Kenapa Kita Perlu Peduli pada Binatang dan Bagaimana Caranya

Seiring dengan meningkatnya jumlah organisasi peduli hewan, kesadaran kita untuk bisa hidup harmonis dengan binatang juga meningkat. Meski tidak bisa dipungkiri masih ada orang-orang yang mati nurani memperlakukan binatang dengan buruk. Padahal perlindungan terhadap hewan agar mereka bisa hidup tanpa rasa sakit dan penderitaan sudah tertuang dalam Undang-undang, bahkan sudah ditetapkan juga hari peringatan hak asasi binatang. Mungkin masih ada yang bertanya-tanya, kenapa sih kita perlu peduli pada binatang  dan bagaimana cara kita melakukannya?

 


Hari Hak Asasi Binatang mulai diperingati setiap tanggal 15 Oktober sejak tahun 1978 oleh UNESCO, yang dideklarasikan di Paris. Dalam catatan tersebut disebutkan bahwa manusia tidak berhak untuk mengeksploitasi apalagi memusnahkan binatang, tidak boleh memperlakukan binatang dengan buruk. Binatang liar, memiliki hak kebebasan berada di lingkungan alaminya. Binatang yang dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan manusia harus mendapatkan makanan, istirahatn, dan bekerja dalam batas kewajaran. Binatang yang perlu dibunuh, harus dilakukan dengan cepat dan tanpa menimbulkan penderitaan (salah satunya menyembelih dengan pisau tajam).

Sebenarnya pengaturan ini sampai tercipta karena adanya keprihatinan dari banyaknya kasus penyiksaan binatang oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab kepada binatang. Selama berdekade, kasus-kasus tersebut terus terulang, bahkan hingga kini. Ada peraturan perundangan pun tidak serta merta menghilangkan tindakan tersebut. Padahal semestinya kita sebagai makhluk yang dikaruniai sifat kasih sayang, sudah sadar perlakuan bagaimana yang pantas dan tidak pantas, bisa menyayangi saja karena memang alamiahnya kita bisa hidup harmoni berdampingan dalam kasih sayang.  


Menyayangi Binatang

Kita bisa menganggap berbagai tindakan tidak berperi yang menjadi keprihatinan tersebut adalah wujud dari matinya rasa yang sudah Tuhan beri. Karena sejatinya, manusia diciptakan lengkap dengan perasaan kasih yang akan menghalangi kita dari tindakan menyakiti siapapun, termasuk binatang.


Beberapa penelitian telah membuktikan hal tersebut. Salah satu penelitian yang dilakukan pada 2017 lalu salah satunya. Penelitian tersebut dilakukan dengan menyebarkan berita tidak benar bahwa ada beberapa objek yang dipukul dengan tongkat, yaitu anak kecil, anak anjing, manusia dewasa, dan anjing dewasa. Hasilnya adalah keprihatinan tertinggi ada pada kelompok anak kecil, anak anjing, dan juga anjing dewasa, namun tidak pada manusia dewasa. Disinyalir alasannya adalah karena kelompok tersebutu adalah kelompok yang lemah. Anjing, meskipun sudah dewasa, tetap tidak bisa membela dirinya sendiri, berbeda dengan manusia dewasa. Maka diambil kesimpulan bahwa
 rasa empati kita bisa muncul pada kelompok yang rentan, dan dianggap lemah, tanpa mempedulikan spesies.

Penelitian lain membawa hasil tentang kasih sayang kita pada hewan-hewan tertentu, khususnya pada yang kita pelihara. Seorang psikolog dari Western California menjelaskan tentang keterikatan kita pada binatang umumnya merupakan kombinasi dari sifat biologis kita dan juga kebutuhan kita akan kasih sayang. Saat kita menyentuh lembut atau menatap binatang dengan kesadaran, otak akan memproduksi hormon yang membuat kita merasa lebih baik. Sedangkan kebutuhan kasih sayang kita bisa terpenuhi karena binatang bisa menawarkan cinta tanpa syarat. Kemjajuan teknologi juga mempengaruhi bagaimana kita memandang hewan, dengan media yang memperlihatkan tingkah lucu mereka dan kemampuan mereka untuk menjadi sahabat sekaligus obat kesepian manusia. 

Selain karena menjalankan fiitrah manusia kita atau alamiahnya kita akan menyayangi binatang, ada beberapa alasan tambahan kenapa kita perlu untuk menunjukkan kepedulian kepada mereka.

  • Peran dalam Ekosistem

Setiap makhluk memiliki perannya masing-masing dalam lingkaran ekosistem kehidupan dan untuk menjaga keseimbangan alam. Serangga membantu dalam perkembang biakan tumbuhan, predator bertugas dalam menjaga angka populasi. Ketiadaan satu jenis makhluk dapat mengganggu keberlangungan hidup makhluk lainnya. Dan kerusakan-kerusakan tersebut yang dibiarkan terjadi dapat memunculkan kerusakan yang lebih besar pada kehidupan secara keseluruhan. Pembahasasn lengkap point ini bisadilihat pada artikel zenius berikut. 

  • Mereka juga Bisa Merasakan
Bukan hanya kita, binatang juga memiliki perasaan. Mereka bisa merasakan nyaman dan tidak nyaman. Mereka juga bisa merasakan sakit jika diperlakukan dengan buruk. Mereka bisa menderita jika tidak terpenuhi kebutuhannya. Mereka bisa merasa terganggu jika hidupnya tidak berjalan sebagaimana mestinya, jika batas wilayahnya dilanggar, jika makanannya tidak tercukupi, jika anggota kelompoknya diganggu. Mereka juga punya hak untuk bisa hidup dengan bebas tanpa penderitaan. Menimbulkan rasa sakit adalah hal yang sebenarnya bertentangan dengan diri kita sebagai manusia. 
  • Simbol dan Keterikatan Personal 

Kelompok tertentu di wilayah tertentu menggunakan binatang sebagai simbol baik untuk kepentingan budaya maupun agenda spiritual. Banyak binatang yang dijadikan simbol kenegaraan, juga diambil maknanya untuk menyampaikan nilai-nilai yang ingin dipegang teguh oleh kelompok tersebut. Secara personal juga, kita memiliki keterikatan pada binatang tertentu yang kita pelihara atau binatang yang dirasa bisa memberi manfaat dengan kita ternakkan. Kehidupan jenis ini memang lebih terjamin, namun bukan berrati kita bisa mengabaikan hak-hak hidup jenis binatang lainnya.  



  • Pemimpin yang Menjaga

Sebagai spesies yang paling sempurna, dan sebagai khalifah di muka bumi, tugas kitalah untuk memastikan semua makhluk bisa hidup damai berdampingan. Sama seperti pemimpin yang melindungi anggota di dalamnya, kita punya tanggung jawab moral untuk bisa menlindungi binatang dari penderitaan dan eksploitasi. Mengusahakan dengan berbagai cara untuk meminimalisir tindakan yang membahayakan mereka, dan terus giat mencegah tindak kekerasan untuk melindungi kehidupan seluruh spesies. 

Menyayangi binatang dengan sederet alasan yang telah dikemukakan diatas tampaknya bukanlah hal yang sulit dilakukan. Tidak harus dengan memelihara dan memastikan hidup mereka seluruhnya, namun sesederhana dengan tidak mengganggu saja. Mudah kan sebenarnya? Tidak mengganggu mereka secara langsung maupun tidak langsung, misalkan dengan merusak habitat hidupnya. Lagipula, kehidupan binatang yang terancam juga bisa mengancam kehidupan kita. Ketidakseimbangan ekosistem bisa menggaggu rantai makanan hingga menimbulkan berbagai jenis penyakit. Maka menjaga binatang sebenarnya juga adalah menjaga diri kita sendiri. 


Mewujudan Kepedulian pada Binatang

Tidak usah berpikir sulit untuk bergabung dengan organisasi konservasi hewan lalu melakukan tuntutan atas kehidupan mereka, jika yang dekat saja belum kita lakukan. Ada banyak hal-hal sederhana yan bisa kita mulai saat ini sebagai wujud kepedlian kita terhadap binatang, bahkan beberapa diantaranya juga sudah diabadikan dalam hadits-hadits Rasulullah. 

  • Tidak Menyiksa
Ini adalah tindakan mendasar yang paling penting untuk hindari. Bahkan sudah diriwayatkan pula dalam sebuah hadits yang mengisahkan seorang masuk neraka akibat telah mengurung kucing tanpa memberinya makan dan minum. Jika tidak bisa berbuat apa-apa, setidaknya jangan menyiksa. Biarkan saja mereka hidup, tidak usah diganggu. Sesimpel itu!  

Point ini juga termasuk untuk tidka menikmati kegiatan yang dilakukan dengan menyiksa hewan, misalkan atraksi sirkus yang diketahui menyiksa binatang-binatang yang terlibat di dalamnya agar bisa patuh. Atau tempat-tempat wisata yang tidak memperhatikan keberlangsungan hidup hewan tersebut. 



  • Memberi Makan dan Minum
Entah itu hewan yang kita pelihara di rumah ataupun tidak, kita bisa tetap memenuhi kebutuhan makan mereka. Bisa dengan menyisihkan makanan yang kita makan untuk hewan sekitar, paling dekat kucing. Bisa juga dengan occasionally membelikan mereka makanan sesuai dengan jenis hewannya. pemberian makan dan pemenuhan kebutuahn hewan sekarang ini, tidak hanya bisa dilakukan secara langsung namun juga secara tidak langsung. Dengan gerakan jari saja, kita bisa mengadopsi seekor hewan dan menunjang kehidupan mereka. Hebatnya, pemberian kita pada apapun yang bernyawa dinilai sebagai amal kebaikan loh!


Baca Juga: Mau Adopsi Orang Utan? Begini cara Mudahnya!


  • Membuat Nyaman Saat akan Dimanfaatkan

Kita diperbolehkan untuk menggunakan hewan, untuk alat transportasi, untuk membawa beban, hingga dikonsumsi. Tapi pastikan mereka tidak menderita dalam prosesnya. Jangan sampai mereka kehausan atau kelaparan saat dalam perjalanan mengantarkan kita ke suatu tempat. Jangan sampai beban yang diberikan untuk mereka angkut melebihi kemampuan mereka. Begitu pun saat akan dikonsumsi. Sembelihlah dengan cepat sehingga mereka tidak perlu menderita lama. 

  • Mengurangi Plastik dan Limbah
Iya, plastik. Ada hubungannya. Plastik yang kita konsumsi di rumah saat ini, ternyata bisa sampai ke pulau terpencil di antartika sana. Iya, cuplikannya ada di serial Netflix, Our Planet. Penjelasan singkatnya adalah apa yang kita hasilkan akan sampai pada habitat binatang di sana, baik itu di darat, laut, maupun udara. Iya, udara. Ingat, kasus tali masker yang menyangkut pada kaki-kaki burung yang terbang? Atau pada kenyataan bahwa daging ikan-ikan di laut sudah mengandung mikroplastik? Limbah yag kita hasilkan baik dari kegiatan rumah tangga (apalagi industri) tidak akan berhenti mengalir, akan terus mengotori berbagai elemen di bumi, akibatnya jadi merugikan binatang yang tidak tahu apa-apa, ujung-ujungnya juga akan merugikan kita. 
  • Boleh Membunuh yang Membahayakan
Perlindungan pada hewan bukan berarti kita tidak boleh membunuh mereka sama sekali, karena kenyataannya kita membutuhkan mereka untuk dikonsumsi atau kadang kita perlu bertahan hidup dan keberadaan mereka bisa saja membahayakan. Namun, melakukannya harus dengan kesadaran akan tujuan dan tata cara yang dianjurkan. Misalkan menyembelih dengan pisau yang tajam dan dilakukan dengan cepat. Bahkan pembunuhan pada binatang yang dianggap merugikanjuga harus dilakukan dengan cepat, sekali pukulan, sehingga binatang tersebut tidak lama merasa kesakitan. 
  • Aktif dengan Berbagai Aktivitas Edukasi dan Konservasi Menyenangkan 

Interaksi dengan binatang juga bisa menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Mungkin ini menjadi bagian dari fitrah anak, mereka girang saat memberi makan binatang ataupun bermain bersama mereka. Ketakutan atau saat mereka justru menyakiti binatang adalah cerminan dari apa yang kita ajarkan. Menakut-nakuti mereka dengan binatang misalkan. Mengisengi mereka dengan kalimat nanti digigit binatang itu bukanlah praktik yang tepat dalam mengajarkan anak tentang kepedulian pada binatang. Begitu juga dengan memberi mereka kuasa atas suatu hewan pada usia belia, dan tertawa dengan sakitnya binatang tersebut. 

Di era digital ini, media sosial bisa digunakan untuk menyebarkan informasi bahkan dengan dampak yang lebih luas. Lakukan untuk menyerukan kebaikan, menyerukan perlindungan pada binatang, dan mengecam tindakan yang menyakiti mereka. Sosialisasi bisa dilakukan melalui berbagai media. Selain itu, kita juga perlu kritis terhadap berbagai lembaga yang menangani hewan, kritis terhadap kebijakan yang mempengaruhi kehidupan binatang, dan memberi masukan-masukan yang sesuai untuk konservasi mereka. 


Pada akhirnya, yang penting untuk kita sadari adalah berbagai upaya kepedulian kita terhadap binatang bukan hanya untuk kehidupan mereka, namun lebih lagi, untuk keberlangsungan kehidupan kita semua. 


Salam, Nasha


6 Comentarios

  1. "Mengapa Kita Harus Memperhatikan Kesejahteraan Binatang" karena kita semua membutuhkan kasih sayang, dan satu dari 'bahasa cinta' yang dikenal adalah kontak fisik, yang dapat diterapkan pada hewan juga, bukan hanya pada manusia. Ini bisa menjadi hal yang membuat kita merasa lebih dekat dengan dunia alam dan makhluk-makhluk di dalamnya.

    BalasHapus
  2. Karena bagaimana pun hewan juga ciptaan Tuhan. Jika bisa hidup berdamai dengan hewan, kenapa harus menyiksa?

    BalasHapus
  3. Betul, hewan juga punya perasaan, kita aja yang tidak paham. Kebetulan aku dikelilingi kucing. Cukup sering melihat kucing yang sedih, bahkan menangis. Kucing tetangga pun pernah datang ke rumah dengan muka sedih, pada pagi ketika pemiliknya meninggal karena kecelakaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, kl bisa sampai lihat ekspresi kucing gitu berarti emang mba deket bget ya sm hewan. gak mungkin gak tersentuh kl lihat mereka gak berdaya dgan muka sedihnya ya mba

      Hapus
  4. Hewan juga masihlah makhluk ciptaan Allah, kita tidak diperbolehkan untuk menyiksa mereka.

    BalasHapus
  5. Dahulu, saat Presiden Jokowi melarang pertunjukan topeng monyet (ledhek munyuk), aku sungguh enggak paham. Pelarangan itu kuanggap menzalimi tukang topeng monyetnya. Heboh banget kan dulu itu, presiden diprotes gara-gara ledhek munyuk. Ehhh lama-kelamaan aku baca-baca rupanya memang enggak boleh ya mengeksploitasi binatang.

    BalasHapus

Mau nanya atau sharing, bisa disini!