• Anak & Keluarga
  • Kesehatan Mental
  • Perempuan & Pernikahan
  • Lingkungan
  • Review & Rekomendasi
Salam, Nasha

Jejak Perjalanan dan Catatan Pelajaran

Selama hamil, kepentingan untuk menjaga kesehatan menjadi dua kali lipat. Karena ada si bayi nih yang sangat bergantung sama buibu sekalian. Selain menjaga pola makan dan konsumsi makanan padat gizi seperti yang dibahas sebelumnya, yang gak kalah penting adalah olahraga.
Sebenarnya tiap orang punya batas aman masing-masing untuk olahraga yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Tapii, secara umum (dan yang sudah saya praktikkan) antara lain:

1. Senam Hamil

Nah, saya udah rutin senam hamil dari usia kandungan 6 bulan. Banyak pendapat yang bilang sih amannya itu di trimester 3 kehamilan.
Kenapa perlu? Secara garis esar sih untuk meminimalisir keluhan sakit pada tubuh saat hamil, menguatkan saat melahirkan, dan tetap bugar beraktifitas meskipun bawa bayi di perut kemana-mana ;D

Untuk senam hamil ini, yang perlu diperhatikan adalah:
- Usia kandungan, paling aman di trimester 3 karena bayi sudah semakin kuat
- Memahami kondisi fisik masing-masing
- Konsul ke dokter dulu, tanya udah amankah untuk mulai senam hamil dan ada gerakan-gerakan yang perlu diwaspadai gak
- Sebelum senam, pastikan nyamaann~
- Dan gak usah maksa. Pelam-pelan aja semampunya, yang penting teratur

Nah, saya sendiri melakukan senam hamil itu cukup dirumah saja. Bisa bebas mau kapan, pake baju apa, gak ribet mesti kemana duluu  ^o^
Caranya gimana tuh? Liatin deh di youtube, banyak banget kok video senam hamil. Kalau saya pilih senam segar mama yang ini
Kenapa? Karena videonya lengkap, terdiri dari gerakan-gerakan pemanasan, kardio, relaksasi, pendinginan, terus durasinya sesuai sama yang kita lakukan, ada keterangan manfaat masing-masing gerakan, daannn alhamdulillaahh keluhan-keluhan soal fisik saya bisa dibilang gak ada. Tetap bugar deh ^o^

2. Berenang

Sebagian orang sepertinya masih ngerii ya liht ada buibu hamil yang berenang, atau masih ada buibu yang gak berani berenang saat lagi hamil? Padahal, berenang itu merupakan salah satu olahraga yang paling dianjurkan loh, bahkan oleh Rasulullah, selain berkuda dan memanah. Karena secara kesehatan manfaatnya banyaaak banget. Tapii kalau lagi hamil kan ngeri, tar gimana gerak-geraknya? Hm, coba baca ini dulu deh, atau ini ;D

Secara garis besar, renang itu bentuk olahraga yang menggerakkan seluruh anggota tubuh, jadi insyaAllah akan membugarkan. Terus, dalam berenang sangat penting untuk mengatur pernafasan sehingga berenang jadi saranan untuk  melatih pernafasan untuk nanti melahirkan, serta menguatkan jantung yang berakibat pada pemompaan darah jadi lebih lancar terus oksigen dan nutrisi jadi makin masuk deh ke bayi.

Saya sendiri berenang saat mendekati triwulan 3, karena di usia tersebut dianggap sudah kuat dan stabil. Gak perlu lama-lama yang penting teratur. Awal-awal mulai berenang saat hamil, coba aja seminggu sekali durasi 30 menit. Lama-lama bisa ditingkatkan deh tu intnsitasnya.
Nah, anjuran dari dokter saat saya konsultasi, untuk renang bumil yang paling baik adalah renang gaya dada. Karena gerakannya cenderung tenang, dan fokus ke pernafasannya lebih stabil.

Tapii sesuai sama artikel tadi ya, ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk bumil yang mau berenang.

3. Jalan pagi

Kenapa saya tulis jalan pagi? Bukan sekedar jalan kaki atau joging sekalian? Karena dengan jalan pagi, kita bisa dapat olahraga dan vit D sekalian. Yeay! (maklum, hasil cek darah saat hamil, saya kekurangan vit. D ^.^")
Jadilah dokter sayapun menganjurkan untuk jalan kaki di pagi hari. Kok jalan bisa bantu persalinan ya? Penjelasan medisnya adalah karena memperbanyak jalan kaki, akan menguatkan otot kaki dan otot panggul, yang mana akan membantu persalinan nanti.

Sama halnya dengan rutin naik turun tangga dan pose squad (jongkok - berdiri), yang akan membantu menguatkan otot-otot untuk persalinan normal buibu nanti.

Waktu hamil kemarin saya rutin melakukan bentuk-bentuk olahraga tersebut. Dan alhamdulillah, berhasil lahiran normal dengan 'drama' yang pernah saya bahas disini
Dan ternyata banyak banget loh gerakan-gerakan yang 'katanya' dapat membantu buibu dalam proses persalinan normal. Walaupun sebenanrnya sejauh ini belum ada pembuktian medis terkait olahraga tertentu untuk memudahkan persalinan normal. Tapii, olahraga itu penting agar tubuh bumil tetap sehat dan bugar. Dann tubuh yang sehat, bugar itu sngat diperlukan untuk melakukan persalinan normal nantinya. Jadi, konsultasi ke dokter masingg-masing sudah amankah olahraga (biasanya dianjurkan di trimester 3) dan plis lakukan olahraga dengan rutin, ada banyak banget variasi, silahkan pilih sesuai kemauan dan kemampuan ;D

*foto gak nyambung* langitnya bagus ya btw ;p

Salam, Nasha.
"Loh, kok hamil malah diet sih?"
"Apaan sih, tau hanil malah sok-sok an diet mentingin badan mau kurus!"
Nah loh. Kira-kira gitu ya komentar yang didapat kalau buibu lagi hamil malah ngomong soal diet.
Apalagi saya yang hamil 'cuma' naik 10 kg ini ^^"
Komentarnya waktu liat kehamilan saya jadi,
"Eh hamil kok badannya gak berubah sih? Bayinya sehat gak tuh? Kecil ya?"
Apalagi kalau tau kondisinya, dengan kenaikan BB yang tidak seberapa itu saya malah ikut diet.
Yap!

Jadiii, waktu hamil Gesang kemaren, bukan hanya BB yang gak meningkat drastis, badan saya beneran gak banyak perubahan. Cuma di bagian perut aja yang keliatan. Loh kok bisa? Saya gatauu ^^" besar kemungkian sih emang faktor genetik ya. Tapi gak masalah tuh sama bayinya?
Nah, pahami dulu ya buibu kenaikan BB hamil itu untuk apa aja. Nih,
- Bayi 3 - 3.6 kg
- Plasenta 0.7 kg
- Air ketuban 1 kg
- Payudara 1 kg
- Rahim 1 kg
- Peningkatan volume darah 1.4 - 1.8 kg
- Peningkatan volume cairan 1.4 - 1.8 kg
- Cadangan lemak 2.7 - 3.6 kg

Nah, itu gambaran umumnya. Jadi gak usah khawatir, sing penting ibu dan bayinya sehaat.

Dengan informasi itu saya lumayan 'tercerahkan' tapi tetep dong masing-masing kita kan punya case tersendiri. Jadi saya tetap konsul nanyain perihal BB waktu jadwal kontrol bulanan ke dokter. Dan ternyataa.. dokter kandungannya malah menganjurkan saya diet (ini di trimester 2). Loh? Kenapa? Karena ternyata bayi dalam kandungannya cenderung besar. Daann kalau pola makan saya gak dijaga, resikonya bayi jadi terlalu besar dan akan lebih sulit nantinya untuk lahiran normal.
Gituu..
Eits! Tapi maknai dulu diet itu apa ya. Bukan diet untuk menguruskan badan yang pasti. Tapi diet jaga pola makan. Kurangi tuh konsumsi gula. Makan makanan yang padat gizi. Jadi makin bagus kan nutrisi buat bayinya.

Nah, dari situlah pencarian saya akan makanan dimulai (udah hamil aja, baru peduli soal makanan hihi). Syukurnya, sekarang untuk cari informasi itu gak susah. Apalagi udah banyak yang aware sama makanan, jadi makanan sehat itu bertebaraann.. tergantung pinter-pinternya kita nyari aja.

Pertama, kurangi yang manis-manis. Hiks. Padahal sukaa wkwk. Say no to ice cream! ;))
Lalu, kurangi makan nasi putih. Atau kalau bisa ganti nasi putih dengan kabohidrat lain. Banyak kok, seperti kentang, pasta, roti gandum, umbi-umbian, dll.
Waktu itu saya cuma makan nasi putih 1x sehari (gak afdhol aja rasanya kalo gak makan nasi putih hehe). Dan lauknya usahakan seafood segar atau daging merah olahan.
Banyakin makan sayur dan buah. Alpukat, apel, pisang, berri,
Makan kacang dan olahan biji-bijan. Oatmeal, gandum utuh, kacang ijo (bisa jadi burjo tu kan)
Ganti cemilan yang 'kurang' sehat dengan yang penuh nutrisi. Yogurt juga sangat dianjurkan loh.
Atau bisa konsumsi tambahan superfood seperti alga hijau dalam bentuk tablet.
Dan jangan lupa ya semua makanan bumil harus mateng. Karena kalau nggak, akan beresiko membawa kuman dan bakteri yang akan membahayakan.

Hm.. Apalagi sih yang baik dikonsumsi bumil?
Dokter saya waktu itu menyarankan,
Vitamin-vitamin yang sudah diresepkan (biasanya asamfolat, DHA, kalsium)
Telur 2 butir setiap hari (putihnya aja gapapa)
Ikan minimal 2x seminggu
Daging minimal 250 gram seminggu (steak okay tuh ;p)
Susu hamil 2x sehari (terserah merk apa yang penting minum hihi tapi kalau saya waktu itu milih yang udah ada dari jaman duluu, trus yang nutrisinya paling lengkap ;))

Ini bukan makanan diet hamil sih, tapi pengen posting aja wkwk ;p

Salam, Nasha.
Bicara tentang kelahiran, pastinya bicara tentang keajaiban. Salah satunya  adalah kelahiran Gesang,
Jadii ceritanya selama hamil Gesang kan kontrolnya di Jakarta. Tapii karena satu dua hal, diputuskanlah melahirkannya kita pulang kampuang ke Padang wkwk. Otomatis ganti dokter dong.
Nah, waktu di Jakarta HPL (Hari Perkiraan Lahir) yang kita pegang adalah HPL berdasarkan hasil USG pertama. Sedangkan di Padang, dokternya pake HPL berdasarkan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Nah, dengan dua teori itu jadi ada gap HPL sekitar 11 hari (^.^") dimana lebih cepat HPL berdasarkan HPHT,

Sampailah pada hari itu..
Itu H+9 dari HPL berdasarkan HPHT. Ini hari penentuan.. karena sorenya adalah hari kontrol terakhir. Mau liat kondisi babynya, tar baru diputuskan akan tetap nunggu supaya lahiran normal atau bakal tindakan SC. Dengan beberapa pertimbangan antara lain usia kandungan yang sudah melewati HPL. Terus, resiko bayinya semakin besar jadi makin sulit normal (karena bayi di kandungan saya memang cenderung besar)
Dan ini udah minggu kedua merutinkan jalan pagi (biasanya saya cuma senam hamil aja). Tapi kok ya hari itu berasa kurang seger aja dari biasanya. Baru jalan sedikit tapi udah capek. Paling cuma jalan 15 menit hari itu, Terus lanjut naik turun tangga. Kemudian menyerah, pulang (^.^" )
Sampai di rumah pun langsung tidur. Terus siangnya, jemput suami ke bandara. Nah pulangnya mulai muncul sedikit flek. Katanya sih itu pertanda bagus, tanda bakal ada kontraksi. Tapi kok belum ada berasa mules-mules yaa (^.^" )

Sorenyaa..
Kontrol ke dokter deh. Sedikit gembira, karena ada harapan karena ada flek tadi, Tapii.. yang mengejutkannya adalah waktu di USG posisi bayinya malah agak telentang (harusnya telungkup kepala dibawah menuju 'pintu lahir') Nah loh. Padahal selama ini tiap kontrol, posisi bayinya selalu bagus. Dan kepala juga udah dibawah. Dengan beberapa pertimbangan, diputuskanlah sore itu kalau akan dilakukan tindakan SC pada sore esok harinya. Dengan catatan, kalau emang berasa sakit lagi atau gimana-gimana langsung aja ke RS.

Pulang dari dokter ya udah kita pasrah. Mungkin emang yang terbaik ya. Meskipun waktu itu masih pengen normal, apalagi HPL dari USG masih belum sampe, tapi kan kita di dokter yang ini melahirkannya, jadi ya manut dong. Malemnya beres-beres tuh, dan udah makin sering mules, sambil berdoa mudah-mudahan besok pagi bisa lahiran normal. Makin malem makin sering tuh mulesnya, tapi masih bisa tahan, masih bisa ketawa-ketawa sama suami. Tapii akhirnya gak tahan lagi.

Sekitar jam 12 malem, saya minta ke RS. Nah, itu udah dalam kondisi yang sakiit banget. Saya jalan udah sambil jongkok-jongkok, nungging-nungging. Di mobil pun, udah gak bisa duduk di bangku lagi, tapi sambil jongkok dibawah (^o^" )

Di Rumah Sakit, langsung masuk IGD. Daaann.. ternyata udah bukaan 5-6. Waahh..
Itu kondisinya duuhhh gak kebayang deh. Karena selama hamil, saya gak mau baca apapun berkaitan sama proses melahirkan. Kenapa? Takut! Tapi disisi lain, karena percaya aja itu alamiah perempuan, jadi ya bakal bisa aja lah gitu. Akibatnya, bidannya pada ngomel, ngasih instruksi ini itu. Tapi gak denger, alias otak gak proses, karena ya sakitnya itu. Saya cuma inget disuruh miring ke kiri sama jangan ngeden dan teriak karena bakal abisin tenanga. Ya saya ikutin semampunya. Kalau diinget-inget sekarang ya, kayanya itu heboh banget deh, mana dini hari kan. Apalagi kalau bandingin sama buibu lain yang di video ig tuh, saya berasa chaos banget wkwkk.

Gak lama di IGD, saya dibawa ke ruang bersalin, Nah, disitu saya makin kesakitan. Udah gak berhenti doa deh pokoknya. Udah gantian keluarga yang dampingin saya, teruuuss nyuruh doa. Sekitar setengah 3 dini hari itu, bidannya bilang pembukaan udah lengkap. Dan dokternya pun udah menuju ruang bersalin.

Saya masih inget kalimat bu dokternya kira-kira gini, wah jadi juga ya kamu normal. Wah, udah keliatan tuh rambutnya. Ayok dikeluarin.
Berlangsunglah proses itu kaann..
Ayok, sekali lagi ini sekuat tenaga ya, tuh pas in keluarnya jam 3 ya.
Daaannn.. Hwaaaa!!

Langsung kedengeran suara ini bocah. Alhamdulillah!!!
Gak kebayang deh, gimana perasaan waktu itu. Saya nangis, teriak, ketawa, campur aduk. Udah gak inget sakit kontraksi tadi. Buibu yang udah melahirkan pasti ngerti.
Abis dibersihin, langsung deh bayinya dikasih ke saya, langsung didekap. Itu dokter kerja mau jait, mau ngeluarin semua darah, ya terserah. Udah gak berasa lagi sakitnya karena bayinya udah didada. Saya resmi jadi ibu.


Lahirnya Gesang, dengan BB melebihi 3.5 kilo, secara normal, pada hari itu, itu adalah keajaiban bagi saya.
Harinya, H-1 dari HPL berdasarkan USG.
Harinya, H+1 dari datangnya ayahnya.
Waktunya, "singkat" dibanding cerita orang-orang yang kontraksi bisa lebih semalaman.
Caranya, melawan logika posisinya yang akhirnya bisa keluar normal.
Dokternya, katanya udah lama gak bisa melayani pasien dini hari tapi malam itu beliau datang.
Dan itulah lahirnya Gesang, berasa seluruh semesta menyambut dia.

Gak ada lagi yang bisa diucapkan, Alhamdulillah Allahu Akbar!!

Salam, Nasha.

Bismillah.

Selamat datang di Jurnal Nasha by Ibunya Gesang! Hore!
Setelah coba beberapa waktu bersosmed, akhirnya buka blog juga buat bikin catatan dan berbagi cerita khususnya tentang dunia per"ibu"an ;))
Perkenalan dulu nih. As it named, saya seorang ibu dari seorang anak (a baby boy) bernama Gesang.
Dan disini, akan dituliskan 'petualangan' saya berproses serta belajar dengan status keren ini. Enjoy!

Salam, Nasha.
Postingan Lebih Baru Beranda

Kenalan Dulu, yuk!

Hai, aku Nasha! Aku diberkahi dengan dua guru hebat dan akan seterusnya belajar. Sedang giat tentang gracefully adulting, mindfull parenting, dan sustainable living. Kadang review tontonan, buku, dan produk yang baik juga. Semoga berguna!
PS, untuk info kerja sama, bisa email aja ya! ;)

Follow @salamnasha

POPULAR POSTS

  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)

Hubungi Aku di sini

Nama

Email *

Pesan *

Advertisement

Label

family REVIEW lifestyle rekomendasi BUMI lingkungan parenting kesehatan mental kesehatan netflix marriage adulting rekomendasi buku

Daftar Tulisan

  • ►  2025 (21)
    • ►  Mei 2025 (2)
    • ►  April 2025 (5)
    • ►  Maret 2025 (4)
    • ►  Februari 2025 (5)
    • ►  Januari 2025 (5)
  • ►  2024 (41)
    • ►  Oktober 2024 (4)
    • ►  September 2024 (8)
    • ►  Agustus 2024 (5)
    • ►  Juli 2024 (5)
    • ►  Mei 2024 (5)
    • ►  April 2024 (3)
    • ►  Maret 2024 (5)
    • ►  Februari 2024 (3)
    • ►  Januari 2024 (3)
  • ►  2023 (117)
    • ►  Desember 2023 (10)
    • ►  November 2023 (10)
    • ►  Oktober 2023 (10)
    • ►  September 2023 (10)
    • ►  Agustus 2023 (10)
    • ►  Juli 2023 (10)
    • ►  Juni 2023 (11)
    • ►  Mei 2023 (12)
    • ►  April 2023 (8)
    • ►  Maret 2023 (10)
    • ►  Februari 2023 (8)
    • ►  Januari 2023 (8)
  • ►  2022 (31)
    • ►  Desember 2022 (6)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  Oktober 2022 (4)
    • ►  September 2022 (3)
    • ►  Agustus 2022 (1)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (3)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (3)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (1)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  Oktober 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (1)
    • ►  Juli 2020 (1)
    • ►  Juni 2020 (1)
    • ►  Mei 2020 (1)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (2)
    • ►  Februari 2020 (2)
    • ►  Januari 2020 (1)
  • ►  2019 (6)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (3)
  • ▼  2018 (5)
    • ►  Desember 2018 (1)
    • ▼  November 2018 (4)
      • Olahraga Hamil
      • Diet Hamil
      • Lahirnya Gesang
      • Welcome!

BloggerHub Indonesia

Tulisanku Lainnya

Kompasiana Kumparan

Popular Posts

  • Review Popok Perekat (Taped Diapers) Premium: Mamy Poko, Fitti, Sweety, Merries
  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!

Trending Articles

  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)

Copyright © SALAM, NASHA. Designed by OddThemes