Kontak Fisik Orang Tua - Anak serta Manfaat untuk Masa Depannya

"Semoga kamu menjadi orang hangat berhati lembut, seperti ayahmu, yang tidak sungkan mengungkap sayang."

Aku ingat kalimat itu pernah aku bisikkan pada bayiku dulu saat ia masih didalam kandungan, hanya kalimat singkat berupa gumaman di pagi hari ketika ayahnya akan berangkat bekerja.

Aku tahu aku bukanlah orang yang hangat, aku justru cenderung dingin dan sulit mengungkapkan ketulusan, berat sekali rasanya melakukan kontak fisik, yang sederhana sekalipun, mungkin itu kenapa aku melantunkan doa seperti itu. Sebagai manusia yang akhirnya jadi banyak belajar saat menjadi orang tua, aku juga belajar untuk bisa meluluhkan hatiku sendiri. Untuk bukan hanya menyebut sayang dalam suasana canda, namun juga benar-benar memaknainya. Memberi tahu orang lain bagaimana aku menyayangi mereka, bersyukurnya aku mereka ada didalam hidupku, serta melakukan kontak fisik yang diperlukan, bersalaman, berciuman, berpelukan, berkasih sayang sesama makhluk Tuhan.



Syukurnya, melakukan kontak fisik dengan anak adalah hal yang tidak sulit buatku, karena hal itu sudah dimulai sejak ia lahir, melalui dekapan pengenalan didada. Tak perlu aku menekan gengsi mengubah yang sudah terjadi. Mulai dari setia menggendong mereka sampai pada bobot yang tidak sanggup aku emban, lalu membiasakan salaman, menggenggam tangan, senantiasa menciumi, memeluk, memangku, juga bermain bersama.


Manfaat Kontak Fisik Orang Tua dan Anak

Ternyata, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari interaksi fisik antara orang tua dan anak, antara lain:

- Meningkatkan perasaan bahagia

Sentuhan yang baik atau disebut oleh kidsinspire sebagai sentuhan positif yang tepat, dapat mendorong tubuh memproduksi hormon serotonin dan oksitosin. Kedua hormon ini berperan dalam membantu proses penyembuhan, mengurangi kecemasan dan rasa kesepian.


- Menciptakan perasaan aman dan disayangi

Dengan sentuhan kasih sayang, anak bisa merasakan gelombang cinta dari orang disekelilingnya. Ia bisa merasa getaran ketenangan, sehingga ia bisa merasa aman. Perasaan itulah yang akan membantu anak untuk menjadi lebih tenang serta meningkatkan konsentrasi anak. 


- Meningkatkan kecerdasan anak

Dilansir dari laman exchangefamilycenter anak-anak yang mendapat lebih banyak sentuhan kasih sayang seperti pelukan memiliki otak yang berkembang lebih pesat dibanding anak yang mendapat sedikit sentuhan. Dikatakan bahwa semakin banyak pelukan yang anak dapat, semakin banyak pula otaknya berkembang. Disamping itu, indra peraba adalah indra pertama manusia yang berkembang, stimulasi didapat bayi sejak lahir dari kontak skin to skin, pelukan, hingga kecupan sayang. 



- Meningkatkan kesehatan jiwa dan raga

Anak yang merasa aman memiliki tubuh yang senantiasa memproduksi hormon oksitosin, hormon ini juga akan mendorong tubuh untuk memproduksi hormon pertumbuhan lainnya, misalkan insulin-1 yang membantu perkembangan tulang, jaringan lain, hingga pertumbuhan saraf. Hal ini berdampak pada pertumbuhan anak yang lebih optimal. Tubuh juga akan lebih kuat melawan penyakit yang mungkin masuk. Bukan hanya raga, dengan hormon tersebut, anak juga akan tampil lebih percaya diri dan berani melakukan sesuatu.

Untuk jangka panjang, interaksi fisik orang tua juga dapat mendukung perkembangan emosional anak. Saat kasus tantrum misalkan, gejolak emosi anak bisa dibantu dengan pelukan. Anak bukan dengan sengaja tantrum atau sengaja merusak hari kita, mereka hanya melampiaskan emosi dengan cara yang belum tepat, disinilah kita sebagai orang tua berperan untuk membantu mereka menghadapi luapan emosi tersebut, mengisyaratkan bahwa kita juga tetap hadir dikondisi yang tidak menyenangkan itu. Namun perlu diingat, anak bisa membedakan pelukan agresif yang mengekang mereka atau pelukan menenangkan yang membantu mereka.


- Memperkuat ikatan batin orang tua dan anak

Interaksi fisik yang tepat dapat menghangatkan hubungan, membuat hubungan antara orang tua dan anak menjadi lebih kuat. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya anak pada orang tua dan mengurangi ketakutannya, sehingga nantinya dapat memperlancar komunikasi antara orang tua dan anak. Anak juga jadi lebih mudah bekerja sama.

Dari lahir, anak sudah mengenal sentuhan, seiring berjalannya waktu pertumbuhan mereka akan mengubah bentuk sentuhan itu. Tapi tenang, hal itu tidak akan mengubah perasaan yang diterima anak melalui sentuhan tersebut. 


- Menjadi teladan yang penuh kasih

Perasaan yang diterima anak dan kebiasaan yang ia lihat setiap waktu, akan membentuk pribadi anak dikemudian hari. Ia belajar bagaimana bersikap, memperlakukan orang lain, dan mengungkapkan kasih sayang. Rasa aman dan nyaman yang ia dapat dari rutinitas sentuhan itu dapat membantunya mengendalikan diri, sehingga bisa mengurangi resiko anak terlibat pada hal yang negatif. Kasih sayang yang ia peroleh juga membuatnya dapat berbagi kasih pada orang lain.


Ayo Peluk Sekarang!



Memulai interaksi fisik dengan anak bisa kita lakukan dalam keseharian, seperti mengecup kening/ pipinya saat bangun tidur sembari membaca doa bersama. Saat akan berangkat sekolah atau bekerja, biasakan selalu berpamitan salim cium tangan cipika cipiki dengan saling mendoakan didalamnya. Sepulang sekolah/ bekerja sempatkan berkegiatan bersama, bermain, bisa juga melibatkan aktivitas fisik. Terakhir sebelum tidur. Luangkan waktu meski hanya sebentar untuk bertukar kabar saling bercerita tentang hari ini, bisa sambil rebahan berdesakan, berpelukan bersama.

Dalam waktu 'sibuk' kita, beri anak hak mereka, waktu berkualitas kita, yang hanya tidak seberapa dibanding 24 jam itu. Rutinitas sepele yang benar-benar penuh perhatian pada mereka. Setidaknya ciuman kita yang pertama mereka terima saat bangun tidur, dan pelukan mereka yang mengantarkan mereka saat hendak tidur. Bersama kasih kita, mereka mengawali dan mengakhiri hari. Ritual harian sederhana inilah yang akan terus dikenang anak hingga membangun kepribadian mereka kelak.

Semua manfaat baik ini bisa didapatkan hanya dari sentuhan yang diinginkan, yang diizinkan oleh anak, bukan dari sentuhan yang dipaksakan. Biasakan minta izin pada anak, agar ia paham bahwa tubuhnya adalah miliknya, yang tidak boleh sembarang disentuh oleh orang. Ia berhak dan punya otoritas atas tubuhnya sendiri. Ia boleh menolak dan perlu menolak sentuhan yang tidak pada tempatnya.

Berbicara tentang sentuhan boleh dan tidak boleh, sejak dini kita sebagai orang tua bisa mendidik anak untuk mampu menjaga dirinya, menjaga tubuhnya, khususnya dalam hal ini dari sentuhan yang merugikan, salah satunya dengan lagu berjudul "Ku Jaga Diriku" ini




Nah, gak bakal ragu lagi kan untuk memeluk anak? Yuk, peluk sekarang! 💙

Tulisanku tentang World Hugging Day juga bisa dibaca disini ya.

Referensi:

https://barisan.co/manfaat-luar-biasa-memeluk-dan-mencium-anak/#:~:text=Dikutip%20dari%20Jurnal%20Proceedings%20of,tegang%20dan%20tekanan%20darah%20tinggi.

https://www.kidsinspire.org.uk/blog/the-benefits-of-positive-touch#:~:text=Research%20has%20shown%20that%20positive,Improves%20social%20skills

https://www.exchangefamilycenter.org/exchange-family-center-blog/2020/4/2/the-science-behind-hugging-your-kids5-benefits-for-you-and-your-child#:~:text=Not%20only%20are%20hugs%20good,to%20end%20a%20temper%20tantrum.

0 Comentarios

Mau nanya atau sharing, bisa disini!