Daftar Produk Berkualitas Tinggi Pengganti Brand yang Diboikot karena Mendukung Israel

Belakangan semakin santer himbauan untuk tidak mendukung penyerangan masif yang dilakukan dalam merebut tanah suatu negara, atau boikot produk pro-Israel. Ada ratusan produk yang masuk dalam daftar hitam tersebut. Kita sebagai masyarakat rasanya cukup bingung dengan banyaknya produk yang harus diganti dan produk mana yang sebaiknya dipilih. Selain karena alasan diatas, ada beberapa produk yang punya nilai lebih baik karena berkualitas lebih tinggi, lebih tahan lama, ramah lingkungan hingga kepedulian sosial perusahaannya. Pilihannya ada banyak, tinggal kita yang lebih cermat dan berani beralih. 



Kenapa Perlu Dihindari

Sebenarnya ini bukan kali pertama perkara boikot produk pro-israel ini muncul, namun penggunaan media sosial membuat gerakan ini menjadi semakin besar. Pengulangan narasi dari media bear hingga perorangan membuat gambarannya semakin terlihat jelas, Seiring dengan pemberitaan langsung dari lokasi kejadian yang bisa disebar luaskan oleh siapa saja. 

Seingat saya dulu sepertinya sekitar tahun 2010, produk-produk Unilever, Disney, hingga Coca-Cola sudah masuk dalam daftar tersebut. Sepertinya karena serangan israel, namun karena informasi kala itu tidak sederas sekarang saya pun hanya tahu sekilas dan sempat berhenti sebentar. Tapi tanpa tahu banyak tentang apa yang terjadi, serta karean penawaran produknya yang beagam, harganya yang terjangkau, akses mendapatkannya mudah karena tersedia di mana-ana, jugua upaya pemasaran yang dilakukan, kita tetap saja kembali menggunakannya. 

Saya sendiri mulai beberapa tahun terakhir sudah pelan-pelan beralih karena punya kesempatan untuk melihat lebih jelas produk-produk seperti apa yang mereka tawarkan. Jika kita lihat perusahaan-perusahaan tersebut, ada beberapa alasan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang kita yakini

  • Mendukung Genosida
Alasan kemanusiaan adalah alasan utama kita berada disini. Ini yang menjadi alasan kuat belakangan karena perusahaan-perusahaan tersebut diduga atau terbukti menggunakan keuntungan dari hasil penjualannya di seluruh dunia untuk membiayai operasi genosida di Gaza. Tindakan yang menentang kemanusiaan dan tidak bisa ditolerir sama sekali.

  • Berkualitas Rendah

banyak dari produk-produk tersebut kita konumsi tanpa kesadaran penuh apa sesugguhnya yang mereka tawarkan. Karena tergiur dari pemasaran, karena ada di rak pusat perbelanjaan, serta karena harganya yang murah. Kita mengambil tanpa kesadaran, ini dibeli untuk apa. Ternyata barang yang ditawarkan dibuat dari bahan-bahan berkualitas rendah, namun dikemas seolah-olah berkualitas tinggi.

  • Tidak Sehat
Ini yang menjadi penggerak saya beberapa tahun sebelumnya, karena keadaran untuk memperhatikan makanan anak hingga diri sendiri. Kejelian itu membuat saya menyadari bahwa kebanyakan produk komersil yanga da di pasaran bukanlah produk yang sehat untuk tubuh. Bahkan, saya tidak tahu untuk apa kita mengkonsumi produk-produk tersebut. Hanya menambah beban tubuh untuk mengolah.

  • Tidak Ramah Lingkungan
Saya ingat sekali nada sumbang ini, "mana di mana sampah unilver, sampah unilever ada di mana" yang dinyanyikan oleh sekelompok aktivis peduli lingkungan saat melakukan protes terhadap perusahaan multinasional penyedia aneka kebutuhan rumah tangga tersebut. Ada ribuan ton sampah plastik yang dihasilkan produknya setiap tahun. Dengan skala perusahaan sebesar itu, harusnya juga ada solusi atas apa yang mereka buat. 

  • Menomorsatukan Keuntungan
Beberapa dari perusahaan tersebut sempat tersandung kasus yang berhubungan dengan kesejahteraan pihak-pihak yang berhubungan dengan mereka, seperti pekerja , pemasok, serta lingkungan sekitar. Dengan sampah dan limbah yang dihasilkan dari prosesnya ataupun bahan yang digunakan dalam produknya. 


Kehebatan dari semua perusahaan itu adalah teknik pemasaran dan komunikasi yang dilakukan. Opini kita terbentuk sesuai dengan produk yang mereka tawarkan. Mencuci bersih perlu banyak busa, kelezatan itu yang utama, anak-anak suka dengan tampilan atraktif, gula yang dikemas berbagai bentuk itu hal yang biasa, hingga nutrisi sintetis yang wajar ditambahkan, hingga kemasan kecil itu praktis digunakan tinggal buang. Maka, dengan lima alasan itu harusnya membuat kita semakin kuat untuk benar-benar meninggalkan produk-produk bernilai rendah tersebut, dan beralih ke produk-produk yang jauh lebih baik dan bernilai lebih tinggi.


Produk Baik Bernilai Tinggi

Perjalanan menjadi ibu memang perjalanan yang cukup banyak mengubah saya, termasuk pada barang yang dikonsumsi. Memiliki bayi ternyata membuka pikiran tentang apa yang ada di sekitar selama ini. Mulai dengan memilih makanan sebagai penunjang ASI agar semakin bernutrisi, makanan pendamping yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan mereka, hingga produk rumah tangga yang lebih baik untuk kulit dan tubuh mereka. Jadi, perjalanan itu sudah dimulai perlahan sekitar lima tahun yang lalu. 

"Gut is our second brain"

Dalam mencari produk pengganti, beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya adalah:

- Lebih Sehat

Ini pertimbangan mutlak saya saat menentukan suatu produk sejak punya anak. Jika itu makanan, pilih yang dari bahan alami atau natural ingridients, lebih rendah gula, serta kalau ada cari yang gluten free. Dengan berpikir bahwa apa yang kita konsumsi adalah apa yang masuk ke badan dan pengaruh ke kehidupan, saya jadi lebih selektif memilih barang. Termasuk sabun-sabunan, yang bersentuhan langsung dengan organ terbesar di tubuh kita yaitu kulit dengan menghindari SLS, Paraben, dkk. Dengan pertimbangan ini saja, banyak produk dalam daftar itu yang tidak memenuhinya.    

- Lebih Ramah Lingkungan

Lagi-lagi karena anak. Membayangkan bumi seperti apa yang akan diwariskan nanti, rasanya tidak tega jika terus melakukan hal-hal yang semakin merusak lingkungan. Jadinya saya beralih ke produk dari bahan sealami mungkin, sabun yang menghasilkan sedikit limbah, barang yang pengemasannya menggunakan lebih sedikit plastik, barang dengan kemasan yang didaur ulang atau bisa diisi ulang. Faktanya, mayoritas produk yang diboikot itu tidak memiliki semangat peduli lingkungan yang sebanding dengan skala perusahaannya. 

Menawarkan Nilai Kebaikan

Dari lebih peduli pada kesehatan diri dan bumi, saya juga melihat produsen dan produk dari apa nilai tambah yang mereka tawarkan. Misalkan, kesejahteraan petani lokal tempat tanamannya dimanfaatkan, atau gerakan sosial perempuan secara berkala. Bisa jadi juga, perusahaan-perusahaan yang punya gerakan solutif untuk lingkungan akan menjadi nilai tambah. Saat mereka melakukan gerakan kebaikan, atau terbukti berkomitmen pada nilai positif yang mereka usung, saya cenderung akan memilih produsen tersebut.



Saat ini, platform jual beli sudah semakin banyak dan mudah diakses. Siapa saja bisa menjadi penjual maupun pembeli. Sehingga sebagai pembeli pilihan kita juga semakin banyak, tinggal ketik apa yang kita inginkan, semua pilihan akan muncul lengkap dengan lokasi pengiriman dan harganya. Mudah! Dari sanalah, pencarian saya dimulai. Survey dari toko daring, lanjut ke media sosial, hingga ke ulasan pengguna-pengguna lain. Beberapa kategori produk yang menjadi alternatif dari produk-produk bernilai rendah yang dianjurkan untuk ditinggalkan tersebut antara lain:

  • Produk Rumah Tangga 

Untuk produk pembersih rumah tangga, saya menggunakan sabun lerak dan sabun isi ulang dari penjual terdekat. Sabun lerak bisa digunakan untuk mencuci apa saja, saya menggunakannya untuk alat makan dan pakaian. Buat sendiri dengan mencampurnya dengan lemon, sereh, atau lavender. Tergantung mood saja. Untuk sabun isi ulang, salah satunya bisa coba usaha Omah Wangi, atau Griya Wangi, atau distributor-distributor deterjen laundry terdekat dari rumah kita. Selain bukan termasuk produk yang di blacklist, membeli dari pengusaha terdekat juga berarti mendukung perekonomian lokal. Selain itu, dengan mengisi ulang kita juga mengurangi sampah kemasan. Hanya saja, komposisinya sering kali belum benar-benar natural. Jika ingin membeli pembersih berbahan natural di toko online, ada pilihan Pure Co, Buds, Puro, atau beberapa brand yang manergetkan keluarga dengan bayi sebagai konsumennya.  

  • Makanan Kemasan

Ada banyak produsen sekarang yang menjual makanan lebih ramah cerna. Memang, pembeliannya belum semudah produk komersil yang ada di daftar hitam, tapi jika bisa dibel secara online dan tunggu paketnya di rumah, berarti sama mudah saja kan? Beberapa produsen seperti Lingkar Organik, Ladang Lima, Mocafine, juga sudah ada di toko-toko ritel tertentu. Produk yang ditawarkan biasanya tanpa bahan 5P sintetis (Pengawet, Pewarna, Pemanis, Penyedap, Perasa). Umumnya juga lebih rendah gula maupun natrium, serta banyak juga yang gluten free. Untuk cemilan anak, juga bisa pilih yummy bites, yang sudah banyak tersedia di berbagai toko ritel. 

Sebenarnya, sebelum memutuskan untuk membeli makanan kemasan, tanyakan dulu pada diri sendiri, apa tujuannya? Untuk kenyang, mendapatkan nutrisi, atau iseng saja? Karena rasanya sayang sekali, jika niatnya sekedar iseng tapi malah memasukkan bahan yang berbahaya untuk tubuh. Dengan kesadaran itu, saya jadi lebih aware dengan makanan kemasan atau barang lainnya, perhatikan komposisi dan nilai gizinya, sehingga kalau hanya akan memberatkan tubuh seperti cemilan gula lebih baik tidak usah. 

Begitu juga dengan bumbu dapur, memang banyak bahan yang memudahkan kita memasak sekaligus membuat masakan lebih lezat. Tapi, kenikmatan lidah bukan segalanya, ada nutrisi yang harusnya lebih diprioritaskan. Batas kenikmatan hanya sampai lidah, sedangkan kandungan yang ditelan akan mengalir ke seluruh tubuh. Ada banyak produk homemade yang kini desediakan online seperti srunen, bunda elia, dmamam, pureland, yang bisa kita pilih. Berbagai produk buatan rumah lain juga bisa kita utamakan, baik secara offline ataupun cari online dengan fitur filter sekitar lokasi rumah kita. 

Untuk susu kemasan, ada pilihan susu segar yang dijual oleh peternak atau distributor terdekat sekitar rumah. Ini tentu jauh lebih sehat dan alami. Namun jika tidak ada, maish ada produsen lain yang bisa jadi pilihan. Ingat untuk perhatikan komposisi dan kandungan gulanya, apalagi untuk anak-anak. 

Makanan kemasan memang bukan hal yang dianjurkan meskipun juga sulit rasanya kita lepaskan dari keseharian. paling ampuh memang kita sadari penuh apa yang kita konsumsi dan tujuannya apa. Sadari benar apa yang kita masukkan ke badan.

  • Perawatan Tubuh

Setidaknya ada tiga jenis produk untuk membersihkan tubuh yaitu shampo, sabun, dan pasta gigi. Ketiganya didominasi oleh perusahaan raksasa dunia tersebut. Tapi tenang, lagi-lagi kita sebagai konsumen punya pilihan yang semakin beragam. Jenis castile soap bisa jadi pilihan yang jauh lebih baik karena ramah kulit dan limbahnya tidak akan merusak lingkungan. Produsen asal Bali, Sensatia Botanica bisa jadi salah satu perusahaan yang menyediakan seluruh perawatan tubuh. Selain itu, ada Kun Anta, Ailia, Maharati, Cahaya Naturals, dsb. Untuk ukuran produsen yang lebih kecil, ada lebih banyak lagi produsen yang menyediakan produk rumahan untuk perawatan tubuh dari bahan alami, seperti Herbz, Jinawi, Soul for Earth, dll. Sesuaikan saja dengan preferensi dan lokasi kita masing-masing. Jangan luap tetap teliti ya. 

Jika belum dimulai, mungkin rasanya memang berat untuk mencari pengganti. Bisa jadi karena kebiasaan, kita merasa cocok dengan suatu produk, eh ternyata digunakan untuk genosida sehingga tidak mungkin rasanya mengulang pembelian. Tapi, dengan alasan-alasan tambahan diatas, ditambah dengan banyaknya pilihan produk lain yang lebih berkualitas dan bernilai tinggi, substitusi akan menjadi langkah yang sepadan. berubah itu memang tidak akan nyaman awalnya, tapi dengan niat dan tujuan yang baik, semoga Allah mudahkan kita mendapat hasil yang baik pula. Semangat!



Salam, Nasha

6 Comentarios

  1. Wah, pas sekali nih momennya aku juga sedang mencari produk2 substitusi yang biasanya dipakai sehari2. Mari kita pakai produk yang tidak pro negara jahat tersebut. Lebih sehat itu utama banget dan harus ramah lingkungan dan bernilai tinggi. Minuman bersoda saja ternyata ampuh membersihkan kerak wajan. Terbayang ga sih masuk ke tenggorokan kita dan dampak buruknya? TFS ya :)

    BalasHapus
  2. Cukup banyak juga ya biasanya media cuma liput yang pro n sekarang disini dapet info mana produk substitusinya

    BalasHapus
  3. InsyaAllah kalau kita ikhtiar maksimal masih banyak ya produk alternatif pengganti produk-produk yang mendukung penjajah Israel

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul mas, ada banyak ternyata. produk lokal, lebih murah, lebih sehat, lebih ramah lingkungan pula.

      Hapus
  4. Banyak banget kebutuhan sehari-hari yang terintegrasi dengan genoside. Aku juga sudah mulai milah-milah mana produk yang mendukung zionis mana yang tidak. Bismilah, meskipun agak terlambat setidaknya sudah melakukan hal benar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya gpp mba, mudah2an ini bisa jadi trigger banyak orang buatb beralih ke produk yang jauh lebih baik dibading produk komersil yg sebatas menang di marketingnya itu aja

      Hapus

Mau nanya atau sharing, bisa disini!