Take Care of Your Only Ever Home: Merawat Diri yg Sehat, Cantik, & Bahagia

Di postingan sebelumnya, aku bahas gimana kita bisa merawat bumi sebagai rumah kita, satu-satunya planet yang bisa kita tinggali. Because there's no planet B, katanya. Disana aku bahas langkah simpel banget yang bisa tiap kita lakukan untuk hidup yang lebih ramah bumi. Lengkapnya baca disini ya. Sekarang aku bakal bahas rumah satu-satunya yang akan kita tinggali di bumi ini, yaitu tubuh kita sendiri. Untuk kita bisa hidup nyaman dengannya, gimana biar kita sama-sama bisa sehat, cantik, dan bahagia.

 

Nrimo Ing Pandum

Sebelum bahas kiat-kiat untuk menjadi sehat, cantik, dan bahagia itu, satu hal yang paling perlu kita lakukan adalah menerima diri kita apa-adanya. Iya, seapa adanya. Sebaik-baiknya, sesuka-sukanya, setidak sukanya, selebih-lebihnya, sekurang-kurangnya, semuanya. Diterima murni. Nrimo Ing Pandum, kata orang jawa.  Filosofis yang artinya menerima utuh kenyataan yang ada. 


Gak akan ada gunanya kita melakukan tips kesehatan kecantikan kalau dari sananya kita gak menerima diri kita apa adanya. Akan selalu merasa kuang, terus aja merasa ada yang salah. Gimana bisa bahagia kalau kita gak bisa menerima? Bukan proses yang gampang emang, rasa penerimaan ini juga bisa naik turun, kadang kita bisa menerima kadang nggak. Gapapa, pelan-pelan aja yang penting kita sadar pentingnya rasa penerimaan ini.


Aku juga gak serta merta sampai ke titik penerimaan diri. Gak usah jauh-jauh, aku dulu gak suka sama tubuhku sendiri. Aku gak suka warna kulitku, aku gak suka tipisnya kulitku kelihatannya, aku gak suka suaraku sendiri, aku gak suka bentuk rambutku, aku gapapa sama mataku tapi gak suka ketidakmampuannya melihat jauh. Banyak aja yang aku anggap gak sesuai, yang secara gak langsung bikin aku gak percaya diri untuk 'terlihat'. Kadang aku juga berandai-andai kok. Akhirnya aku sadar, kalau semua hal yang aku sebutkan tadi kan yang udah membentuk aku, menjadikan aku diriku ini. Semua yang ada ataupun yang pernah ada padaku yang menjadikan aku sekarang. Perlahan aku peluk lagi diriku, meminta maaf dan berterima kasih, mengurangi kritik dan memperbanyak apresiasi. Perlahaan.. Naik turun gapapa asal arahnya jelas, balik lagi ke jalurnya.


Mulai dari diri kita sendiri, lihat lekat-lekat setiap bagiannya, terima. Oh warna kulitku seperti ini, oh tipe rambutku begini, oh bentuk mata hidung mulut ku begini, oh suaraku seperti ini. Semua yang ada di diri kita, semua yang melekat yang sudah diberi Tuhan dalam bentuk terindahnya adalah keunikan yang kita punya. Hal-hal begini nih yang membentuk siapa aku. Aku yang lahir di keluarga seperti ini, aku yang dibesarkan orang tua yang begini, aku yang tercipta dari hal-hal kecil yang aku punya tadi. Terima, terima yang diberikan. Terima dengan besar hati dengan lapang dada. Terima.


Jejak Perjalanan Waktu

sumber gambar

Seiring berjalannya waktu, perubahan tubuh kita akan ada. Pertumbuhan, perkembangan, penuaan. Apapun yang kita lakukan gak bisa menampik perjalanan waktu, maka daripada berusaha melawan. coba jadikan itu sebagai bentuk perjalanan. Oh ada bekas luka, karena aku pernah berusaha keras belajar melakukan hal yang sebelumnya aku gak bisa. Oh ada peregangan kulit, stretch mark, karena tubuh aku melakukan penyesuaian saat menampung kehidupan lain. Oh ada jerawat di masa haid, karena dalam tubuh aku juga ada hormon yang bekerja yang juga turut serta dalam perasaanku. Oh mulai muncul kerutan, aku udah melalui banyak hal ya ternyata, aku pernah ini itu ya. Terima dulu itu, kalau setelahnya kamu mau memperbaikinya ya  gapapa. 


Dari hal-hal yang terjadi sepanjang perjalanan kita itu, ada yang bisa dicegah, diobati, dikurangi, dihilangkan. Kalau kita mengenal diri sendiri, jadi lebih paham apa aja sebab dan akibat dari perubahan di tubuh. Sesimpel misalkan gak bersih cuci mukanya bisa jadi bruntusan. Makannya banyak gorengan sama UPF jadi muncul jerawat. Mulai banyak yang dipikirin, bisa sakit kepala sampai sakit perut. istirahatnya kurang jadi gampang marah. Dan seterusnya. Nah mengetahui sebab-akibat gini kan jadi bikin kita bisa mencegahnya, jadi paham juga kalau aku begini akibatnya bisa begitu. Selain itu, dengan kemajuan teknologi sekarang klinik kesehatan kecantikan  bisa mengurus hal sekecil dan sebesar apapun yang kita mau. Terus ada banyak sekali pengobatan alternatif yang ditemukan dengan klaim bisa mencegah ataupun mengobati kondisi tertentu. Treatment kecantikan juga udah semakin beragam dan semakin detail. Semua punya pro dan kontra, jadi pahami semuanya dan lakukan dengan penuh kesadaran ya.


Sehat dulu

Sehat dulu yang utama, jiwa raga, lahir batin. Sehat bukan berarti gak pernah sakit, bukan berarti semua kondisi tubuh kita 'normal', tapi sehat yang kita upayakan gini loh. Kaya aku, dengan mata minus, tulang belakang yang gak lagi lurus, ataupun gigi yang udah gak lengkap, apakah itu artinya aku gak sehat? Nggak dong. Tapi mengutamakan sehat itu ya merawat yang kita punya, dengan sadar memahami apa yang kita lakukan ada akibatnya ke tubuh kita sendiri. Sehat dulu, kalau udah sehat baru kta bisa bicara cantik menarik dan seterusnya bahagia. Caranya gimana?



1. Kenalan sama Diri Sendiri

Tau tentang diri kita sendiri, bagian lanjutan dari menerima tadi. Setelah kenalan, pahami betul, menerima, tau sebab-akibat sesuatu ke tubuh kita. Kalau aku gak rutin sikat gigi, kumannya bisa diam disitu, lama kelamaan bisa merusak gigi aku. Atau kalau aku kebanyakan makan makanan kemasan dengan natrium yang tinggi tekanan darahku bisa meningkat. Atau sesimpel kalau aku keluar malam saat hujan aku bakal kedinginan yang resikonya besok aku bisa flu. Kondisi ini ada yang umum, ada juga yang khusus di badan kita aja, cuma kita yang tau. Makanya kita harus perhatian ke badan kita sendiri.


2. Rawat Tubuh dengan Apa yang Ia Butuh

Sikap dari menerima apa yang diberikan itu, bukan berarti bisa berlaku semena-mena. Pakai tubuh sesukanya tanpa dirawat. Udah menerima tubuh sendiri kan, udah paham kebutuhannya apa kan, udah tau sebab-akibatjug kan. Maka mulailah sekarang juga buat merawat. Fisiknya dirawat dengan olahraga, mentalnya dirawat dengan mengelola stress, organ dalamnya dirawat dengan perhatikan makanan yang masuk. Bagian luarnya, kulit, rawat dengan rutin skincare. Hal yang aku sadari belakangan, ternyata skincare-an itu bentuk peduli diri bukan memperbaiki karena gak percaya diri. 

    - Pola Makan yang Sehat

Banyak banget teori sekarang tentang gimana pola makan tuh, Kemenkes sendiri udah punya program judulnya isi pringku. Berpatokan kesini juga boleh, atau ada alternatif lain yang lebih dipercaya juga silahkan. Asalkan, pahami dulu. Tubuhmu perlu apa, makanan itu bisa memenuhi kebutuhannya gak, jangan asal ikutan. Pahami dengan benar apa yang masuk ke tubuh. Makan mi instan, pahami segala zat sintetik dan natrium tingginya, jadi paham juga apa yang perlu dilakukan untuk kondisi itu. Mulai deh benar-benar pelajari, cari tau apa yang masuk ke badan, biasakan baca komposisi, mulai cari alternatif yang lebih sehat (garam dan gula misalkan). Jaga apa yang dimakan, yang masuk ke badan, karena itu juga yang akan membentuk kita nantinya. 

    - Olahraga Teratur

Gak perlu ada trigger apa-apa ya harusnya buat olahraga tuh harusnya, kan udah paham badan ini emang perlu gerak rutin. Dalam 24 jam sehari luangkan mulai dari beberapa menit sehari untuk olah fisiknya, terserah deh mau ngapain, tapi beneran lakukan jenis olahraga ya. Ada banyak banget cabang olahraga, coba pilih beberapa yang mungkin untuk dilakukan rutin. Rutinkan untuk peregangan, rutinkan juga untuk kardio. Untuk jenisnya masing-masing pilih berdasarkan kebutuhan dan kemampuan ya.

    - Istirahat Cukup

Jangan abaikan tidur yang kelihatannya gak ngapa-ngapain ya. Dalam tidur tubuh kita memulihkan dirinya loh. Organ-organ kita perlu waktu istirahat, supaya besok bisa gas lagi. Jeda sebentar gapapa, supaya besok bisa segar lagi. Bisa melakukan aktifitas dengan prima lagi. Kebutuhan tidur manusia dewasa berkisar antara 6-8 jam sehari. Kalau bisa tidur siang akan lebih bagus meskipun hanya 10-30 menit, itu cukup untuk menyegarkan kembali tubuh kita.

    - Hindari Stress

Termasuk didalamnya eliminasi stressor, dimana setiap orang punya stressor yang berbeda-beda. Tergantung dari apa yang membentuknya dulu. Kalau udah tau sesuatu itu bikin kamu stress mending dihindari atau diatasi. Mulai dari lingkungan yang toxic, hubungan yang berdampak negatif. kegiatan yang menyedot energi. Tapi pahami juga akibatnya, jangan eliminasi stressor malah memunculkan stressor lainnya. misal kamu berhenti kerja karena lingkungan kerja toxic, tapi malah jadi gak punya penghasilan kan jadi stress juga.

Know that you're worthy. Karena hidup ini kita yang jalani dan kita yang akan pertanggung jawabkan, jadi penting untuk betul-betuk kita pahami, ini aku lagi apa sih. Apa yang aku alami, apa yang aku kerjakan, gimana aku menghadapinya. Emang kadang pilihan yang ada tuh sama gak enaknya, tapi itulah kita hidup perlu berlatih bijaksana memilih dan berbesar hati. Kalau emang penyebab stresnya gak bisa dihindari, berarti kitanya yang perlu belajar mengatasi itu. Jangan hanya belajar untuk mengelola keuangan, belajar juga buat mengelola stres. 


3. Berhubungan Baik

Punya support system yang mendukung merupakan bentuk privileged yang kadang diabaikan sama sebagian orang. Padahal punya orang-orang sekitar yang peduli kita itu bikin kita juga lebih sehat dan lebih merasa aman loh. Jadi berhubungan baik sama orang juga penting. Rasulullah juga menganjurkan agar kita menyambung tali silaturahmi. Jalin hubungan baik dengan orang lain, habiskan waktu dengan orang yang kamu sayang, luangkan waktu, dengarkan curhatnya, curhat juga ke mereka. saling menolong. Gak cuma sama orang dekat, ke orang asing juga bisa, berbuat baik aja, senyum. Buatku, kunci berhubungan sama orang itu dengan tulus memberi dan tulus menerima. Kalau mau ngasih ya kasih aja, kalau mau nerima ya terima aja. Tulus tanpa embel-embel. Hal lain=lain yang membedakan biarin aja, fokus ke persamaan kita, sama-sama manusia, yang ada benarnya ada juga salahnya.


4.  Konsultasi ke Ahlinya

Ini juga aku masukin ke salah satu cara karena sering kita abaikan, padahal konsultasi itu penting. Mulai untuk membuka pikiran, kalau bertanya itu gak masalah, kita kurang tau makanya belajar itu adalah hal baik. Kalau ada apa-apa jangan ragu buat ambil tindakan, konsul ke ahlinya. Ke psikolog ke ahli gizi, ke konsultan, mereka yang emang belajar lebih keras untuk tau lebih banyak tentang suatu bidang. biarin gak lazim, biarin masih jarang orang kerjain, kalau kamu ngerasa butuh ya maju aja. Kalau pun gak merasa ada masalah apa-apa tapi pingin bertanya, mau tau lebih dalam, juga gapapa kok. Ingat, yang tau dirimu ya kamu, yang tau kebutuhanmu, apa yang kamu mau, ya kamu. Lagian, zaman terus berkembang, situasinya bakal terus berubah, cara lama gak bisa terus-terusan dipakai dengan alasan dulu kamu begitu baik-baik aja kok.


Tubuh yang sehat bisa menopang hati dan pikiran yang lebih baik, sehingga juga tampil lebih menarik.


Merasa Cantik 

Iya, aku bikinnya merasa cantik. Karena gak ada yang bisa definisikan dengan pasti cantik itu apa, kaya gimana, seperti apa. Cantik itu kita masing-masing definisikan. Meskipun gak bisa ditampik, ada standar sosial yang memandang tipikal tertentu dengan cantik ya, yang secara sadar gak sadar mempengaruhi definisi dan cara kita melihat cantik juga sih. Tapi menurutku, saat kita udah bisa "nrimo ing pandum" kita bakal merasa baik-baik aja. Mungkin belum ditahap, aku merasa cantik, tapi di tahap aku cukup dengan begini. Gapapa kok. 

Ingat ya, terima dulu. Lalu rawat dengan baik. Sehat dulu, baru bisa kelihatan cantiknya. 

Tapi namanya keinginan manusia itu gak ada batasnya ya, boleh aja kalau mau mengusahakan begini begitu kok, supaya kamu 'merasa' lebih cantik. Pingin kulit lebih cerah, pingin gigi yang lebih rapi, pingin punya badan yang langsing, pingin punya wajah yang kencang, ya silahkan aja. Kalau emang sanggup ya kerjakan, terima apa yang kita miliki, pahami apa yang kita inginkan, dan sadari batas kemampuan kita. Cantik itu gak melulu soal penampilan sesuai standar sosial ya, tapi penerimaan diri, perasaan cukup, merasa aman dengan diri sendiri. Aku bisa ngomong begini karena aku juga pernah di fase penolakan kok, emang bukan hal yang gampang tapi dengan nerima itu kita bisa hidup lebih tenang yang bisa pengaruh ke gimana kita tampil dan terlihat.


Baru deh Bahagia

Sebelum bahas gimana cara bahagia, kita udah definisiin belum sih bahagia itu apa? Senang terus? Gak mungkin. Gak pernah sedih, kesal, kecewa? Gak mungkin juga. Selalu in control? Mungkin gak sih? 

Buatku bahagia berarti bisa menjalani hidup dengan tenang damai, tau apa yang dilakukan, tau apa yang diinginkan, dan punya jalan untuk menuju kesana. Setelah dipikir-pikir untuk bisa tenang itu, ada banyak hal yang perlu aku kerjakan.

Misalkan aku perlu memaafkan, diriku sendiri, orang lain disekitar, memaafkan masa lalu yang ternyata pernah menimbulkan luka di aku. Memahami kalau ketidaksempurnaan adalah bagian dari jalanku. Mengerti kalau kesalahan atau kelalaian itu memang menyakitkan tapi aku bisa berdamai sehingga gak perlu ada taruma untuk aku melangkah ke depan. 

Atau aku juga perlu memitigasi kecemasanku. Aku khawatir apa, apa yang bisa aku lakukan sekarang. Mengelola keuangan juga bagian dari kita mengupayakan hidup tenang loh. Aku gak mau nanti masa tua merepotkan anak, aku pingin memfasilitasi mereka untuk mengejar cita-citanya. Apa yang perlu aku lakukan ya untuk itu. Aku pingin mereka bisa hidup di bumi dengan lebih nyaman, makanya sekarang aku melakukan apa yang aku bisa untuk merawat bumi ini juga.

Bagian yang gak kalah penting adalah di rasa penerimaan itu sih menurutku. Ternyata ujung pangkalnya di penerimaan ya.  Aku bukan orang jawa, tapi pepatah nrimo ing pandum ini cocok banget sebenernya untuk siapapun, rasa penerimaan kita akan apa yang diberi. Ini sederhana tapi menjalankannya rumit emang. Aku juga gak selalu bisa nerima kok, aku terbiasa untuk mengkritik kekurangan daripada mengapresiasi kelebihan. Aku seringkali merasa gak pantas untuk apa yang aku terima, aku sering merasa gak melakukan cukup. Perasaaan-perasaan yang perlu dikelola, dipelajari caranya, diperbaiki kebiasaannya gimana.


Sepertinya hal yang banyak orang  mau dan mengejar untuk sehat, cantik, bahagia ini ya. Tidak sadar kalau untuk ketiga hal itu, hal paling dasar adalah apa yang ada di dalam diri kita. Banyak tentang perasaan, baru apa yang bisa kita lakukan setelahnya. kadang kita terlalu fokus dengan apa yang terlihat, hingga lupa pada yang tidak terlihat tapi paling berpengaruh. Fokus ke tampil sesuai standar sosial, ikuti kiat-kita untuk mencapai itu, tapi lupa untuk menerima dulu diri kita seapa-adanya, untuk meresa cukup dulu, untuk mengupayakan sehat dulu. Tubuh yang sehat jiwa dan raganya akan menyebarkan energi kecantikan serta perasaan yang menenangkan. Mulai dari sini deh, bisa kita upayakan sehat-cantik-bahagia. Yuk kita belajar sama-sama merawat rumah kita satu-satunya di bumi ini.



Salam, Nasha.

0 Comentarios

Mau nanya atau sharing, bisa disini!