Rutinitas Harian untuk Biasakan Anak Peduli Kebersihan


"Kebersihan itu sebagian daripada Iman"

Begitu pentingnya kebersihan sehingga selalu digaungkan bahkan diposisikan sebagai bagian dari orang yang beriman. Sebelum dan setelah beraktivitas, kita dianjurkan untuk membersihkan diri. Bersuci sebelum beribadah, mencuci tangan sebelum makan, bebersih sebelum masuk rumah. Sehingga penanaman nilai kebersihan harus dilakukan sejak dini, mulai dari kebiasaan-kebiasaan harian di rumah. Rutinitas kebersihan ini juga berkaitan erat dengan wujud menyayangi, menjaga, dan peduli pada diri sendiri serta lingkungan sekitar. 


Esensi Kebersihan

Mungkin jarang keluarga yang benar-benar menyeriusi perkara kebersihan, karena sepertinya termasuk perkara yang sepele. Kebanyakan orang tua fokus pada bagaimana meningkatkan kemampuan dan keahlian anak, tapi luput mengajarkan mereka tentang kebersihan, salah satu wujud menjaga diri. Kepedulian terhadap kebersihan dianggap bukan hal yang urgen, padahal ini hal dasar yang perlu ditanamkan sejak mereka anak-anak sehingga bisa terbawa sampai mereka dewasa kelak.

Bukan hanya untuk menghindarkan mereka dari papaan virus, kuman, juga bakteri; membiasakan anak bersih juga dapat membentuk kepribadian mereka. Anak  yang terbiasa bersih, terlatih untuk peduli pada diri mereka sendiri, sehingga juga dapat meningkatkan kecintaan diri dan kepercayaan diri anak. Selain itu, anak juga terlatih untuk lebih peka dan peduli pada sekitarnya. Kebiasaan positif ini juga melatih anak untuk bertanggung jawab dengan apa yang mereka punya, terbiasa menjaga dan merawat apa yang ada. 

Lagipula, kebersihan juga membuat pikiran anak, termasuk kita, menjadi lebih tertata. Bersih dan rapi pada lingkungan membuat kita lebih mudah menemukan barang, ini juga akan mempengaruhi pikiran. Anak yang terbiasa membersihkan diri juga lingkungannya, akan lebih mudah untuk menata pikirannya sendiri. Aktivitas membersihkan, merapikan, hingga beberes juga menyehatkan mental. Lingkungan yang bersih juga dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik. 

Untuk saya, perumpamaannya begini. Jika pikiran berantakan, coba untuk merapikan ruangan. Karena lebih mudah menata ruangan daripada menata pikiran. Saat ruangan sudah tertata, efek lanjutannya pikiran juga jadi lebih mudah ditata. Tapi jika hanya diam dan berkutat dengan ruwetnya pikiran, kita tidak akan bergerak kemana-mana. Ini salah satu yang ingin saya tanamkan pada anak-anak. Jika pikiran terlalu sulit dijangkau, coba dengan yang dekat, yang nyata bisa digerakkan dulu. 

Singkatnya, menjaga kebersihan terbukti meningkatkan kesehatan baik raga maupun jiwa, menghindarkan dari penyakit fisik maupun mental. Kebiasaan baik ini juga dapat mempengaruhi interaksi sosial anak, kenyamanan dalam beraktivitas, membentuk kepribadian mereka yang peduli dan bertanggung jawab. Lalu, bagaimana kita memulainya?


Mengajarkan Kebersihan pada Anak

Sama seperti mengajarkan anak tentang hal lainnya, mengajarkan anak kebersihan juga dilakukan dengan penyesuaian terhadap usia dan perkembangan masing-masing anak. Praktiknya juga disesuaikan dengan kebiasaan di masing-masing keluarga. Namun, pada dasarnya kita bisa melakukannya dalam garis yang hampir sama.

  • Mulai dengan mandi dua ali sehari. Sejak anak bayi biasakan untuk mandi saat pagi dan sore hari. Teruskan kebiasaan ini hingga anak-anak paham bahwa manid memang dilakukan dua kali sehari. Sebelum keluar rumah saat pagi, dan selesai beraktivitas dari luar pada sore hari.
  • Membedakan pakaian di dalam dan luar rumah. Ini juga titik awal agar anak terbiasa untuk berpakaian sesuai dengan tempatnya. Lagipula, ini juga mengurangi kemungkinan kuman-kuman yang menempel di baju saat di luar terbawa hingga ke dalam rumah. 
  • Memotong kuku sekali seminggu juga mencukur rambut agar rapi
  • Lakukan sambil menjelaskan 
Untuk anak yang sudah lebih besar, mungkin sekitar lima tahun, anak sudah lebih paham tentang tanggung jawab dan kewajiban, maka bisa biasakan rutinitas berikut dari rumah:
  • Lanjutkan apa yang sudah dibiasakan sejak bayi
  • Membersihkan tempat tidur saat bangun pagi dan membersihkannya saat malam ketika ingin tidur
  • Meletakkan piring setelah makan di tempat cucian dan baju kotor di keranjang baju
  • Mandi sendiri dengan memperhatikan seluruh bagian tubuh agar bersih termasuk menyikat gigi
  • Membereskan mainan selesai bermain atau diwaktu yang telah disepakati misalkan sebelum tidur
  • Segera membersihkan saat menumpahkan sesuatu, bisa dengan kain lap ataupun sapu
  • Membuang sampah pada tempatnya sekaligus memilah sesuai dengan kategorinya
  • Menutup hidung dan mulut ketika batuk ataupun bersin
  • Mengenalkan konsep kebersihan lingkungan dan kepedulian pada alam salah satunya dengan mengajak mereka bercocok tanam atau memberi makan ternak.

Apa yang paling penting dari mengajari anak tentang kebersihan adalah menanamkan pada diri kita sendiri bahwa kebersihan itu adalah kebiasaan yang menyehatkan. Kita menjadi teladan bagi mereka, memberi anak kesempatan dan dukungan untuk melatih kebiasaan bebersih (termasuk jika kegiatan bebersih kita memakan waktu lebih lama dari biasanya), dan tetap sabar. Anak perlu melihat, mendengar, mencoba melakukan, salah berulang kali, hingga menjadi kebiasaan. Tidak apa, memang begitu prosesnya. Semangat!



Salam, Nasha

1 Comentarios

  1. Betul. Kalau anak sudah paham bahwasanya esensi dari menjaga kebersihan adalah kebiasaan yang menyehatkan, maka dengan sendirinya anak akan tahu yang harus dikerjakan dan tak harus disuruh lagi ya

    BalasHapus

Mau nanya atau sharing, bisa disini!