Hari Senyum Sedunia: Latih Senyum dan Gestur untuk Perbaiki Suasana Hati

Banyak penelitian telah membuktikan bagaimana gestur atau gerak tubuh berkaitan erat dengan perasaan ataupun suasana hati seseorang. Tersenyum misalkan, bisa membuat kesan wajah yang lebih ramah, pundak tegap terbuka dapat menambah kekuatan pada seseorang. Penelitian ini tidak hanya untuk kita bisa membaca makna, tapi agar kita bisa mensiasati suasana hati melalui gerak tubuh sendiri, karena mengubah gestur jauh lebih mudah daripada memperbaiki suasana hati.


Sejak tahun 1963 lalu, Jumat pertama Oktober ini diperingati sebagai World Smile Day bertepatan dengan berdirinya sebuah lembaga non profit, yang dicetuskan oleh Harvey Ball, pencipta emotikon smile yang kita kenal tersebut. Gerakan yang hanya melibatkan lima otot wajah ini ternyata memiliki dampak yang tidak sesederhana gerakannya. Gerakan yang termasuk kategori komunikasi non-verbal ini, bukan hanya bisa dilakukan untuk orang lain namun juga untuk diri kita sendiri.

Karena itu, tulisan kali ini akan membahas bagaimana senyum, salah satu bentuk bahasa tubuh dapat memperbaiki suasana hati hingga hari yang kita jalani. 

Tentang Gestur (Bahasa Tubuh)

Gestur dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi non-verbal berupa gerakan tubuh yang dikomunikasikan sebagai pengganti kata atau digunakan bersamaan dengan kata-kata. Sebenarnya selain gestur, ada ekspresi wajah, gerak tubuh dan postur, nada suara, gaya berbicara, sentuhan, yang merupakan kombinasi dari pertunjukan emosional. Meskipun dalam pengertiannya hal ini mengarah pada cara komunikasi kita dengan orang lain, namun kita juga bisa menggunakan gestur untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri, memainkan peran yang cukup penting dalam kondisi emosional.

Ilustrated Picture of Faces Expression

Melansir pesona, penelitian tentang hal tersebut telah berlangsung sejak 2004 silam dan terus dikembangkan. Salah satunya dengan percobaan yang dilakukan dengan gerakan yang diasosiasikan pada kondisi mental tertentu. Posisi yang dimaksudkan tersebut diinstruksikan kepada para pesertanya, hasilnya sesuai dengan dugaan. Sikap tubuh yang tegak dan terbuka dapat membuat seseorang merasa lebih kuat atau berkuasa, sedangkan sikap pundak mengecil seperti memeluk tubuh, justru menurunkan hormon testosteron dan meningkatkan kortisol (penyebab stres)

Seorang psikolog sosial dari Harvard, Amy Cuddy membagikan tips tentang bagaimana meningkatkan percaya diri dan mengurangi stres hanya dari bahasa tubuh. Menurutnya, kondisi percaya diri dan stres tersebut dipengaruhi oleh hormon testosteron dan kortisol. Keduanya terbukti bisa kita kendalikan dari gerakan tubuh. Ini hal ilmiah yang perlu kita pahami terlebih dahulu. Selanjutnya, kita bisa melatihnya secara pribadi, di depan kaca, di kantor, dengan membuat tubuh sebesar mungkin, rentangkan tangan atau busungkan dada dan berkacak pinggang. Rasakan perbedaannya. Namun kita harus paham waktu menggunakan 'kekuasaan' tersebut, tidak perlu menjadi si paling dominan sepanjang waktu. Cukup gerakkan tangan seadanya, posisi tubuh bagian atas khususnya pundak terbuka, dan jangan lupa postur tubuh yang tegak. Terakhir, jadikan gerakan-gerakan tubuh sederhana ini sebagai kebiasaan. Penjelasannya dalam dilihat dari video singkat berikut.

Berbagai penelitian yang dilakukan dalam mengaitkan antara gestur dengan pikiran kita telah dirangkum dalam jurnal kesehatan ini, dengan kalimat the way we act influences the way we think. Beberapa penelitian bahkan mengkhusukan bagaimana gerak tubuh mempengaruhi bagamana kita berpikir. Menariknya, gestur bekerja dengan merepresentasikan ide. Kita menggunakan bahasa tubuh tertentu saat berpikir, saat mencoba menyampaikan gagasan, juga untuk meyakinkan orang lain atas ide kita tersebut. Sebaliknya, saat kita ragu, gerakan tubuh akan mengikuti pemikiran bimbang tersebut, inilah mengapa kita perlu berlatih bagaimana menyiasatinya. 


Ubah Gerak Tubuh

Setelah melihat berbagai penelitian diatas, kita perlu memahami bagaimana spontanitas tubuh bergerak mengikuti apa yang kita rasakan. Kita akan tersenyum saat menyukai sesuatu, sumringah sat gembira, namun juga cemberut saat kesal. Menyadari itu akan membuat kita lebih memperhatikan tubuh mulai dengan memperbaiki postur, ekspresi wajah, nada suara, hingga gerakan tubuh. Karena nyatanya akan lebih mudah mengubah postur tubuh daripada mengubah suasana hati, kan?

Perlu pembiasaan, benar. Namun, ini bisa berhasil. Saat sedang gundah coba untuk tarik nafas lalu tersenyum. Saat sedang gugup, coba untuk tarik nafas lalu buka pundak, tegakkan tubuh. Tidak, ini bukan cara menipu diri sendiri, ini hanya siasat agar kita tidak berlarut dalam perasaan yang tidak membawa kita kemana-mana. Agar kita lebih tenang dan nyaman, untuk selanjutnya lebih bijaksana melakukan sesuatu. Untuk saya yang aslinya kurang percaya diri, tips memperbaiki postur ini cukup berhasil meningkatkan kepercayaan diri. Begitu juga dengan tersenyum, meskipun dengan kepribadian dingin dan pendiam, membiasakan senyum ternyata tidak hanya membuat kita lebih ramah pada orang lain, namun membuaut diri sendiri lebih hangat. Coba berlatih dengan lakukan di depan cermin setiap hari, tambahkan dengan kalimat-kalimat baik yang perlu kita dengarkan. 

Semangat dalam peringatan Hari Senyum Sedunia ini, adalah untuk melakukan kebaikan dan membuat orang lain tersenyum. Semangat mulia yang sebelum kita lakukan pada orang lain, hadiahkan senyum untuk diri sendiri. Katakan, kamu cantik, kamu baik, kamu sudah melakukan yang terbaik, kamu bisa terus mencoba lagi dan lagi. Jangan hanya menambahkan kalimat semangat untuk terus bekerja keras, tapi sempatkan untuk menambahkan kalimat pujian penampilan karena itulah yang akan membuat kita yakin menunjukkan diri di ruang umum. Apresiasi apa yang kita punya, yang sudah kita upayakan. 

Dari hal sederhana, dengan senyum pada diri sendiri, menegakkan bahu, kita akan berlatih untuk lebih menghargai diri sendiri. Tidak berlarut dalam suasana yang tidak diinginkan, lebih bisa menguasai keadaan, hingga bagaimana berjalannya hari. Pelan-pelan, kita juga akan terbiasa untuk merawat diri lalu menghargai diri sendiri. Karena jika bukan kita yang melakukannya, siapa lagi?

Salam, Nasha

2 Comentarios

  1. bagus banget artikelnya, sekaligus mengingatkan kita soal harus sering-sering tersenyum artinya juga harus sering bahagia setiap hari bahkan, karena senyuman itu akan keluar kalau kita bahagia ya, wah belajar melatih senyumnya saya bisa praktekin setiap hari biar bahagia terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul kak, saya udah cobain buat senyum aja dulu tar lama2 suasana hati jg ikut membaik eh bener loh ternyata

      Hapus

Mau nanya atau sharing, bisa disini!