan menyusun kepingan yang bisa menyatu satu dengan lainnya ini (interlocking) kemudian diproduksi massal, bahkan oleh berbagai produsen yang menduplikasi rancangan produknya. Permainan ini tergolong open ended toys, jenis permainan yang sangat menyenangkan dan dianggap memiliki banyak manfaat.


Open Ended Toys 

Singkatnya, open ended toys adalah bentuk mainan yang dapat dimainkan dengan berbagai cara.  Disebut open ended karena punya kemungkinan yang tidak terbatas dalam cara bermainnya, tidak ada aturan maupun batasan, serta tidak ada benar dan salah. Kita bisa memberi set open ended toys yang sama pada beberapa anak, dan mereka akan memberi hasil yang berbeda-beda tergantung dari imajinasi, keteratrikan, tahap perkembangan, dan juga kemampuan mereka. Sehingga wajar, jika ada yang mengistilahkan permainan ini dengan 90% kids 10 toys, karena keterlibatan anak yang paling utama, berbeda dengan permainan yang sudah berbentuk apalagi yang menggunakan batery. Ini juga kenapa tidak ada batasan usia dalam open ended toys.

Untuk membedakannya, closed toys diartikan sebagai mainan yang punya tujuan spesifik tertentu dan ada ketentuan benar salahnya. Misalkan maian berbatery yang jika dipencet akan mengeluarkan bunyi, puzzle yang harus disusun sesuai tempatnya, atau mainan yang disusun berdasarkan bentuknya.

Sumber Gambar


Manfaat Open Ended Toys

Jenis permainan apapun sebenarnya bisa bermanfaat, baik itu open ended toys ataupun closed toys. Sebelum memilih permainan untuk anak, pahami dulu kebutuhan anak dan goal apa yang kita ignin capai melalui media mainan tersebut. Misalkan dengan close toys, anak belajar untuk memahami ketentuan, fokus pada tujuan, mengoreksi apa yang ia lakukan, dan memberi pengalaman saat berhasil memenuhi tujuan. Permainan ini juga bisa meningkatkan kemampuan motorik, sensorik, dan kognitif anak. 

Sedangkan, mainan open ended utamanya adalah melatih daya imajinasi anak sehingga ada banyak aspek yang dikembangkan melalui mainan tersebut, diantaranya:

- Meningkatkan kreativitas

Saat mendapatkan mainan open ended anak akan berpikir sendiri untuk melakukan apa dengan mainan tersebut. Dengan imajinasinya, anak bisa menciptakan cerita dalam pikirannya lalu berusaha mewujudkannya. Keseluruhan proses ini membutuhkan kreativitas yang baik untuk perkembangan otak anak dan kemampuan menyelesaikan masalah nantinya. 

- Melatih kemampuan sosial dan emosional

Bermain dengan bebas memberi anak kesempatan untuk mengeksplor dirinya dan sekitarnya. Cerita yang ia bangun dan benda-benda yang ia gunakan, bisa memberi anak waktu berpikir dan merasakan. Inilah yang bisa meningkatkan empati anak dan melatih kemampuan sosial dan emosional mereka.

- Meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan

Bermain mungkin terlihat sepele bagi kita orang dewasa, namun ini adalah proses konkrit bagi anak dan sangat bermanfaat untuk perkembangannya. Anak berlatih mengembangkan kemampuan yang akan ia gunakan hingga dewasa nanti, bagaimana mempertimbangkan berbagai pilihan, mengambil keputusan, dan menyelesaikan masalah yang timbul.

- Belajar kerja sama

Bukan hanya saat bermain bersama, bermain sendiri dengan open ended toys juga bisa meningkatkan kemampuan kerja sama anak. Dalam cerita yang ia bangun dan karakter-karakter didalamnya, ada berbagai kisah yang secara tidak langsung mengajarkan anak kebersamaan dan kerja sama.

- Meningkatkan kemampuan kognitif

Kemampuan kognitif berhubungan dengan kecerdasan anak. Dengan open ended toys dan imajinasi anak dilatih dalam kegiatan yang akan meningkatkan kemampuan memori, kepemimpinan, komunikasi, serta regulasi diri. 

Photo


Sama dengan
closed toys, permainan pada open ended toys juga bisa meningkatkan kemampuan motorik khususnya motorik halus. Jika kita khususkan pada lego, memegang mainan ini dan menyusunnya menjadi suatu rangkaian bentuk akan memperkuat jari-jari anak yang bisa dikategorikan sebagai pre-writing skills.

Saat anak diberi mainan lego atau sejenisnya, ia akan mulai berpikir untuk menciptakan sesuatu. Dari kepngan benda berbentuk balok tersebut, ia berlatih untuk membuat keputusan. Dalam proses memenuhi yang ia inginkan, anak akan menghadapi kendala sehingga ia belajar menyelesaikan masalah. Cerita yang ia bangun akan mengasah empati serta kemampuan sosialnya. Kegiatan yang kita anggap sebatas bermain ini, merupakan proses yang perlu dilalui anak untuk menjadi bekalnya tumbuh besar nanti. 


Tidak terbatas pada lego, ada banyak sekali jenis mainan open ended yang tersedia di pasaran, antara lain:

- Magnetic Tiles

sumber gambar

- Wooden Blocks

sumber gambar

- Figurines

sumber gambar

- Playdough


- Benda apa saja yang digunakan anak untuk kegiatan bermainnya termasuk toples, kancing, panci, sendok, bantal, capitan, pasir, dll.


Hakikatnya bermain adalah dunianya anak. Kegiatan yang mengajarkan anak banyak hal. Bukan hanya bermanfaat untuk perkembangan otak, bermain juga meningkatkan kebahagiaan anak. Tugas kita hanyalah memberi ruang yang aman untuk mereka bisa bermain, lalu fasilitasi sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Tidak usah terpatok tren, harga, merk, kuantitas, apalagi estetika. 


Play is our brain's favorites way of learning



Salam, Nasha 

Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat

Sebelum lebih lanjut membahas tentang peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), orang lanjut usia didefinisikan bagi mereka yang berusia mulai dari enam puluh tahun. Bisa jadi orang tua kita sudah masuk kategorinya. Tulisan ini salah satunya juga untuk mengingatkan bahwa, meskipun kita sudah (ataupun belum) menjadi orang tua, kita juga tetaplah seorang anak, dari dua orang yang sudah semakin tua. 



Peringatan HLUN 

Hari peringatan ini diadakan atas kesadaran sejak kepemimpinan Presiden Soekarno, bahwa para lanjut usia saat itu tetap memiliki dedikasi dan berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka juga turut berkiprah mengisi pembangunan dan memajukan bangsa. Sehingga diciptakanlah hari peringatan sebagai rangkaian program untuk meningkatkan pembangunan kesejahteraan sosial. penghargaan ini juga disebabkan karena lanjut usia memiliki pengalaman, keahlian dan kearifan untuk berperan serta dalam pembangunan nasional. 

Pertama kali, Hari Lanjut Usia Nasional disahkan pada tahun 1966 yang acaranya diadakan di Semarang. Perhatian pada lanjut usia juga dituangkan dalam kebijakan Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, yang tujuannya untuk mewujudkan lanjut usia yang sejahtera, mandiri, dan bermartabat. 

Sebagai warga negara, apa yang bisa kita lakukan untuk para orang tua ini adalah memperlakukan mereka dengan baik. Pahami kondisi mereka. Kebanyakan orang tua kemungkinan besar merasa frustasi karena pernah memiliki kekuasaan, kekuataan, dan fisik yang prima, sekarang perlahan hal-hal itu tidak lagi ada. Penurunan kualitas hidup juga bisa mempengaruhi bagaimana seseorang berlaku. Dengan memahami kondisi tersebut, kita bisa lebih perhatian dan mendengarkan keluh kesah mereka. Rawat mereka sesuai dengan kebutuhannya. Bantu apa yang bisa kita lakukan. Apalagi orang tua disekitar kita, sedikit banyak mereka dulu pernah berjasa dalam pertumbuhan kita. Fasilitasi mereka untuk melakukan hal yang disukai dan disenangi. Untuk orang tua secara umum, kita bisa melakukan bantuan dengan memberi sumbangan atau mengalang dana yang nantinya bisa disalurkan pada komunitas lansia ataupun panti jompo. 


Tokoh Lanjut Usia

Menariknya, dibalik keterbatasan dan penurunan kualitas tubuh masih banyak orang-orang tua yang tetap berdedikasi melakukan hal baik untuk hidup mereka. Banyak yang tercatat dan mendapat apresiasi berupa penghargaan, lebih banyak lagi yang ada disekeliling kita, tidak tercatat, tidak mendapat pengakuan, namun kita tahu bahwa mereka tetap bisa menjadi inspirasi. 

Photo by James Sutton in Pexels


Mbah Harun bin Senar

Menjelang idul Adha ini, kelompok terbang keberangkatan haji sudah berangsur berangkat meuju Tanah Suci. Dari data Kemenag, pada keberangkatan haji tahun 2023 ini, sekitar 30% diantaranya adalah kelompok lansia. Salah satunya, adalah Mbah Harun sebagai jemaah haji tertua dari Indonesia berusia 119 tahun, yang berasal dari Pamekasan, Jawa Timur. Hebatnya, diusia yang sudah lebih seabad itu beliau masih menyibukkan diri dengan berjualan ayam. Mungkin keaktifannya beraktivitas ini menjadi salah satu kunci beliau tidak memiliki riwayat penyakit serius dan bisa makan sesuai dengan kebutuhan tanpa pantangan.  


Prof. I Made Arya Djoni

Ini adalah tokoh pendidikan khususnya dibidang teknik. Hingga sekarang, guru besar teknik kelahiran 25 Juni 1944 ini masih tercatat aktif mengajar di beberapa universitas. Lulusan Institut Teknologi di Indonesia, beliau juga pernah menempuh pendidikan hingga ke Amerika. Bukan hanya beliau, ada banyak lagi guru besar di Indonesia yang menjabat profesor dengan usia yang tidak lagi muda. Mereka tetap berkarya, berbagi ilmu kepada banyak orang, dan turut andil menemukan solusi dalam berbagai penelitian yang mengikuti perkembangan zaman.


dr. Handoko Gunawan, Sp.P

Saat pandemi lalu, nama dr. Handoko semakin dikenal luas dan ramai diperbincangkan karena iaturut aktif di garda terdepan sebagai tenaga kesehatan yang menangani virus corona. Ini jelas beresiko tinggi, mengingat kelompok usia lansia adalah kelompok yang rentan, apalagi disebutkan bahwa dr. Handoko kala itu bekerja hingga mendekati subuh. Banyak doa dan dukungan yang kemudian mengalir kepada kakek berusia lebih dari 80 tahun ini. Sampai sekarang, beliau masih aktif praktik di rumah sakit sebagai dokter spesialis paru.


Lim Hariyanto Wijaya Sarwono

Dari data Forbes tahun 2022, Lim Hariyanto menduduki peringkat ke 36 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan total mencapai Rp 19 triliun. Ia pemilik dari beberapa perusahaan dengan yang terbesar adalah perusahaan sawit yang terdaftar di Singapura. Kekayaan ini ia kembangkan sejak usaha ayahnya yang pindah dari China ke Kalimantan Timur. 


Emil Salim, Ph.D

Sebagian kita mungki cukup akrab dengan namanya, karena beliau pernah menjabat sebagai menteri. Latar belakang pendidikan ekonomi, tidak menghentikan beliau untuk aktif dalam berbagai gerakan lingkungan. Bahkan banyak yang menjulukinya sebagai Bapak Lingkungan Hidup. Di usia lebih dari 90 saat ini, Emil Salim masih aktif dengan berbagai pemikiran mengenai lingkungan dan bagaimana itu akan mempengaruhi ekonomi. Ia sempat berbagi pada Kompas tahun 2022 lalu.


Prof. dr. Nila Moeloek

Nila Moeloek merupakan seorang berdarah Minangkabau yang tumbuh dikeluarga kedokteran. Ia menempuh pendidikan dari Indonesia hingga ke Belanda. Bukan hanya praktik sebagai spesialis mata, beliau juga aktif mengajar, dan berpartisipasi dalam berbagai komunitas sosial. Pada periode presiden lalu, Nila Moeloek dipercaya menjadi menteri kesehatan. Saat itu ia sudah termasuk dalam kelompok lansia, namun terbukti itu tidak mengurangi kecakapannya dan tetap bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai menteri. 


Mbah Sadiman

Melansir dari lama lindungihutan, Mbah Sadiman merupakan sosok yang sangat berjasa dalam mengatasi kekeringan di Wonogiri. Ia memulai aksi solusi ini sejak lingkungan tempat tinggalnya mengalami kekeringan terutama dimusim kemarau. Setelah mendapat izin, ia memulai penghijauan di tahun 1990-an dengan penanaman pohon beringin dan terus merawatnya hingga sekarang luas lahannya mencapai 100 hektar. Dedikasinya itu diakui dalam penghargaan Solo Award dan Kick Andy Heroes Award dalam bidag lingkungan hidup.


Photo by Pixabay in Pexels

Itu adalah deretan tokoh lansia yang berprestasi dan tercatat. Masih ada, bahkan mungkin lebih banyak lagi, yang tidak ada dalam catatan manapun Jejek digital tidak selamanya mampu merekam keseluruhan. Tidak mengapa, lansia disebelah rumah yang masih beraktivitas menjual sayuran untuk menghidupi diri sendiri atau membantu anak cucu juga bisa menjadi inspirasi. Mbah yang berjalan tegap kita temui dijalan, kakek yang masih setia dengan hobinya dirumah yang kita kunjungi setiap akhir pekan, nenek yang merawat tanaman kadang masih bersemangat berjalan-jalan atau datang perkumpulan , pasangan lansia yang masih mesra bercanda diusia senja, atau lansia yang lewat di feed instagram dengan mengagumkan bercerita kegiatan harian untuk berdansa-dansa dan bersenang setiap hari. Mereka mengagumkan dengan caranya masing-masing dan layak jadi teladan.

Mereka membutkikan bahwa usia hanya sebatas angka, tidak pernah ada batasan untuk melakukan sesuatu. Begitu juga dengan tidak adanya garis pasti kapan kita harus melakukan ataupun berhasil menyelesaikan sesuatu. Tidak masalah kita mulai mencoba belajar hal yang sama sekali baru dipertengahan 30 atau 40 atau 50 dst. Tidak perlu enggan, tidak perlu sungkan pada apa kata orang. Kita perlu menyadari bahwa setiap kita punya waktu mekarnya masing-masing. Sehingga, tidak seharusnya usia menjadi penghalang bagi kita meakukan hal yang kita inginkan. 

Selama kita masih diberi waktu, kita tetap bisa melakukan sesuatu. terus berkasih sayang, terus berbuat kebaikan, terus berkarya, terus bersenang-senang, terus menebar manfaat. Dibalik semua 'terus' itu, kita diusia yang belum terbilang tua, perlu menjaga kesehatan.

Agar bisa tetap bergerak, agar bisa tetap makan enak.



Salam, Nasha

Perubahan iklim bukanlah topik baru yang menjadi perhatian seluruh dunia. Isu ini pertama kali diungkap oleh ilmuan Amerika sekitar tahun 1985, dari penemuannya terhadap adanya lubang pada lapisan ozon di langit Amerika. Meskipun jauh sebelum itu, ilmuwan sudah banyak berbicara mengenai perubahan iklim. Namun sejak saat itu, mulai ada perhatian sedikit lebih banyak pada perubahan iklim. Beberapa negara lain pun mulai menganggap isu ini sebagai hal yang penting.

Photo by Nacho Juárez in Pexels Edited by Canva

Di Indonesia iri, pembicaraan mengenai perubahan iklim baru dimulai pada awal abad kedua puluh. Ancaman banjir, tanah longsor, kekeringan, dan yang paling nyata adalah suhu yang meningkat dengan kualitas udara yang menurun, semakin menghantui. Semua pertanda nyata itu tidak banyak mengubah kebiasaan masyarakat kita, hanya semakin banyak mengeluh tanpa benar-benar mengubah kebiasaan buruk, membuang sampah sembarangan misalkan. Belum lagi, penggunaan barang sekali pakai yang jelas-jelas menambah tinggi tumpukan sampah di tempat pembuangan. 

Entah karena apa, sikap apatis terhadap lingkungan ini masih terus berlanjut. Padahal sudah terbukti apa yang kita lakukan berperan cukup besar dalam perubahan iklim. Boleh saja jika kita menuntut pemerintah agar lebih bertanggung jawab pada pembangunan yang menerapkan sustainability atau prinsip ESG (Environment Sosial Governance). Kewajiban kita malah, agar terus meminta para pejabat itu untuk membuat kebijakan yang lebih berpihak pada lingkungan, bukan ekonomi semata karena mereka memegang peran penting dengan gerakan yang lebih masif. Namun hanya menuntut tanpa memperbaiki pola hidup sendiri juga tidaklah tepat.

Berdasarkan rangkuman Tim PBB, perubahan iklim banyak terjadi akibat penggunaan energi. Energi yang dipakai untuk menghasilkan listrik dan panas, mayoritas berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Kegiatan industri dan manufaktur juga menggunakan bahan bakar fosil, paska produksi juga  menghasilkan emisi bahan yang sama tidak baiknya untuk lingkungan. Muara kegiatan ini sebagian besar adalah untuk konsumsi masyarakat. Lalu, siapa masyarakat yang bertanggung jawab atas angka demand tersebut? Kita, setiap kita semua tanpa terkecuali.


Aktivitas Hidup

Pict of Pexels

Bernafas saja kita akan menghasilkan karbon dioksida, senyawa kimia berbahaya yang bisa merusak lapisan ozon. Syukurlah, ada tumbuhan yang bisa mengubah zat tersebut menjadi oksigen untuk kita dan semua makhuk hidup bumi hirup kembali. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kesadaran tentang pentingnya proses fotosintesis harusnya juga semakin meningkat. Sayangnya, ada sekitar lima belas miliar pohon yang ditebang dan hanya lima miliar pohon yang ditanam setiap tahun, berdasarkan 
laman tentree. Fakta menyedihkan ini didukung dengan kenyataan dari katadata, bahwa tingkat konsentrasi karbon dioksida pada lapisan ozon bumi mengalami peningkatan sebesar 11.95%  hanya dalam dua dekade terakhir. Ini bukan hanya membuat lapisan ozon, yang melindungi kita dari sinar matahari, semakin tipis, namun juga meningkatkan permukaan air laut. Akibatnya berbagai bencana yang kita rasakan sekarang, banjir, gelombang panas, kekeringan, dsb.

Untuk tetap bertahan hidup, kita perlu memenuhi kebutuhan dasar sandang (pakaian), pangan (makanan), papan (tempat tinggal). Aktivitas yang jika tidak dilakukan dengan tanggung jawab dan prinsip keberlanjutan, hanya akan semakin mengurangi sumber daya yang tersedia di bumi. Sebagai masyarakat awam, mungkin sulit bagi kita benar-benar memastikan makanan yang kita dapat diproduksi dengan prinsip keberlanjutan dari hulu ke hilirnya, tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa-apa.

Perlu diketahui bahwa permintaan akan barang yang kita konsumsi tersebut, membutuhkan energi untuk memproduksinya. Salah satu penyebab terbesar dari perubahan iklim ini adalah semakin banyaknya energi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan manusia. Hingga saat ini, apalagi di negara kita, sumber energi terbesar masih berupa sumber yang tidak ramah lingkungan yaitu bahan bakar fosil. Energi listrik harian untuk menunjang kehidupan kita di rumah, hampir 87% sumbernya adalah bahan bakar fosil. Belum lagi, energi yang dibutuhkan untk industri dan manufaktur. Dengan penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi ataupun batu bara, polutan yang dihasilkan juga semakin besar. Bahaya utamanya adalah banyaknya jenis polutan yang dihasilkan. Dalam satu tahun terakhir tercatat setidaknya ada lebih dari enam juta kematian, melansir dari laman dw, akibat penggunaan bahan bakar fosil yang mencemari udara, air, tanah, hingga laut. Sampai sini, pengalihan energi yang kita gunakan menjadi listrik jelas bukan solusi jika listrik masih bersumber dari bahan bakar fosil.

Memang mungkin saja ada pihak yang sengaja menunggangi isu ini untuk kepentingan pribadi, menciptakan industri dengan sangat giat demi kepentingan kelompok tertentu, sehingga dengan semua fakta kerusakan lingkungan ini masih terlihat keengganan untuk memprioritaskan pengalihan energi menjadi lebih ramah lingkungan. Namun karena sampai sekarang belum ada bukti yang bisa membenarkannya, kita hanya bisa terus menuntut sambil mengontrol apa yang bisa kita lakukan, mengendalikan diri kita sendiri. Karena kita sedikit banyak akan mempengaruhi angka produksi, disesuaikan dalam data demand and supply. 

Dari pemenuhan kebutuhan paling dasar inilah, kita bisa menerapkan prinsip minimalis, untuk mengurangi pemakaian energi yang bisa mengendalikan perubahan iklim.


Memperbaiki Prinsip Hidup

Kata minimalis mulai dikenal pada tahun 1960-an dikalangan seniman untuk menggambarkan kesederhanaan. Seiring berjalannya waktu, penggunaan kata minimalis meluas hingga bisa digunakan sebagai gaya hidup, yang maknanya sederhana, secukupnya, dengan penggunaan barang yang multifungsi dalam kadar yang terbatas. Sebagai gaya hidup, minimalis bisa menjadi jawaban untuk kita sebagai masyarakat modern yang sangat mudah terpapar berbagai strategi pemasaran, mendorong kita  untuk menjadi konsumtif bahkan impulsif. 


Gaya hidup minimalis bisa kita terapkan dari kebutuhan yang paling dasar, makanan. Indonesia tercatat sebagai negara kedua terbesar di dunia sebagai penyumbang limbah makanan, tercatat sebanyak tiga belas juta ton limbah makanan setiap tahunnya. Angka ini setidaknya bisa memenuhi kebutuhan makanan 30% dari penduduk Indonesia sendiri. Miris, mengingat ada lebih dari 20% balita di Indonesia mengalami stunting. Pembuangan yang sangat sia-sia ini, harusnya tidak perlu terjadi. Jika kita bisa mengontrol diri untuk cermat merencanakan, mengambil sesuai kebutuhan, memanfaatkan apa yang ada, tidak serakah saat harga murah, dan tidak perlu berlebihan dalam menyajikan. Limbah makanan ini menghasilkan karbon dioksida dan gas metana yang memperburuk efek rumah kaca. Bukan hanya pada udara, limbah makanan juga meningkatkan resiko kelangkaan air serta erosi tanah. 


Pada ketegori kebutuhan sandang atau pakaian, belakangan kita mengenal istilah fast fashion, mengacu pada tren cepatnya produksi pakaian yang mengikuti perubahan mode. Dalam prosesnya, produksi pakaian fast fashion ini dilakukan secara massal dengan harga yang relatif rendah. Harga rendah ini sebanding dengan kualitas rendah, yang penting perputaran barangnya cepat. Dengan maraknya fast fashion, wajar jika angka limbah pakaian semakin meningkat dari waktu ke waktu. Rangkuman ITS dari berbagai catatan ahli mengungkapkan bahwa industri tekstil menjadi sumber polusi kedua terbesar di dunia dengan lebih daru satu miliar ton emisi gas rumah kaca. Di Indonesia saja, limbah tekstil mencapai satu juta ton. Semua ini tidak lepas dari gaya hidup konsumtif kita yang terus merasa harus mengikuti mode.

Untuk mengatasi hal ini, kita sebagai konsumen tidak bisa terus menerus melanggengkan praktik fast fashion. Membeli barang asal murah, cepat sesuai tren, dipakai beberapa kali lalu berakhir menjadi sampah hanya dalam waktu yang singkat. Produsen juga tidak akan terus memproduksi jika tidak ada pembeli. Dorong produsen untuk giat menciptakan industri yang ramah lingkungan, bisa dengan pilih produk dari bahan eco friendly. Jadi, hal pertama yang perlu kita ingat adalah fungsi pakaian itu sendiri. Kebutuhan dasar untuk menutupi tubuh serta untuk menunjang nilai-nilai yang kita yakini. Menyenangkan memang, bisa mengikuti tren, berganti-ganti model, tiap kesempatan bisa berbeda pakainnya, tapi melihat tumpukan sampah dan bagaimana itu akan menurunkan kualitas hidup kita serta anak-anak nantinya, apakah kesenangan sesaat itu sepadan? Mulailah dengan memahami kebutuhan pakaian sendiri, beli produk sesuai kebutuhan yang berkualitas baik dan bisa tahan lama, selektif memilih produsen yang punya concern terhadap lingkungan sehingga proses produksinya tidak merusak, lalu rawat apa yang ada, perpanjang usia barang saat tidak lagi digunakan.


Terakhir, kita juga punya kebutuhan berupa tempat tinggal. Sederhana dari yang tampak, kebanyakan kita mengubah lahan hijau, lalu menyatupadukan berbagai bebatuan dari pegunungan, hingga menjadi bangunan megah yang disesuaikan dengan selera kita masing-masing. Tidak apa, karena memang kita butuhkan. Namun, kita bisa tetap bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan dengan menerapkan prinsip hidup minimalis. Bukan berarti konsep bangunannya yang disesuaikan dengan rancangan tren minimalis, tapi pada prinsip rumah itu sendiri.  

Awali dengan perencanaan yang cermat tentang kebutuhan rumah tersebut. Berapa orang yang akan hidup didalamnya. Aktivitas apa saja yang akan dilakukan di rumah. Lanjutkan dengan perabotan apa yang diperlukan, produk apa yang bisa memenuhi fungsi yang diinginkan tersebut, sehingga kita akan memilih barang memang berdasarkan fungsi bukan estetika semata. Jika gaya hidup ini terus dipraktikkan didalam rumah, kita akan punya rumah dengan luas yang sesuai kebutuhan, perabotan yang multifungsi, dengan jumlah juga sesuai dengan yang kita butuhkan. Hal lain yang tidak kalah penting dari rumah adalah luangkan lahan terbuka hijau untuk menanam berbagai jenis tumbuhan, yang bisa menghasilkan udara jernih untuk kita hidup dan sebagai penopang kehidupan flora fauna lainnya. 

Prinsip minmalis untuk hidup sederhana dalam batas cukup ini, bukan hanya bisa kita praktikkan dalam pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, papan seperti yang diterangkan diatas, kita juga bisa mempraktikkan hal-hal sepele berikut dalam kehidupan sehari-hari:
- Manfaatkan apa yang sudah ada dengan pakai sampai habis dan pakai sampai rusak
- Menormalkan pemakaian barang bekas untuk memperpanjang usia barang agar tidak cepat menjadi sampah
- Membuat daftar kado dan berlapang hati jika ditanya, agar tidak ada pemberian yang sia-sia
- Menyajikan makanan sesuai kebutuhan
- Mengutamakan fungsi dan tidak selalu mengejar tren
- Tahu prioritas bahwa prinsip kebaikan lingkungan lebih utama dari sekedar pandangan orang sehingga tidak perlu mendefinisikan orang dari barang
- Aktif dalam berbagai gerakan peduli lingkungan, salah satunya dengan Donasi di Greenaration yang gerakannya fokus pada isu konsumsi dan produksi berkelanjutan.

Jika dipadatkan, gaya hidup minimalis adalah tentang kecukupan apa yang ada dan dibutuhkan.  Mampu bukan berarti perlu. Pada apapun yang kita lakukan dan akan konsumsi, selalu ingat untuk merencanakan dengan cermat, pilih produk berkualitas baik sehingga bisa tahan lama, seleksi produsen yang peduli lingkungan, dan tanggung jawab jika tidak bisa lagi memanfaatkan barang (bisa dengan dijual kembali, didonasikan, atau dibuang dengan bijak). Pada akhirnya, jika kita memprioritaskan prinsip minimalis secara bersama-sama, penggunaan energi juga bisa ditekan sehingga perubahan iklim juga bisa dikendalikan. 


Salam, Nasha

Hampir sama dengan banyak orang lain, saya sampai pada buku ini karena mencari penuturan kisah yang serupa dengan tetralogi Muhammad. Kali ini Tasaro GK mengisahkan tentang nabi Isa dalam perpektif tiga agama yakni Yahudi, Kristen, dan Islam. Ide ini bahkan memenangi Kompetisi Ide Terbaik se-Asia Tenggara. Buku pertamanya berjudul Al-Masih, Putra Sang Perawan dan selanjutnya diberi judul Al-Masih, Lelaki yang Diurapi. Kali ini yang akan dibahas adalah seri pertama dengan 448 halaman didalamnya. 


Jika tetralogi Muhammad dikisahkan melalui pencarian seseorang terhadap Sang Terpilih, buku ini dikisahkan melalui penuturan para tokoh-tokohnya antara lain Saathi seorang perempuan Jawa muslim bermata biru dan Gesu seorang katolik berkebangsaan Italia. Mereka beremu di Batavia, tanah Jakarta dalam masa penjajahan kompeni.

Sebagai warga Indonesia, pengambilan tanah nusantara sebagai latar belakang cerita tentu menjadi daya tarik tambahan. Kita dibawa ke kehidupan berabad silam dimana jual beli manusia masih menjadi hal lumrah, perbudakan menjadi hal yang biasa dilakukan. Seseorang yang hari ini bebas, bisa jadi besok sudah menjadi budak seseorang. Perebutan kekuasaan dan kepemilikan kekayaan menjadi hal dominan yang menentukan kehidupan pada abad belasan silam. Pembaptisan gencar dilakukan untuk memurnikan ajaran, sayang niat baik itu dinodai oleh kepentingan para petinggi yang sekedar ingin mendapat dukungan kewenangan. Jadinya kita lebih mengerti, sejak generasi awal dulu syahwat bisa mendominasi perilaku manusia, bahkan dalam bingkai agama.

Cerita dalam buku ini dibuka dengan percakapan Gesu yang berada di kapal bersama dengan para budak dengan tujuan yang sama yaitu Batavia. Gesu yang membawa misi gereja untuk menemukan pusaka yang hilang, berpedoman pada Injil dalam penuturannya tentang Al-Masih. Ia memulainya dari pasangan tua di wilayah peradaban Raja Daud terdahulu, bernama Galilea, yang kelak diketahui sebagai pasangan kakek nenek dari Al-Masih.

Penuturan dilanjutkan oleh Saathi, pengembara dari Mataram yang mencoba mencari hidup di Batavia bersama kedua adiknya, Byoma dan Mletik dengan bernyanyi. Karena merupakan seorang muslim, Saathi mengutip potongan ayat Al-Quran khususnya surat Ali Imran dan Maryam dalam penuturannya tentang Nabi Isa. Jauh sebelum kelahirannya, ternyata ada banyak keajaiban yang menyertai hadirnya Nabi Isa. Cerita ini juga bersinggungan dengan Bait Suci, tempat peribadatan yang dibangun oleh Herodes, dan kini sisa reruntuhannya dikenal dengan Tembok Ratapan.

Sepotong diceritakan dari sumber Injil, sepotong lagi dari Al-Quran. Hebatnya, potongan -potongan cerita itu menyatu dengan cukup baik. Apalagi dengan tambahan footnote ditiap halaman, memudahkan pembaca untuk langsung mengetahui sumber potongan cerita. Tidak perlu bolak balik hingga ke akhir halaman, seperti dalam tetralogi Muhammad yang lalu. Bukan hanya persamaan, didalam buku ini juga digambarkan adanya sedikit perbedaan dalam pengisahan Nabi Isa berdasarkan keyakinan masing-masing agama. Sepertinya sedikit-sedikit perbedaan beginilah yang ingin ditampilkan, bahwa wajar dalam penceritaan leluhur ada perbedaan sudut pandang, bahwa dalam kisah sejarah saja kita tidak sempurna sama namun kita bisa tetap menatap dengan keindahan dan cinta, kenapa juga kita perlu memperdebatkannya?

Setelah kehamilan yang tidak biasa di usia tua dari pasangan kakek nenek Nabi Isa itu, cerita berlanjut bagaimana ketidaklaziman seorang perempuan untuk mengabdikan diri di Bait Suci. Keributan terjadi pada awalnya, disinilah kita dikenalkan dengan sosok Nabi Zakaria. Pemuka agama disana yang memegang keyakinannya. Hingga Maria cukup dewasa dan mendapat keajaiban hamil sebagai seorang perawan. Cerita ini silih berganti dengan perkembangan kehidupan Saathi di Batavia. Bagaimana mereka beradik kakak bertahan hidup di negeri yang tidak bisa menjamin keselamatan penduduknya. Begitu juga dengan misi Gesu dalam mencari pusaka gereja, terbentur berkali-kali dengan berbagai masalah yang sebenarnya tidak berkaitan dengan dirinya. 


Menjelang akhir buku, kelahiran seorang bayi tanpa ayah membuat kehebohan di tanah yang kini kita kenal dengan nama Betlehem. Kabar itu cepat beredar dan membuahkan cemoohan bagi Maryam. Seperti yang telah ditetapkan, ia tidak perlu menjawab karena pada akhirnya bayi merahnya lah yang akan membuktikan dirinya sendiri sebagai bagian dari kekuasaan Tuhan. Sedangkan di Batavia, keadaan kian memanas dengan semakin banyaknya muncul pertanda perlawanan terhadap kekuasaan perusahaan asal Belanda, kompeni. 

Menilik judulnya, mungkin kita jadi berharap akan banyak kisah tentang Nabi Isa yang dijelaskan disini. Sayangnya, pada seri pertama ini lebih banyak diceritakan tentang kehidupan di Batavia yang diwakilkan oleh para tokohnya, yakni Gesu dan Saathi serta tokoh-tokoh pendukung lainnya. Kisah Nabi Isa justru hanya berupa selipan yang hingga akhir halaman tidak diketahui apa hubungan kedua tokoh dengan Sang Juru Selamat tersebut, selain sebagai umat yang meyakini keistimewaannya. Untuk saat ini, kita anggap itu sebagai misteri dan cara penulis dalam membangun cerita bagian awal sembari berharap bahwa semua potongan ceirta ini akan terjalin rapi nanti pada akhirnya. Jelas, perjalanan ini perlu dilanjutkan dalam seri keduanya. 

Sejauh ini, buku Putra Sang Perawan cukup bisa dinikmati dalam genrenya sendiri. Bukan hanya menghibur tapi kita juga disuguhkan dengan banyak informasi yang menambah pengetahuan. Selain itu, kita bisa belajar banyak hal tentang sejarah, tentang riwayat para Nabi terdahulu khususnya keturunan dari Abu al-anbiya, Nabi Ibrahim, serta hubungan ketiga agama in dengan wilayah Palestina. Mungkin bagi yang awam dengan sejarahnya, buku ini bisa sedikit mencerahkan. Lagi-lagi ini bukan tentang agamanya, tapi tentang manusia yang ada didalamnya. Tentang kepentingan, kekuasaan, nafsu, dan kemungkaran terhadap kebenaran. Hal yang juga banyak bahkan semakin meluas terjadi dimasa sekarang. Tapi, sama dengan masa lalu, keteguhan iman dan kebaikan akan selalu bisa menemukan jalan.



Salam, Nasha. 

Dengan meledaknya populasi dunia hingga mencapai delapan miliar jiwa, dan diprediksi akan terus meningkat hingga pada 2050 nanti mencapai 9.8 miliar, banyak kondisi yang bisa terjadi. Salah satunya meningkatnya kerentanan anak-anak terhadap berbagai isu seperti kesehatan, pendidikan, hingga sosial ekonomi. Kekhawatiran itu, dijawab dengan solusi singkat perlunya ada kesadaran untuk mengendalikan angka kelahiran. Anak yang baru lahir itu juga punya hak untuk hidup dengan layak. Bukan hanya pemerintah dengan berbagai kebijakan, keluarga disebut sebagai pihak yang turut andil dalam membentuk manusia seperti apa yang akan hadir dimasa depan dalam situasi demografi tinggi dan perubahan iklim ini. Sehingga pada hari keluarga internasional tahun ini, tema yang diusung adalah family and demographic change.



Fokus dalam pengendalian angka kelahiran sudah berdekade lalu dilakukan dengan fertility decline.  Bukan tanpa sebab, ruang bumi tidak bertambah luas, sumber daya semakin menipis, kebutuhan kita tidak menurun. Ada banyak aspek yang dianggap bisa diatasi jika kelahiran direncakan dengan matang, misalkan dengan menunda menikah ataupun memiliki anak sehingga usia perempuan hamil semakin lama juga semakin tinggi. Ini bukan semata dirangcang untuk menekan angka kelahiran itu sendiri, namun seiring dengan peningkatan kesadaran bahwa ada banyak hal yang ingin dikejar sebelum ataupun selain berkeluarga dan memiliki anak. Sayangnya, ada beberapa negara yang penduduknya kebablasan menunda hingga jadi menolak kelahiran, akibatnya angka kematian melebihi angka kelahiran seperti Korea Selatan dan Jepang. Pengendalian jelas perlu batasan.

Kurang atau lebihnya angka kelahiran serta bagaimana demografi penduduk distau negara, kita letakkan dulu porsinya pada pembuat kebijakan. Sebagai warga dan sebagai manusia yang bertanggung jawab, penting untuk kita semua, perempuan maupun laki-laki, menyadari bahwa memiliki anak berarti menambah peran baru yang akan sangat menambah tugas nantinya. Kesiapan itulah yang perlu dimatangkan, agar kelahiran bukan lagi sebatas pertambahan angka namun bisa menciptakan penduduk yang mampu beradaptasi dan menjadi solusi dimasa depan. 


Dari Keluarga yang Baik

Bukan orang tua, namun kata keluarga dipilih, agar semua anggota keluarga bisa turut andil dalam membtnuk seorang anak. Memang, tanggung jawab utama ada pada orang tua, namun bukan berarti anggota keluarga lain tidak bisa berperan. Saling bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang positif bagi anak untuk bisa berkembang dengan baik. Fertility decline atau penurunan angka kelahiran, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup seorang anak khususnya yang berkaitan dengan aspek krusial seperti kesehatan, pendidika, lalu ekonomi dan sosial. 

Pasangan yang memutuskan untuk memiliki anak, dituntut untuk siap lahir dan batin sebelum memiliki anak. Bukan hanya fisiknya yang kuat, namun mental dan pikirannya juga sudah matang untuk bisa mendidik anak-anaknya kelak. Usia ini bukanlah angka yang pasti, karena tidak ada usia tepat seseorang dikatakan bijaksana untuk menjadi orang tua. Kesiapan fisik seorang wanita rata-rata untuk bisa hamil optimal berada pada rentang usia 20-35 tahun. Diluar itu, kemungkinannya tetap ada namun lebih rendah, atau kalaupun terjadi resikonya menjadi lebih tinggi, baik untuk ibu maupun bayi yang dikandungnya. 

Karena memiliki anak bukan sebatas fisik tubuh siap untuk hamil, maka angka tersebut tidak bisa sepenuhnya menjadi patokan. Setelah hamil dan melahirkan, ada proses lebih panjang yaitu menyusui. Tidak bisa disepelekan, karena ini adalah hak anak. Ada yang berargumen bahwa menyusui adalah hak ibu atas tubuhnya, tapi jangan lupa bahwa disitu juga ada hak anak untuk mendapatkan yang pantas dan terbaik. Sepanjang proses dari lahir hingga nanti anak 'dilepas' dalam hidupnya sendiri, adalah proses yang berkali lipat lebih panjangnya, dan anak berhak untuk mendapatkan perlakuan terbaik yang bisa mereka miliki. Orang tua diharapkan menjadi pribadi yang lebih matang dalam menjalani perannya. Bukan hanya raga yang siap untuk mengalami proses reproduksi, namun juga mental yang siap untuk menjalani tambahan fungsi. 



Lalu, bagaimana kita bisa menjadi orang tua yang berperan?

- Paham benar bahwa menjadi orang tua adalah tambahan pekerjaan yang akan kita pertanggung jawabkan. Kita bisa punya hari dimana tugas mengasuh anak dialihkan pada orang lain, namun tanggung kawab kelangsungan anak tetap di orang tua. Peran yang sangat panjang dan tidak bisa serta-merta berhenti. 

- Banyak belajar tentang diri sendiri, tentang apa yang bisa menjadi trigger emosi, tentang luka ataupun trauma yang pernah dialami, dan berusaha menghadapinya. Tidak perlu pulih dulu, namun sadar bahwa kita punya luka, punya personal issue, sehingga punya kemampuan dalam membatasi diri.

- Terus berlatih memperbaiki diri dengan membenahi kebiasaan-kebiasaan kecil harian, dengan mengerti kalau kita menjadi teladan bagi anak. Meningkatnya kualitas hidup kita sebagai individu, akan emningkatakan kualitas kita saat menjadi orang tua, hingga akan meningkatkan kualitas hidup anak juga nantinya. 

- Membangun hubungan yang sehat, bukan hanya dengan pasangan, namun juga dengan orang tua, keluarga, hingga kerabat. Pemenuhan kebutuhan sebagai makhluk sosial seperti apa yang kita lakukan juga akan mempengaruhi anak dalam memperlakukan dan menetapkan batas untuk diperlakukan orang lain. Hubungan yang penuh kasih sayang atau yang penuh caci maki. 

- Stabil secara finansial. Tidak bisa dipungkiri, bahwa kita perlu uang untuk bertahan hidup, bukan sekedar makan naun untuk bisa berkontribusi memberi manfaat. Setidaknya selain kebutuhan dasar seperti makan, anak juga perlu akses kesehatan dan pendidikan, tidak harus yang paling mahal, namun ada sesuai dengan kemampuan.


Satu yang paling penting adalah agar kita tidak menyerah. Tidak menyerah pada keadaan, pada masalah atau tantangan yang hadir, tidak menyerah dengan apa adanya mengalir tanpa dipikirkan tanggung jawab kedepannya. Tidak menyerah dalam belajar dan mencoba berbagai macam cara dalam melakukan tugas sebagai orang tua. Ini juga berhubungan dengan pernyataan bahwa kita tidak bisa menyamakan bagaimana orang dulu memperlakukan anak dengan bagaimana kita mengasuh anak kini. Memang sama-sama anak, namun kondisinya banyak berubah, kita sendiri juga mengalami perkembangan pola pikir dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, justru sepatutnya kita melakukan hal yang berbeda, menjadi yang lebih baik.  

Ada banyak pernyataan bahwa kita perlu selesai dengan diri sendiri dulu sebelum punya anak. Namun, sebagai manusia yang akan terus berproses dan tidak akan pernah mencapai sempurna, rasanya kalimat ini kurang tepat. Kita tidak akanpernah berhenti berproses dan kabar baiknya kita akan terus punya kesempatan untuk berbenah, menjadi lebih baik. Mungkin saja, moment menjadi orang tua bisa menjadi masa belajar kita yang paling panjang. Bisa jadi, karena punya anak, kita jadi bisa menjadi manusia yang jauh lebih bijaksana. Penyesalan akan selalu ada, tidak apa, selama kita tidak berhenti belajar.



Salam, Nasha. 

Things that don't harm earth, will not harm you.

Prinsip yang aku percaya sebelum memutuskan memilih sebuah produk khususnya perawatan tubuh. Apa yang tidak merusak bumi, juga tidak akan merusak tubuhmu. 

Produk yang berbedar di pasaran mengandung banyak campuran zat kimia yang bahkan sebagian besar kita tidak tahu apa arti saat membaca daftar ingredients-nya. Hanya paham khasiat produk yang diklaim oleh produsennya. Produk itu yang terus menerus bersentuhan dengan organ terbesar tubuh, yaitu kulit. Beruntung, sekarang banyak orang yang mulai mencari tahu dan berinisiatif meluncurkan berbagai produk yang diramu dari bahan-bahan alami. Mereka tidak tiba-tiba tahu, melainkan belajar dan mengembangkannya dari cara orang-orang di abad belasan lalu. Dengan semangat menciptakan produk yang baik bagi tubuh dan tidak merusak bumi.


Apa itu castile product?

Castile soap itu adalah sabun yang berbahan dasar minyak zaitun, bebas dari bahan kimia dan bahan hewani, dengan pembuatan awalnya dilakukan oleh masyarakat di kerjaan Castila, Spanyol dengan bentuk sabun batang. Dalam perkembangannya, ada bahan nabati lain disamping minyak zaitun yang ditambahkan seperti minyak castor, minyal almond, minyak kelapa, ataupun alpukat. Bastille soap mengacu pada produk sabun dengan bahan 70%-nya atau lebih adalah minyak zaitun, sementara castile soap sendiri menggunakan 100% minyak zaitun. Bentuknya pun mengalami perkembangan, yang awalnya berupa batangan sekarang banyak castile soap bentuk cair yang bisa ditemukan di pasaran, sudah lengkap dengan berbagai campuran wewangian pula. 

Untuk menambah wewangian dan khasiat dari sabun itu sendiri, banyak juga yang berkreasi dengan memasukkan essential oil dari berbagai tanaman seperti lavender, rose, jasmine, geranium, ylang-ylang, mint, basil, cedarwood, cinnamon, dan masih banyak lagi. Penambahan lemon, cuka, atau bahan yang bersifat asam tidak disarankan karena bisa menurunkan efektifitas dari sabun ini. Untuk tambahan wewengian ini juga bisa kita lakukan sendiri pada castile soap cair yang kita punya, seperti yang diunjukkan dalam laman dr. Bronner, salah satu brand castile soap mendunia ini.  

Sebenarnya produk castile soap ini bisa diaplikasikan dari ujung rambut hingga ujung kaki, bahkan berkat kandungan alaminya sabun ini juga bisa digunakan untuk membasuh luka guna mencegah infeksi. Bukan hanya tubuh tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai pembersih barang rumah seperti pakaian, piring, ataupun perabotan. Namun, karena harganya yang relatif diatas rata-rata sabun yang beredar di pasaran, jarang orang menggunakannya untuk pembersih rumah. Sabun lerak dianggap lebih terjangkau dan sama-sama berkhasiat serta ramah lingkungan. 

Perbedaan mendasar dari castile soap dengan produk pasaran adalah bahan pembuatannya. Castile/ bastille soap dibuat dengan setidaknya 70% minyak zaitun, sisanya adalah bahan-bahan alami lain tanpa tambahan kimia sehingga tidak akan memiliki banyak busa seperti produk sabun pada umumnya. Tapi tenang, manfaat utama untuk mebersihkannya tetap terpenuhi kok, ditambah dengan wangi-wangi alami yang memanjakan hidung. Sabun lain di pasaran yang memiliki banyak busa umumnya mengandung agen pembersih bernama SLS (sodium lauryl/laureth sulfate) yang selain tidak bisa terurai di tanah dan mengotori lingkungan, juga dapat mengiritasi kulit. Bukan hanya SLS, dalam artikel Liputan6 memaparkan sabun-sabun biasanya juga mengandung bahan kimia berbahaya lain seperti dioksan yang ditulis dengan suku kata peg- seperti polyethylene, triklosan sebagai anti jamur, paraben yang digunakan untuk mengawetkan, diazolydinyl urea juga sebagai pengawet, seta pewarna dan pewangi buatan. 

Photo by Tabitha Mort in Pexels

Memang, tidak harus castile soap sebagai alternatif pembersih yang alami karena banyak produsen yang saat ini sudah mengeluarkan berbagai produk dengan klaim non sls, non paraben, non bahan-bahan kimia, serta vegan karena tanpa bahan hewani, ataupun bahan-bahan lain yang dapat merusak seperti disebutkan diatas, namun hingga sat ini castile soap masih menduduki peringkat kategori sabun terbaik untuk tubuh dan bumi. Karena ada kalanya produk tidak mengandung bahan kimia berbahaya, ternyata masih dibuat dengan minyak sawit misalkan, yang proses produksinya tidak ramah lingkungan dan justru menyebabkan kulit kering. Atau tidak menggunakan SLS namun masih mengandung bahan kimia penggantinya seperti ALS (ammonium lauryl sulphate), dengan struktur molekul yang berbeda namun tetap saja tidak ramah lingkungan. Disamping itu, banyak kok produk natural handmade yang memang dibuatdengan bahan alami dan tidak merusak lingkungan juga. Jadi tetap utamakan pilih yang alami, dan cermat dalam baca komposisi ya. 


Kelebihan Kekurangan

Bila dijabarkan, castile soap memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan antara lain:

+ Bahan alami yang tidak menyebabkan iritasi

+ Ramah lingkungan karena mudah terurai

+ Efektif membersihkan dan melembabkan

+ Mampu membunuh kuman dan bakteri

+ Lembut untuk rambut dan kulit kepala

+ Tidak menghilangkan minyak alami rambut


- Minim busa

- Produknya belum banyak

- Harganya relatif lebih tinggi 


Rekomendasi Produk

Sebagai upaya agar produsen castile product bisa berkembang, berikut rekomendasi beberapa produk castile yang ada di pasaran (khususnya marketplace), yang diutamakan produk lokal. Beberapa dideretan atas merupakan produk yang aku pakai atau sudah pernah coba. 

Ailia Naturals

Ini salah satu store castile yang cukup lengkap menurutku. Karena sudah membagi atas castile soap dan castile shampo bahkan bahan tambahannya juga sudah disesuaikan dengan permasalahan yang ingin diatasi. Misalkan castile sopa dengan varian lavender, geranium, mint, dsb. Bukan hanya castile soap dan shampo, produsen asal Bali ini juga menyediakan produk hand sanitizer, essential oil, juga body mist. Lengkap! Sejauh ini, aku cocok dengan shamponya, apalagi dengan desain botol yang memudahkan pengaplikasian langsung ke kulit kepala, sesuai dengan rekomendasi penggunaan castile shampo. Menguatkan akar rambut, wanginya juga enak. Sayangnya cuma satu, ongkirnya lebih tinggi karena lokasinya.


Herbz Store

Mungkin produk ini lebih tepat disebut bastile soap daripada castile soap karena kandungannya bukan hanya minyak zaitun tapi dicampur dengan minyak kelapa. Awalnya hanya ada produk sabun, sekarang juga sudah ada shampo hingga minyak telon. Varian sabunnya juga cukup banyak dengan campuran wewangian dari minyak atsiri. Sabunnya cair, wanginya enak, di badan tidak terlalu keset juga tidak terlalu licin, cukup melembutkan akhirnya. Harganya relatif lebih rendah dibanding sabun castile dari produsen lain. Sayangnya, ini sangat pedih jika terkena mata. 


Jinawi.id

Toko ini juga cukup lengkap menyediakan berbagai produk pembersih yang alami, ada sabun, shampo, essential oil, hand sanitizer, sampai deterjen. Sabun yang unik ditawarkan adalah sabun susu kambing, sejauh ini belum ada di toko lain. Bukan hanya sabun cair, disini juga ada sabun batang dengan banyak varian. Shamponya juga dijual dalam bentuk batangan yang menghasilkan lebih sedikit sampah. Hampir sama dengan castile soap pada umumnya yang cukup wangi dan melembutkan, sabun jinawi ini sedikit lebih kental. 


Soaplab.id

Bukan hanya castile soap yang jadi dalam bentuk cair maupun batang, di soaplab juga ada berbagai bahan untuk pembuatan sabun handmade. Sabunnya sendiri punya beberapa varian yang dibedakan berdasarkan campuran minyak atsirinya, juga ada artisan handmade soap yang dibuat dalam berbagai bentuk. Sama dengan castile soap cair lainnya, sabun ini cukup cair, tidak keset, dan melembutkan. Harganya juga cukup terjangkau. 


Kun Anta!

Produk dalam toko ini memang tidak seragam toko sebelumnya, tapi varian untuk castile soap nya lumayan banyak dan punya klaim untuk atasi berbagai masalah kulit. Penjualan terbanyaknya ada di  castile soap untuk mengatasi jerawat, gatal, serta jamur dengan hero ingredients-nya tea tree, centela asiatica, eucalyptus, charcoal, dll. 


Maharati

Ada lebih dari lima puluh produk pembersih yang ditawarkan di sini, bahkan ada juga produk khusus bayi (tidak disebutkan apa perbedaannya seperti formula tidak pedih di mata, karena castile soap umum juga aman untuk segala usia). produk sabunnya juga punya banyak varian, bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan kita masing-masing. Bukan hanya untuk tubuh, tapi juga ada produk perawatan rumah, yang penting semua dibuat dari bahan yang alami.


Sekali lagi, pilihan untuk beralih ke produk alami ada di tangan kita. Tidak apa, tidak langsung semuanya, tapi sedikit-sedikit berangsur untuk meninggalkan lebih sedikit jejak di lingkungan. Kita mulai dari yang paling kecil, dari diri sendiri, lalu rumah sendiri, semoga bisa semakin luas dan dampaknya juga bisa semakin besar. Untuk diri untuk bumi.



Salam, Nasha.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Kenalan Dulu, yuk!

Hai, aku Nasha! Aku diberkahi dengan dua guru hebat dan akan seterusnya belajar. Sedang giat tentang gracefully adulting, mindfull parenting, dan sustainable living. Kadang review tontonan, buku, dan produk yang baik juga. Semoga berguna!
PS, untuk info kerja sama, bisa email aja ya! ;)

Follow @salamnasha

POPULAR POSTS

  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)
  • Kumpulan Quote Resident Playbook, Menginspirasi Tumbuh dengan Bijaksana

Hubungi Aku di sini

Nama

Email *

Pesan *

Advertisement

Label

family REVIEW lifestyle rekomendasi BUMI lingkungan parenting kesehatan mental kesehatan netflix marriage adulting rekomendasi buku

Daftar Tulisan

  • ►  2025 (24)
    • ►  Mei 2025 (5)
    • ►  April 2025 (5)
    • ►  Maret 2025 (4)
    • ►  Februari 2025 (5)
    • ►  Januari 2025 (5)
  • ►  2024 (41)
    • ►  Oktober 2024 (4)
    • ►  September 2024 (8)
    • ►  Agustus 2024 (5)
    • ►  Juli 2024 (5)
    • ►  Mei 2024 (5)
    • ►  April 2024 (3)
    • ►  Maret 2024 (5)
    • ►  Februari 2024 (3)
    • ►  Januari 2024 (3)
  • ▼  2023 (117)
    • ►  Desember 2023 (10)
    • ►  November 2023 (10)
    • ►  Oktober 2023 (10)
    • ►  September 2023 (10)
    • ►  Agustus 2023 (10)
    • ►  Juli 2023 (10)
    • ►  Juni 2023 (11)
    • ▼  Mei 2023 (12)
      • Anak Sembuh Batuk Pilek tanpa Obat Resep, Bisa Kok!
      • Lego, Open Ended Toys dengan Sejuta Manfaat
      • Tua dan Berdaya, Deretan Tokoh yang Membuktikan Us...
      • Gaya Hidup Minimalis dalam Memenuhi Kebutuhan untu...
      • Al-Masih, Putra Sang Perawan: Kisah Nabi Isa dalam...
      • Int'l Family Day: Keluarga, Demografi, dan Cara Ki...
      • Rekomendasi Castile Soap & Shampo, yang Tidak Meru...
      • Manfaatkan Barang Bekas Pakai, Mulai dari yang Sep...
      • Prinsip Hidup Cukup hingga Pakai Barang Sampai Tid...
      • Mau Adopsi Orang Utan? Begini Cara Mudahnya!
      • THR Anak Buat Apa? Ide Alokasi untuk Anak Belajar ...
      • Kenapa Perempuan (dan Laki-laki) Perlu Pendidikan
    • ►  April 2023 (8)
    • ►  Maret 2023 (10)
    • ►  Februari 2023 (8)
    • ►  Januari 2023 (8)
  • ►  2022 (31)
    • ►  Desember 2022 (6)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  Oktober 2022 (4)
    • ►  September 2022 (3)
    • ►  Agustus 2022 (1)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (3)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (3)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (1)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  Oktober 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (1)
    • ►  Juli 2020 (1)
    • ►  Juni 2020 (1)
    • ►  Mei 2020 (1)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (2)
    • ►  Februari 2020 (2)
    • ►  Januari 2020 (1)
  • ►  2019 (6)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (3)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember 2018 (1)
    • ►  November 2018 (4)

BloggerHub Indonesia

Tulisanku Lainnya

Kompasiana Kumparan

Popular Posts

  • Review Popok Perekat (Taped Diapers) Premium: Mamy Poko, Fitti, Sweety, Merries
  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!

Trending Articles

  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)
  • Kumpulan Quote Resident Playbook, Menginspirasi Tumbuh dengan Bijaksana

Copyright © SALAM, NASHA. Designed by OddThemes