Untukmu yang Sedang Berupaya, Dari Teman yang Mengingatkanmu untuk Berbahagia

Bagaimana perjalanan mingu-minggu awal tahun ini? Berjalan sesuai yang kamu mau? Atau seperti aku, tiba-tiba muncul kejutan yang ada-ada saja? Tidak apa, sama seperti yang sudah lewat sebelumnya, kali ini kamu juga akan bertahan.

Mungkin kamu sempat bertanya-tanya, sedih, bingung, sempat berang juga, kenapa aku lagi sih? Bagaimana mungkin aku mendapat seperti ini? Pertanyaan-pertanyaan yang terus bergaung dikepala, tapi tidak juga kamu temukan jawabannya. Mungkin karena memang tidak pernah ada jawaban, hanya perlu kamu terima dan lakukan.

Ingat kan, kalau kita hanya diminta berjalan bukan sampai di tujuan? Berusaha saja, hasilnya tinggal serahkan? Mungkin kejutan-kejutan tidak mengenakkan itu datang bukan untuk kamu selesaikan, hanya untuk kamu kerjakan. Menguji sejauh mana kamu akan bertahan. Sejauh mana kamu akan tetap melakukan hal-hal benar, meskipun ternyata hasilnya tidak sesuai dugaan. Iya, kadang terasa menyesakkan, bagaimana hasil terasa mengkhianati usaha. Tapi tidak, sekali-kali usahamu tidak akan sia-sia.

Tujuan yang sudah kamu tetapkan sejak lama atau baru kamu tahun ini kamu tetapkan, sudah tergambar rapi dikepala bahkan juga buku agenda. Tampaknya ini menjadi waktu yang tepat untuk melihat-lihat ke belakang dan ke depan. Kadang membuatmu terharu dengan apa yang sudah ada di tangan, meski lebih seringnya membuatmu ingin berlari lebih kencang, sesegera mungkin meraih apa yang masih jadi angan.

Dalam pelarian itu, mungkin pernah terbersit pertanyaan bagimu, kenapa masih belum sampai juga? kenapa lama sekali harus aku berlari. Sentakan yang menurunkan semangatmu. Namun, kamu teringat pada orang-orang yang ingin kamu bahagiakan, kamu jadi bersemangat lagi. Tak lama, datang kendala yang menyirnakan semangat itu. Lalu kamu teringat lagi kemungkinan indahnya tempat sesampainya disana, jadinya kamu bersemangat lagi. Begitu naik turun terjadi biasanya. Tidak apa, naik turun hasratmu itu tidak berarti apa-apa, selain bahwa kamu hanya manusia biasa. Makhluk yang diciptakan dan diminta terus bersabar dalam upaya. Bertahanlah, jika tidak kuat kamu berlari, cobalah berjalan. Jika berjalan juga terlalu melelahkan, istirahatlah barang sebentar. 

Sembari berjeda, coba lihat kiri dan kanan. Bukankah tempat yang saat ini kamu huni, adalah apa yang dulu pernah ada dalam mimpi? Bawaan yang kini menyertai, pernah ada dalam daftar yang kamu ingini. Tidak terasa, namun kamu sedang menjalani impian yang dirimu dulu pernah dambakan.

Sebelum kamu lanjut berlari, izinkan aku mengingatkan bahwa untuk sampai ke garis tujuan tidak hanya butuh lari yang kencang, tapi ada sejumlah faktor penentu lainnya. Bisa jadi asupan makanan, sorak sorai penonton yang menguatkan, sepatu, jalanan, juga cuaca. Ada yang bisa kamu ukur, separuh lainnya tidak. Banyak perkara yang tidak bisa kamu kendalikan rupanya. Tidak apa, terus bergerak saja, buat dirimu bangga dengan mengerahkan seluruh upaya. Urusan sudah sampai atau belum, itu bukan bagian dari rencana kerja. 

Teruslah melihat pada titik yang memang kamu inginkan. Titik yang kamu sendiri tentukan, bukan titik yang berbondong orang mengejar. Kamu yang tau mengapa kamu ke sana, kamu yang tahu itu ada di mana, hanya kamu yang tahu dan mengerti. Teruslah berlari. Lanjutkanlah apa yang kamu usahakan. Asal tidak lupa kamu perhatikan diri, tidak lupa apresiasi setiap hari bahwa kamu sudah bergerak dengan seluruh energi. Ingatlah, bahwa ada seorang teman yang mendoakanmu dari kejauhan, semoga kamu bisa menemukan kegembiraan dalam setiap keadaan, dan semoga kamu bisa tetap berbahagia dalam upayamu mencapai tujuan. 


Dari aku, yang hingga kini masih mengais serpihan bahagia


3 Comentarios

  1. hidup penuh dengan kejutan. kadang kita hanya dituntut untuk tetap tenang di tengah badai, selalu ada cerita manis di depan

    BalasHapus

Mau nanya atau sharing, bisa disini!