Sudah seperti budaya, yang semakin kuat setelah pandemi melanda, setiap lebaran kita bertukar bingkisan. Jika dulu sekedar parcel berisi makanan kemasan, sekarang lebih banyak varian, apa saja bisa dikirimkan. Namun, tetap harus berdasar pada prinsip kemampuan dan kegunaan. Jangan sampai memberatkan yang memberi, jangan sampai pula sia-sia ditangan yang menerima. Nah, berikut ini rangkuman paketan produk ataupun hampers yang bisa dikirimkan kepada kerabat dalam momen ramadhan dan lebaran, dengan tambahan pertimbangan lebih sehat untuk diri kita dan bumi.
Pertimbangan Take and Give
Sepertinya kita memang masih banyak menganggap bahwa memberi adalah wujud jalinan hubungan, dan pemberian harus dalam wujud benda yang bisa dilihat dan disentuh. Sehingga memberi bingkisan adalah bentuk dari menjaga hubungan. Tidak heran jika bepergian kita masih direpotkan dengan oleh-oleh dan hari besar kita masih disibukkan memilih bingkisan. Padahal, hubungan bisa jadi lebih sederhana sekaligus lebih dalam dari sekedar memberi dan menerima bingkisan.
Namun, jika kita masih ingin memberi, tidak ada salahnya juga. Satu dari lima bahasa cinta juga adalah gift, yang artinya memang ada orang mewujudkan kasih sayangnya dalam bentuk hadiah. Sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu kita jadikan catatan dalam soal take and gift present ini, antara lain:
- Menerima tidak terikat dengan memberi
Mungkin ini perasaan yang tidak asing, merasa berhutang saat diberi dan segera ingin membalas memberi. Sebaliknya, rasanya mengganjal sudah memberi tapi tidak dibalas oleh orang yang menerima. Padahal, memberi ya sudah memberi saja. Begitu pula dengan menerima, ya sudah terima saja, beri orang lain kesempatan untuk berbagi, beri karena memang ingin memberi dan sesuai dengan si penerima. Tanpa merasa lebih rendah, tanpa merasa lebih tinggi.
- Sesuaikan dengan kemampuan dan kegunaan
Jelas ini kita semua pahami, tapi kadang kita berusaha mengabaikannya. Padahal tidak mampu untuk memberi bingkisan pada banyak orang, padahal diluar anggaran untuk membelikan barang tersebut, tapi tetap dilakukan. Kadang memang tulus ingin memberi, sayangnya kadang juga karena butuh pengakuan. Maka sebelum memberi, saring dulu dengan pertimbangan tersebut, mengapa ingin memberi dan mengapa memilih benda tersebut?
Ingat, dalam pemberian yang menjadi landasan adalah preferensi si penerima bukan selera kita sebagai pemberi. Berdasarkan kebutuhan dan keinginan mereka, bukan berdasarkan keinginan kita. Maka wajarkan untuk bertanya sebelum memberi, memastikan kembali agar tidak salah beli. Lumrahkan saja bingkisan tidak melulu menjadi kejutan. Supaya niat tulus memberi terbalas dengan hadirnya benda yang memang berarti.
- Alternatif pilihan yang lebih baik, lebih sehat juga ramah lingkungan
Kadang kita memiliki hubungan yang cukup terikat dengan memberi dan menerima. Perlu menerima meski tidak suka barangnya, perlu memberi meski tidak terlalu akrab dengan orangnya. Sehingga kita buta harus memberi apa. Apa lagi yang bisa kita lakukan kalau bukan mengira-ngira dan memilih barang yang cukup umum, yang besar kemungkinanan akan digunakan. Selain itu, coba pilih barang dari penjual yang tidak begitu jauh sehingga bisa lebih hemat energi transportasi, dari produsen yang punya perhatian pada pekerjanya juga lingkungan, serta dengan bungkusan yang tidak berlebihan dan dari bahan yang lebih ramah lingkungan.
Sekarang pilihan barang tidak terhitung jumlahnya, bisa didatangkan darimana saja sesuai kehendak jari. Saringannya yang kita tentukan, seperti tidak mendukung genosida misalkan seperti yang belakangan marak dilakukan. Selain itu, tambahkan dengan pilihan yang lebih sehat, seperti makanan tanpa zat aditif berbahaya atau produk perawatan kulit dari bahan yang lebih alami. Apa yang baik kita beri ke orang lain, mudah-mudahan menjadi yang baik juga untuk kita.
Sebenarnya, apa yang menyentuh dari pemberian menurut saya adalah bagaimana orang yang memberi meluangkan waktunya untuk memikirkan kita, kira-kira dia cocok tidak ya dengan ini, dia suka tidak ya. Jika dilakukan rasanya memang agak merepotkan ya, tapi begitulah bahasa kasih sayang.
Rekomendasi Hampers
Makanan dan Minuman
Opsi pertama yang mungkin muncul dimayoritas pikiran kita, dengan alasan bahwa semua orang perlu makan, kegiatan makan sering dilakukan, serta ada banyak pilihan makanan yang bisa tahan lama dikemas dengan cantik pula.
- Madu
- Cemilan Gluten Free
- Teh Asli
- Kopi
- Minuman Lebih Sehat
Pengharum Tubuh dan Ruangan
Lebaran tidak lengkap rasanya tanpa kegiatan kunjung-mengunjungi. Maka, perlu dipersiapkan rumah yang bukan hanya bersih namun juga wangi. Rekomendasi berikut bisa digunakan untuk menambah kesan rumah yang lebih menyenangkan dengan wangi yang lebih natural diruangan, tanpa lupa perlengkapan wewangian untuk tubuh juga.
Perlengkapan Ibadah
Di hari raya ini, kita juga mengusahakan penampilan terbaik untuk beribadah dan bersilaturahmi, maka bingkisan kita bisa berisi peralatan untuk menunjang penampilan tersebut. Bukan hanya untuk estetika saja tapi fungsinya juga. Bisa sajadah, sarung, mukenah, hingga jilbab. Kadang ada produsen yang melengkapi dengan aksesorisnya juga seperti pengharum. Menyenangkan sekali!
Sebelum memutuskan membeli, ingat kembali ketiga point diatas bahwa memberi itu tulus karena niat ingin memberi, menyambung silaturahmi, yang berdasarkan pada prinsip kegunaan dan kesanggupan. Mungkin kita bisa beranggapan bahwa bulan ini memang ada untuk kita merayakan, hubungan kita dengan Tuhan juga sesama manusia, salah satunya dengan berkirim bingkisan. Nah, semoga menjadi amal kebaikan dan rezekinya berkah, ya!
Salam, Nasha