Welcome to Samdal-Ri: Kisah Hangat dari Jeju, Aku dan Orang-orangku

Jika kita lihat sekilas genrenya, Welcome to Samdal-Ri ini tergolong drama, romansa, juga komedi romantis. Namun setelah menamatkannya, genre-genre itu tidak bisa mewakili keseluruhan kisah serial ini. Begitupun jika kita menganggap ini hanya kisah antara Cho Yong Pil (Ji Chang Wook) dan Cho Sam Dal (Shin Hye Shin), karena lebih dari itu, ada para warga kampung Samdalri didalamnya dengan peran masing-masing. Setelah tayang keenambelas episodenya di Netflix minggu lalu, drama ini berhasil mengisahkan tentang bagaimana hidup yang beranjak dari luka dan kuat bersama orang-orang yang ada di sekeliling kita. Really worth to watch on your weekend!


Pengenalan Tokoh dan Latar Belakang

Tayang di netflix setiap weekend, drama ini terus berada di Top 10 Serial TV sejak awal tayangnya sepanjang enam belas episode tersebut, dengan rating tertinggi di episode terakhir yang menembus angka 12%. Bisa dikatakan endingnya cukup memuaskan.

Welcome to Samdal-Ri berlatar belakang kehidupan warga di Desa Samdal-Ri di Pulau Jeju dengan kisah berpusat di Cho Sam Dal dan Cho Yong Pil, bersama dengan ktiga sahabat mereka, dan keluarga mereka masing-masing. Lahir dihari yang sama dan tinggal berdekatan, membuat Sam Dal dan Yong Pil sudah tak terpisahkan sejak mereka masih anak-anak. Hingga mereka dewasa dan memutuskan untuk merantau ke Seoul, mereka bersepakat untuk mengubah hubungan persahabatan itu menjadi hubungan asmara. Beberapa waktu hubungan itu berjalan seperti hubungan asmara pada umumnya, hingga suatu ketika hubungan itu kandas tiba-tiba. Tidak ada yang tahu pasti alasannya. Warga desa berspekulasi bahwa Sam Dal memustuskan Yong Pil karena ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri. Sedangkan adik kakak Sam Dal tahu bahwa Yong Pil lah yang memustuskan hubungan mereka berdua.

Konflik bermula ketika Sam Dal, yang telah sukses menjadi fotografer tenar di Seoul terjerat kasus perundungan terhadap asistennya. Bagaimanapun ia berusaha menyangkal, publik tidak berpihak kepadanya. Karena tidak sanggup menghadapi tekanan publik dan kejaran wartawan di Seoul, ia berserta kakak dan adiknya yang juga ikut terpublikasikan, memutuskan untuk pindah ke rumah mereka di Desa Samdalri, Jeju, setelah delapan tahun tidak pernah pulang.

Dari sinilah cerita terus bergulir, dengan bertemunya Sam Dal dengan Yong Pil, orang yang paling ia hindari. Kemudian ia juga harus bertemu kembali dengan sahabat yang tak sanggup ia hubungi, Bu Sang Do, Oh Gyeong Tae, dan Cha Eun Woo yang dulu pernah sama-sama pernah merantau ke Seoul tapi pulang dan melanjutkan hidup di Jeju. Satu per satu potongan cerita mulai terungkap kebenarannya, mulai dari alasan Sam Dal dan Yong Pil putus padahal terlihat masih sama-sama menyukai satu sama lain, hubungan orang tua keduanya, hingga kehidupan haenyeo (wanita penyelam) di desa tersebut.


Sebenarnya, saya mengawali tontanan ini tanpa ekspektasi apa-apa, hanya ingin menikmati hiburan yang tidak terlalu 'berat.' Kehadiran Ji Chang Wook yang tidak perlu diragukan lagi kualitas perannya jadi nilai tambah juga. Apalagi dengan latar belakang kehidupan di pesisir pantai, visualnya pasti memanjakan mata. Tapi diluar dugaan, drama ini punya potongan pelajaran yang berhasil diperlihatkan pelan-pelan selagi kita menikmatinya.


Nilai-nilai Cerita

Mungkin saat membaca sinopsisnya kita akan berpikir bahwa serial ini adalah tentang romansa lama yang bersemi kembali antara Cho Yong Pil dan Cho Sam Dal, tapi menurut saya inti ceritanya justru bukan pada mereka, tapi pada orang tuanya. Ibu Yong Pil dan Sam Dal adalah dua sahabat yang sama-sama bernama Mi Ja dan sama-sama bekerja sebagai haenyeo, wanita penyelam yang menangkap hasil laut untuk diperjual belikan. Di Korea sendiri, haenyeo telah menjadi mata pencaharian seelama ratusan tahun, khususnya di Jeju sehingga dikategorikan sebagai warisan budaya tak benda kemanusiaan. Keselamatan mereka bergantung pada alat keselamatan sederhana dan perkiraan cuaca.

  • Berdamai dengan Duka

Disaat Yong Pil dan Sam Dal duduk di bangku SMA, ibu Yong Pil yang menyelam bersama ibu Sam Dal tewas dilaut saat sedang melaksanakan pekerjaannya sebagai haenyeo. Sebagian orang menyayangkan peringatan cuaca yang tidak konkrit, sebagian lagi menyalahkan ibu Sam Dal karena ialah yang bersikeras menyelam ditengah kondisi cuaca yang tampak tidak biasa. Sejak saat inilah, hubungan kedua keluarga yang biasanya sangat akrab menjadi renggang dari waktu ke waktu. Inilah yang menjadi pemicu bagaimana hubungan mereka setelah dewasa tersebut berjalan. Ayah Yong Pil, tidak bisa merelakan kepergian istrinya. Puluhan tahun ia hidup dengan menyimpan dendam pada ibu Sam Dal. Ia bahkan memohon pada Sam Dal untuk menyudahi hubungannya dengan Yong Pil. Ia terus menyalahkan ibu Sam Dal atas kepergian istrinya. Tidak pernah mau bertegur sapa, tidak mau terlibat sama sekali, benar-benar hidup dalam kebencian karena menganggap memaafkan sama dengan melupakan. 

Saya menikmati duka yang pelan-pelan dikuak dari tokoh ayah Yong Pil ini. Ada perasaan sebal, ada sedih, ada juga iba bagaimana seorang yang berduka bisa begitu menderitanya. Tapi ini juga mengingatkan kita bahwa jangan sampai kita terlalu fokus pada derita kita sendiri hingga lupa pada orang-orang disekeliling kita yang masih ada, yang mungkin sama-sama berdukanya. Selain ia sebagai suami yang ditinggalkan, ada juga Yong Pil yang kehilangan ibunya, ada Ko Mi Ja yang ditinggalkan sahabatnya. Mereka sama-sama berduka, tapi memprosesnya dengan cara berbeda. Mereka melanjutkan hidup bukan karena tidak bersedih, tapi mereka hanya mencoba untuk tetap kuat dan tegar menerima kehilangan.

Patah hati juga saat Yong Pil mengutarakan bahwa ia selama ini juga menderita, memendamnya dalam diam, karena menganggap ayahnya tidak peduli akan perasaannya, karena ayahnya hanya sibuk meratapi dukanya sendiri. Ini bisa jadi pelajaran untuk kita juga, untuk mengungkapkan saja apa yang kita rasakan. Mungkin seperti ayah Yong Pil, ada orang yang perlu disadarkan dengan diperlihatkan juga luka yang orang lain punya, mungkin ia akan paham jika tahu bahwa ia tidak berduka sendiri, bahwa kita bisa saja berduka bersama-sama, dan itu bisa menjadikan kita lebih kuat menerima kenyataan yang ada. 

  • Bangkit Setelah Terjatuh

Kejatuhan karir Sam Dal yang tiba-tiba sedikit banyak menyadarkan kita tentang kemungkinan kehilangan apa yang sudah susah payah dibangun dalam sekejap. Segala kerja keras yang diupayakan, runtuh karena kejadian yang tidak terduga. Ini cukup menyadarkan juga bagaimana sentimen negatif dan komentar publik bisa berdampak begitu besarnya. Jika tidak berhati-hati bisa jadi kita menjadi salah satu pengguna yang terbawa arus, ikut-ikutan meninggalkan komentar negatif pada orang lain, tanpa tahu kejadian sebenarnya. 

Namun yang lebih berkesan justru adalah bagaimana Sam Dal mengatasi hal tersebut. Ia melakukan apa yang bisa ia lakukan, ia menyanggah, walaupun tidak ada yang mendengarkan pembelaannya kala itu. Ia tetap mendatangi mantan asistennya tersebut. Hingga akhirnya pulang ke Jeju pun, ia tetap mencoba untuk bangkit kembali. 

Begitu juga dengan Yong Pil yang memutuskan untuk bekerja memperkirakan cuaca sejak insiden yang menimpa ibunya. Ia menjadi pegawai yang begitu cermat bekerja untuk melindungi orang-orang dikampungnya. Meskipun sering datang kesempatan untuknya melebarkan sayap karir, ia terus menolak karena ada hal lain yang ia perjuangkan. Selain itu, kegemarannya bernyanyi juga tetap disalurkan dalam berbagai acara masyarakat. Mungkin banyak yang menyayangkan keputusan Yong Pil karena menolak kesempatan keluar kampung, tapi sebenarnya jika kita tahu apa yang benar-benar kita inginkan dan bisa menikmati apa yang kita kerjakan, tidak masalah, tidak peduli bagaimana orang lain memandangnya.

  • Orang-orangku

Pada akhirnya, ini juga kisah tentang orang-orang yang telah berjasa dalam hidup kita. Bagaimana mereka telah membantu kita menapaki kehidupan yang tidak selalu mulus ini, bagaimana mereka bersedia repot-repot membantu kita menghadapi permasalahan. Adegan yang cukup mengharukan saat warga desa ikut pusing berdiskusi dan bekerja sama untuk membantu Sam Dal menghadapi wartawan yang sampai ke Samdal-Ri. Termasuk para sahabat yang meskipun sebelumnya delapan tahun tidak berhubungan, tapi tetap kompak saling membantu. Hingga bagaimana ketiga kakak beradik ini bahkan Ha Yul yang masih belia mengkhawatirkan Ko Mi Ja. Ini memberi kita pesan bahwa kita tidak sendiri. Betapapun kuatnya kita dan kerasnya kita berusaha sendiri, kita tetaplah butuh bantuan. It takes a village to raise a dragon. 

Untuk hubungan orang tua dan anak, kita bisa berkaca pada hubungan Ha Yul dan ibunya Hae Dal, hubungan ibu Ko Mi Ja dan Sam Dal, serta hubungan Yong Pil dan ayahnya, Sang Tae. Bahwa anak akan tumbuh melihat bagaimana orang tuanya. Yong Pil menahan deritanya sendiri dan hidup untuk menjaga orang lain, karena ia melihat bahwa ayahnya juga berduka sendiri dan menahan diri untuk berbahagia. Sam Dal jadi ikut hidup dalam perasaan bersalah, karena ibunya hidup dalam penyesalan karena merasa bersalah atas kematian sahabatnya yang juga adalah ibu Yong Pil. Terakhir, Ha Yul yang bercita-cita ingin menjadi perenang karena ingin meneruskan impian ibunya yang pupus karena mengandung dirinya. Ia melihat selama ini ibunya terus menomorsatukan dirinya sehingga ia berbuat hal yang sama. Disadari atau tidak, anak akan meniru orang tuanya, maka hal terbaik yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah berbahagia dengan diri sendiri dulu, karena kitalah yang paling tahu apa yang membuat kita bahagia. 

Sesuai dengan tema yang diangkat Sam Dal dalam pameran debutnya, ada orang-orang yang ada disekeliling kita, yang tetap ada tidak peduli bagaimana keadaan kita. Keterpurukan mungkin momen yang tidak menyenangkan, tapi disini kita bisa melihat siapa yang pergi meninggalkan dan siapa yang benar-benar hadir dan siap untuk kita repotkan. Mereka yang benar-benar percaya siapa kita sebenarnya. Mungkin perlu waktu yang tepat untuk kita menyadari bahwa kita begitu diberkati dengan hadirnya orang-orang ini.


Serial ini diakhiri dengan penutup yang memuaskan bagi hampir seluruh tokohnya, setidaknya memuaskan bagi kita yang menonton, karena alurnya mungkin sudah hampir bisa ditebak dan  masing-masing karakter tokohnya yang cukup masuk akal. Para tokohnya menjalani kehidupan yang lebih baik. Jadi ini memang cocok untuk mereka yang mencari tayangan tanpa rumit-rumit memikirkan jalan cerita, yang ingin visual indah, yang menghibur, tapi tetap ada makna. Tanpa ada adegan dengan tense tinggi dan konflik yang dramatis, serial ini memang layak ditonton di akhir pekan, dan dinikmati perlahan-lahan. Selamat menyaksikan!



Salam, Nasha

21 Comentarios

  1. Benar, karena orang tua merupakan role model terpenting dalam keluarga. Anak pasti mencontoh kedua orangtuanya. Kerabat dan lingkungan sekitar juga turut memengaruhi perilaku anak hingga dewasa nanti. Ini ceritanya sederhana ya tetapi penuh makna. TFS.

    BalasHapus
  2. Sejauh ini aku baru mantengin samdal-ri ini karena lagi ga pengin cerita yang konfliknya terlalu 'berat' dalam artian relate dengan kehidupan dunia nyata. Hmm, mungkin aku tipe yang suka nonton drakor dengan genre fantasi atau yang jauh dari real life, misl zombi, dll. Karena gamau ke-trigger, but, menarik banget baca review-nya, jadi mungkin aku nonton beberapa episode awal. Dan akan memutuskannya nonton sampe habis atau enggak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihii iya kak, preferensi dan tergantung mood juga sih kalau aku. ini cocok buat yg nyari drama simpel gt, makin ke belakang baru makin berasa ada tense nya

      Hapus
  3. Memang paling enak tuh menonton film tanpa ekspektasi apa-apa. Nikmati aja. Kalau ternyata filmnya bagus dan sangat membekas di hati, itu jadi bonus :). Btw, ulasannya menarik.

    BalasHapus
  4. Satu lagi nih list tontonan yang bikin penasaran. Dari ulasannya saja sudah terlihat daya pikatnya.

    BalasHapus
  5. Wah ternyata banyak memuat pelajaran kehidupan nih Welcome to Samdal Ri, pantesan saja masuk Trending Now Netflix sampai minggu ini. Makasih review-nya, fixed weekend ini mau nonton saya

    BalasHapus
  6. Sebuah cerita ringan yang tidak retjeh. Ya, kita memang harus bersedih secukupnya. Jangan malah melibatkan orang lain dalam kesedihan kita.

    BTW aku punya teman orang Korea yg bernama Mi Ra, lho. 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak, lumayan ya d nonton jd ada reminder hehe

      wahh, bisa sekalian latihan hanguk kak >v<

      Hapus
  7. Wah drakor yang bagus, ya, jadi bisa ambil hikmah tentang berdamai dengan suka, bangkit saat mengalami kegagalan dan nilai bagus lainnya.

    BalasHapus
  8. Sungguh tidak mudah bisa berdamai dengan duka itu. Dengan adanya tayangan seperti ini, secara tidak langsung kita bisa belajar dan mendapatkan solusi dengan cara tidak digurui
    Pesannya bisa cepat lebih sampai

    BalasHapus
  9. Berdamai dengan duka memang tidak mudah ya. BTW ini akan jadi rekomendasi keren nih buat ditonton bersama dengan pasangan, kebetulan dia suka drakor

    BalasHapus
  10. Aduh, kak Nasha suka sekali ulasan filmya. Terasa sekali tulisan ini keluar dari hati terdalam. Saya sendiri baru pertama kali berkunjung ke blog ini. Next, akan sering-sering deh. Btw, saya juga suka drakor, tapi sudah lama tidak menontonnya, terakhir semasa kuliah dulu. Semoga tahun ini bisa nonton lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah terima kasih kak!
      drakor cukup relate sama kehidupan kita sama2 asia, jd saya suka sih buat hiburan ;D

      Hapus
  11. banyak pelajaran yang bisa diambil ya dari kisah drama ini, hubungan orang tua dan anak itu emang dekat banget ya, biar gimana pun anak akan selalu mengikuti jejak orang tuanya.

    BalasHapus
  12. Aku juga menikmati banget nonton drakor yang satu ini. Kisahnya ringan, terasa dekat dengan hidup kita sehari-hari tapi sarat pesan mendalam yang menyentuh hati. Melihat bagaimana warga desa saling tolong menolong, kompak dalam banyak situasi, persahabatan tulus para power rangers, rasanya sudah lama sekali tidak melihat hal-hal seperti itu belakangan ini. Ah, terimakasih "Welcome to Samdal Ri" sudah menyuguhkan kisah indah ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahh iya kan kaakk, jadi susah move on tiap weekend ditemenin sama hangatnya warga samdalri ;D

      Hapus
  13. Aku juga kemarin nonton ini sampai tamat, suka sama drakor yang konfliknya gak terlalu lebay dan penuh kisah kekeluargaan/ persahabatan kyk gini.
    Cuma kyknya emang ada beberapa hal yang belum terjawab. Tapi endingnya cukup melegakan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak, emang buka tipe drama yang wow tapi menyenangkan dan hangat aja buat ditonton ;D

      Hapus
  14. AAA pengen nonton ini. tapi belum sempat..huhu.. abis kerjaan kelar tak pengen nonton ah..

    BalasHapus
  15. Wahh menarik nih buat dintonton, mumpung ada paketan include netflix gratis dari provider hhe. Apalagi film nya series yang tiap minggu pasti selalu ada, jadi hiburan dihari weekend :D

    BalasHapus
  16. Aku baru banget nonton episode pertamanya niiihh. Sebel amat sama asistennya, ahaha. Tapi nantinya memang akan berkisah tentang orang-orang Jeju nya ya sepertinya :D

    BalasHapus

Mau nanya atau sharing, bisa disini!