• Anak & Keluarga
  • Kesehatan Mental
  • Perempuan & Pernikahan
  • Lingkungan
  • Review & Rekomendasi
Salam, Nasha

Jejak Perjalanan dan Catatan Pelajaran

"Loh mbak, belum lahiran ya?"
"Udah lahiran beluum?"

Kira-kira pertanyaan seperti itu yang hampir setiap hari saya dapatkan. Ntah secara obrolan langsung atau dari pesan singkat di ponsel. Awalnya sih santai dan berusaha gak mikirin, ntar kalau udah waktunya juga bakal keluar sendiri ini bayi, batin saya. Tapi lama-lama ya kepikiran juga. Duh, kok belum keluar juga ya? Mesti ikhtiar gimana lagi ya? Kadang bahkan di tengah usaha induksi alami itu, malah ada keluhan dan pertanyaan ke Tuhan, Ya Allah kenapa belum Ya Allah? Padahal dalam doa rutin setelah sholat, selalu mintanya sehat selamat dan di waktu terbaik menurut Allah aja. Tapi ya gitu, manusia -,-"



Di kehamilan pertama sebenarnya saya juga lahiran lewat dari HPL (Hari Perkiraan Lahir), berdasarkan perhitungan dengan metode HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Jadi, harusnya saya bisa lebih santai di kehamilan kedua ini. Apalagi saya tetap rutin kontrol ke dokter kandungan, dan dari keterangan dokter semua dalam kondisi normal. Juga ada beberapa saran induksi alami yang saya upayakan.

Jadi ya, sebisa mungkin dinikmati aja. Ada perasaan-perasaan negatif ya dinikmati juga. Kadang bisa hilang dengan tarik nafas dalam-dalam, kadang dengan curhat ke suami, kadang dengan nangis, atau kadang dengan nge-gas ke orang yang nanya ^^"

Dalam hari-hari menuju HPL dan hari-hari setelah HPL itu, apa yang saya lakukan?
Tentunya, tetap rutin kontrol ke dokter kandungan sesuai saran dokternya. Kalau saya, awalnya dua minggu sekali sampai jadi seminggu sekali. Saat itu, saya konsul di RS JIH dengan dr. Enny S. Pamuji, Sp.OG. Karena dari awal saya udah cocok sama dr. Enny ini, jadi saya lebih 'patuh' dengan semua sarannya. (mungkin nanti akan cerita pengalaman/ review konsul dengan dr. Enny ini)














Hal yang selalu diingatkan beliau sejak awal kehamilan bahkan sampai lewat HPL pun, adalah makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

Dan karena kondisi bayi sudah matang, yang artinya siap dilahirkan, saya disarankan untuk melakukan induksi alami, antara lain:
1. Pijat payudara
Disarankan setiap dua jam selama lima menit, dan ini yang paling disarankan. Karena resikonya rendah dan tingkat keberhasilannya tinggi. Pijatan ini bertujuan untuk menstimulasi hormon oksitosin yang akan memicu terjadinya kontraksi secara alami. Jadi tubuh akan bereaksi seolah-olah pada isapan bayi menyusui. Namun, metode ini tidak disarankan untuk ibu dengan kehamilan resiko tinggi. Jadi, tetap konsultasikan ke dokter kandungan masing-masing ya.

2. Berhubungan seksual
Saat berhubungan seksual, tubuh juga akan terdorong untuk melepaskan hormon oksitosin, hormon ini yang nantinya akan memicu kontraksi dan memulai persalinan. Selain itu, kandungan hormon prostaglandin pada sperma juga dapat membantu melenturkan serviks atau leher rahim. Tapi ini tidak diperbolehkan untuk bumil yang sudah pecah ketuban ya.

3. Jalan kaki
Jalan kaki merupakan saran yang paling banyak saya dengar saat kerabat tau saya sudah menjelang lahiran. Tapi, ini malah ada di urutan terakhir saran dari dokter kandungan saya. Ia hanya mengatakan, jalan kaki nboleh asalkan tidak sampai kelelahan. Dari artikel-artikel yang saya baca, dijelaskan bahwa jalan kaki tidak terbukti membantu melancarkan persalinan, namun jalan kaki akan membantu menguatkan otot kaki dan pinggul yang diperlukan untuk proses persalinan nantinya.

Nah, itu tiga hal utama yang disarankan oleh dokter kandungan saya. Selain itu, ada info beberapa cara induksi alami seperti senam hamil, gym ball, makan makanan pedas, herbal tertentu, dsb.

Lumayan jalan pagi bisa lihat yg begini ;)














Perlu diingat, induksi alami dilakukan jika kondisi bayi sudah siap dilahirkan, biasanya mulai dilakukan sejak usia kehamilan 36 minggu, dan dalam kondisi kehamilan normal. Masing-masing metode memiliki manfaat dan resiko masing-masing. Jadi, sangat penting untuk mengetahui secara keseluruhan bagaimana cara melakukan metode induksi tersebut, proses bekerjanya metode itu hingga dikatakan dapat membantu persalinan, dan bagaimana kondisi kehamilan kita masing-masing. Karena banyak informasi yang beredar yang sebenarnya belum dapat dibuktikan secara medis.

Saya sendiri melakukan seperti yang disarankan dokter kandungan saya. Selain itu, saya juga rutin berjalan kaki dengan tujuan untuk kebugaran tubuh dan penguatan otot. Lagi pula, jalan pagi lumayan untuk menghirup udara segar, pengaktifan reseptor vitamin D dalam tubuh, dan bisa sedikit melepaskan stres.

Selain itu, kondisi setiap ibu hamil tentu berbeda-beda. Sangat penting untuk memastikan kondisi ibu dan bayi dengan rutin kontrol ntah ke bidan ataupun ke dokter kandungan. Dan juga dengan pandangan dari mereka pun, kita memutuskan sesuatu. Saya juga bisa lebih santai, karena pada kontrol terakhir setelah HPL, dokter telah menginformasikan bagaimana kondisi saya. Kondisi tubuh bayi, air ketuban, tali pusar, detak jantung bayi, intensitas gerakan dan kontraksi, kondisi rahim saya, dsb. "Normal semua. Gapapa ini, belum waktunya lahir aja." ungkap dr. Enny hari itu.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh ibu hamil adalah untuk tetap gembira. Being happy is necessary. Its better to do nothing but happy than do everything but feel burdened. Hati yang gembira akan siap melakukan apa saja. Selain itu, secara medis pun, saat gembira tubuh akan terdorong memproduksi hormon endorfin yang diperlukan untuk persalinan. So, be happy ya bu! Terakhir, jangan lupa berserah hanya kepada Allah yang menentukan segala. Minta kelapangan, kekuatan, dan yang terbaik hanya dari-Nya. InsyaAllah semua akan indah pada waktunya!

Salam, Nasha
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Kenalan Dulu, yuk!

Hai, aku Nasha! Aku diberkahi dengan dua guru hebat dan akan seterusnya belajar. Sedang giat tentang gracefully adulting, mindfull parenting, dan sustainable living. Kadang review tontonan, buku, dan produk yang baik juga. Semoga berguna!
PS, untuk info kerja sama, bisa email aja ya! ;)

Follow @salamnasha

POPULAR POSTS

  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!

Hubungi Aku di sini

Nama

Email *

Pesan *

Advertisement

Label

family REVIEW lifestyle rekomendasi BUMI lingkungan parenting kesehatan mental kesehatan netflix marriage adulting rekomendasi buku

Daftar Tulisan

  • ►  2025 (24)
    • ►  Mei 2025 (5)
    • ►  April 2025 (5)
    • ►  Maret 2025 (4)
    • ►  Februari 2025 (5)
    • ►  Januari 2025 (5)
  • ►  2024 (41)
    • ►  Oktober 2024 (4)
    • ►  September 2024 (8)
    • ►  Agustus 2024 (5)
    • ►  Juli 2024 (5)
    • ►  Mei 2024 (5)
    • ►  April 2024 (3)
    • ►  Maret 2024 (5)
    • ►  Februari 2024 (3)
    • ►  Januari 2024 (3)
  • ►  2023 (117)
    • ►  Desember 2023 (10)
    • ►  November 2023 (10)
    • ►  Oktober 2023 (10)
    • ►  September 2023 (10)
    • ►  Agustus 2023 (10)
    • ►  Juli 2023 (10)
    • ►  Juni 2023 (11)
    • ►  Mei 2023 (12)
    • ►  April 2023 (8)
    • ►  Maret 2023 (10)
    • ►  Februari 2023 (8)
    • ►  Januari 2023 (8)
  • ►  2022 (31)
    • ►  Desember 2022 (6)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  Oktober 2022 (4)
    • ►  September 2022 (3)
    • ►  Agustus 2022 (1)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (3)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (3)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ▼  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (1)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  Oktober 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (1)
    • ▼  Juli 2020 (1)
      • Cerita kehamilan lewat HPL dan Apa yang Harus Dila...
    • ►  Juni 2020 (1)
    • ►  Mei 2020 (1)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (2)
    • ►  Februari 2020 (2)
    • ►  Januari 2020 (1)
  • ►  2019 (6)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (3)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember 2018 (1)
    • ►  November 2018 (4)

BloggerHub Indonesia

Tulisanku Lainnya

Kompasiana Kumparan

Popular Posts

  • Review Popok Perekat (Taped Diapers) Premium: Mamy Poko, Fitti, Sweety, Merries
  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!

Trending Articles

  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!

Copyright © SALAM, NASHA. Designed by OddThemes