5 Starter Kit Produk Rumah Tangga Buat Kamu yang Mulai Hidup Lebih Ramah Lingkungan

Sebenernya, gaya hidup ramah lingkungan udah lama digaung-gaungkan untuk kehidupan jangka panjang di bumi, buat anak cucu, supaya bumi berumur panjang dan kita bisa hidup dengan nyaman di bumi ini. Sayangnya sampai sekarang masih banyak yang belum juga sadar dan bingung, mau mulai dari mana ya, atau pikiran yang menyulitkan kaya, susah sih kalau harus ganti ini itu. Padahal kalau benar-benar dilihat, gak susah kok dan banyak banget manfaatnya selain buat bumi, bisa menghemat anggaran bulanan, tampilan yang tetap estetik, dan lebih fungsional jadi hemat tempat juga!



Nah, buat yang mau mulai gaya hidup ramah lingkungan dari rumah, bisa ganti produk yang dipake ke lima rekomendasi produk ini dulu. 


1. Castile Soap, ganti sabun mandi bisa sekalian buat rambut



Castile Soap ini berasal dari sebuah kerajaan di Spanyol dimana mereka membuat sabun dengan bahan dasar minyak zaitun. Sekarang udah banyak banget produsen sabun lokal yang bikin castile soap bentuk batangan dan cair dengan beragam bahan tambahan selain minyak zaitun. Biasanya ditambahkan minyak kelapa, minyak argan, shea butter, dan beberapa tambahan lain bergantung fungsi yang diinginkan. Misalkan untuk fungsi melembabkan akan ditambah ekstrak lidah buaya, ekstrak sirih untuk antiseptik, ataupun madu juga susu kambing. Kalau mau sabun dengan wewangian, juga ada tambahan pewangi alami dari essential oil bunga-bungaan kaya lavender, jasmine, moringa, dsb.


Di pasaran, harga castile soap ini cukup variatif tergantung dari bahan dan kreasi produsen masing-masing. Namun, untuk sabun yang dijual dengan harga lebih murah, biasanya ada penambahan palm oil atau minyak kelapa sawit. Tapi kelapa sawit sendiri gak bisa diklaim ramah lingkungan karena tanamannya dinilai mengambil banyak unsur hara tanah dan industri ini dinilai tidak berkelanjutan akibat eksploitasi berlebihan dengan banyaknya hutan yang dialihfungsikan menjadi kebun sawit. kalau mau yang lebih murah sih, produsen lokal aja yang bikin sabun homemade dalam bentuk cair ataupun batang, banyak kok ;)


2. Detergent Ramah Lingkungan, dengan formula yang tetap ampuh membersihkan noda tapi minim limbah



Sama seperti penggunaan sabun, penggunaan deterjen akan menghasilkan limbah yang butuh waktu lama untuk diurai serta bisa menurunkan tingkat kesuburan tanah. Apalagi jika air limbah ini mengalir sampai ke sungai atau laut, kasian kan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Syukurnya sekarang ada beragam alternatif bahan pembuatan deterjen yang sama-sama bisa membersihkan noda tapi gak menghasilkan limbah yang berbahaya buat lingkungan. 


Googling deh atau langsungs meluncur ke online store, udah mulai banyak loh pilihannya, dan bahan pembuatnya juga beraneka macam. Tipsnya cari yang mengandung fosfat serta NaOH rendah atau tidak ada sama sekali, lalu yang busanya sedikit sehingga butuh lebih sedikit air untuk membilasnya, dan yang mengandung pewangi biodegradable. Pilihan produknya pun sudah sangat beragam meski kebanyakan produsen menargetkan untuk penggunaan pada pakaian bayi. Di rumah kan gak perlu ada pengkhususan deterjen digunakan untuk pakaian siapa, selama bisa ampuh membersihkan noda.


3. Sabun Cuci Piring, yang organik juga lebih ramah kulit

Pembuatan sabun cuci piring biasanya menggunakan zat kimia yang cukup keras dengan kandungan SLS serta fosfat yang tinggi, tujuannya untuk menghilangkan noda minyak yang menempel pada piring. Namun, kandungan bahan ini bisa membunuh bakteri baik pada kulit dan membuat kulit menjadi kering. Pilihan lain yang lebih ramat kulit adalah bahan alami yang teruji juga mampu membersihkan noda namun tetap lembut untuk kulit dan pastinya lebih ramah lingkungan dengan limbah yang terurai.


Bahan alami yang biasanya dimanfaatkan untuk membersihkan piring adalah larutan buah lerak. Cukup mudah mencari produsen yang menjual sabun lerak siap pakai di berbagai marketplace. Atau kita juga bisa bikin sendiri karena gampang kok. Rebus buah lerak dalam air hingga mendidih, lalu saring dan diamkan sampai dingin. Tambahkan soda kue dan minyak esensial untuk hasil yang lebih wangi. Untuk noda membandel, biasanya pada perkakas memasak seperti panci, bisa menggunakan larutan campuran soda kue dan lemon, atau campuran soda kue dan cuka. Larutannya akan berbentuk seperti pasta cair dan bisa dioleskan langsung pada perkakas dengan noda membandel tersebut. Nah, satu bahan lain yang jarang diketahui namun juga bisa digunakan adalah belimbing wuluh. Penggunaannya hanya dengan menggosokkan belimbing wuluh yang sudah dikupas pada noda lalu diamkan selama beberapa menit, baru deh dibilas!


Gak lengkap ngomongin sabun cuci piring tanpa membahas alat gosoknya. Betul, spons cuci piring. Spons cuci piring yang sering kita temui, biasanya dibuat dari serat plastik, polyester, nilon, sabut, dsb yang gak bisa terurai saat jadi sampah. Sehingga mengganti sabun cuci piring ke bahan ramah lingkungan adalah langkah yang perlu kita ambil, misalkan dengan sabut dari limbah sabut kelapa, goni, serta tumbuhan gambas yang dikeringkan atau biasa kita kenal dengan nama loofah.


4. Menspad dan Clodi, alternatif buat yang sayang bumi, kulit, dan anggaran belanja


Satu pembalut yang kita pakai ternyata butuh ratusan tahun untuk terurai loh, karena adanya kandungan plastik di dalamnya, serta zat kimia polymer absorbent. Sebelum terurai, sampah pembalut dan popok ini hanya akan jadi timbunan yang semakin lama semakin banyak dan menggunung. Makanya, sekarang dicari alternatif pemakaian popok dan pembalut sekali pakai ini supaya gak lagi nambah timbunan sampah, salah satunya dengan cloth diaper (clodi) untuk mengganti pemakaian popok sekali pakai dan menspad untuk mengganti pembalut.


Selain menspad, sebenarnya ada opsi lain yang juga ramah lingkungan, yaitu menscup. Tapi, masih banyak yang masih ragu dan belum berani dengan menscup, aku salah satunya, jadilah cobain menspad. Pakainya sama persis dengan pembalut, tetapi karena dari kain sehingga bisa dipakai berkali-kali. Gak nambah sampah kan. Terus kita juga bisa pilih ukuran sesuai kebutuhan, biasanya satu produsen menyediakan tiga pilihan ukuran untuk pemakaian harian (pantyliner), haid siang (day use), dan haid malam (night use). Bahannya juga lembut dan karena tanpa pemutih atau tambahan bahan kimia berbahaya lainnya, jadi gak bakal memicu alergi atau iritasi di kulit. Gak perlu khawatir karena menspad ini juga sudah teruji anti bocor.


Sama kaya pembalut, alternatif pemakaian berulang untuk popok juga ada, yaitu clodi. Sekarang clodi juga ditawarkan dalam bentuk celana tanpa inner, jadi benar-benar praktis, persis kaya pakai celana. Bedanya clodi sedikit lebih tebal. Pengeluaran akibat popok sekali pakai, jadi bisa digeser buat keperluan lain deh!


Cara perawatan kedua produk ini sama, dengan membersihkan bagian yang terkena noda dulu dengan air bersih, lalu bisa dicuci dengan pakaian lainnya. Hilangkan dulu noda darah pada menspad dengan air mengalir, juga hilangkan noda kotoran pada clodi dengan disikat, biasanya aku cuci lagi dicampur dengan pakaian lain, terus jemur di bawah sinar matahari deh supaya bakterinya hilang.


5. Sikat Gigi Bambu, gampang terurai dan anti mikroba juga



Dalam hitungan bulan, biasanya kita bakal ganti sikat gigi yang kita pakai. Setahun satu orang bisa menghasilkan sekitar tiga atau empat sikat gigi. Sikat gigi biasa yang kita pakai terbuat dari plastik yang butuh ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai. Kecil sih, tapi kalau dijumlah dalam setahun dikali berapa orang dengan sampah sama, ada berapa banyak sampah sikat gigi gak bisa terurai numpuk di tempat sampah? Banyak banget!


Mengganti sikat gigi biasa dengan sikat gigi yang bisa terurai, akan membantu mengurangi tumpukan sampah kan. Apalagi bambu ini sendiri juga bersifat anti mikroba sehingga secara alami akan membatasi pertumbuhan bakteri. Jadi lebih ramah lingkungan dan lebih efektif membersihkan deh.


/>

Aku akan terus mengulang bagian what future without nature? Sebagai ibu, kekhawatiranku cukup besar tentang gimana ya bumi ini saat anak-anakku tumbuh nanti? Apa semakin parah rusaknya atau hal-hal kecil yang kita lakukan ini bisa sedikit mengobati kondisi bumi saat ini? Aku sangat berharap sih di kemungkinan kedua ya. Kasian banget kalau ulah kita dan orang-orang sebelum kita harus ditanggung sama anak cucu kita nantinya. 

Sampai sekarang, dua prinsip yang aku pegang dan terus aku upayakan adalah dengan #HidupCukup dan #PakaiSampaiGakBisaDipakai

Menyadari bahwa apapun yang kita peroleh ini perlu kita pertanggung jawabkan. Gak kelabakan karena ikut-ikutan, karena murah atau bahkan gratis, karena sadar cukupnya kita dimana, yang kita dapatkan itu manfaatnya apa, nanti bakal kemana, dan ya tanggung jawab udah didapat ya dipakesampai habis sampai rusak sampai gak bisa lagi dipakai. Diteruskan lagi, kalau gak bisa lagi dipakai, bakal diapain. Mengubah kebiasaan itu emang bukan perkara mudah, apalagi kebiasaan yang udah terbentuk puluhan tahun dan dikelilingi dengan lingkungan yang beda-beda juga pemikirannya.

Gapapaa, tapi ayo kita usaha sama-sama! 


Salam, Nasha


0 Comentarios

Mau nanya atau sharing, bisa disini!