• Anak & Keluarga
  • Kesehatan Mental
  • Perempuan & Pernikahan
  • Lingkungan
  • Review & Rekomendasi
Salam, Nasha

Jejak Perjalanan dan Catatan Pelajaran

Dan akhirnya saya kembali. Ntah akan dipublish atau tidak ini nantinya, saya mencoba berdamai dengan diri sendiri dan ekpektasi, tidak lagi peduli dengan apa pandangan maupun pendapat orang lain (jika memang ada). Saya sadar bahwa ini harus dimulai dengan sesuatu yang jujur terbuka apa adanya. 




Karena itu saya memperkenalkan diri dengan sebenarnya. Dimulai dengan menyatakan diri menerima status pekerjaan terbaru saya sesuai yang tertera di KTP, pekerjaan yg sejak dulu tidak pernah saya akui, namun lucunya justru ada dalam jenis pekerjaan disini.
Mengurus rumah tangga. See? Bukankah ini lucu? Bagi saya, mengurus  rumah tangga bukan pekerjaan. Hanya bagian dari tugas anggota rumah. Ntah itu tugas suami, istri, ataupun anak. Semuanya bertugas untuk ‘mengurus’ kan? Terlepas diluar sana juga sebagai pengusaha atau pegawai atau pelajar. Tapi toh malah tertulis pada kolom pekerjaan disini.
Tapi ya demikian. Alasan terbaik yang bisa saya utarakan untuk menampik adanya status tersebut.
Dan sekarang, itu menjadi status saya, bukan hanya pekerjaan, tapi juga menyangkut status sosial, kondisi umum yang cukup menggambarkan, dan akhirnya yang sekarang saya akui. Meskipun akan terus saya upayakan agar hilang dalam kolom pekerjaan disini.

Loh memangnya ada apa?
Saya bukan membenci status ibu rumah tangga. Tidak sama sekali. Yang saya tolak hanya ketimpangan bayangan dan realita saya. Kita semua punya gambaran mengenai identitas diri. Dan saya selalu membayangkan diri saya dengan identitas berupa seorang wanita sukses yg sibuk dengan jadwal yg padat mengurus semua hal, pergi ntah kemana dgan pakaian casual yg keren. Menghubungi ntah siapa di telefon. Mengirim email dengan attachment yang berderet. Memberikan instruksi dengan percaya diri dan bahasa lugas. Terlihat cerdas saat berpendapat atau berkonfrontasi. Dan itu yang saya upayakan sejak dulu sekolah, hingga bekerja, dan sebelum menikah.
Berseberangan, gambaran umum ibu rumah tangga tentunya jauh dari itu semua kan? Meskipun tidak ada yang persis tau bagaimana rupa dan aktifitas masing-masing individu meski dengan status yang sama.

Setahunan ini saya berjuang (if I can say that) untuk menerima dan menekan teriakan batin saya yg menyatakan kurang lebih, i’m much more than this. I could do those both. I could take care of everything well. Saya bisa mengurus anak dan pekerjaan sekaligus. Saya bisa mengurus anak dan mengejar mimpi juga. Saya bisa mengurus anak dan berkarya sekalian. Tp toh, sampai hari ini saya belum memiliki karya apapun dan the dream still there.

Pada masa-masa itu (mulai dari kehamilan sendirian di kontrakan, proses melahirkan, hingga mengurusi bayi dengan ilmu yang nol dan tanpa pernah sekalipun memegang bayi sebelumnya), saya berusaha menjadi manusia yang baik, mencintai dengan terbata-bata. Mulai merasa harus bertanggung jawab melakukan sebaik-baiknya, dengan mencari info sebanyak-banyaknya tentang bayi, parenting, atau apapun yg berkaitan. Membaca ntah dari buku, website di google, atau sekedar caption di instagram. Ada yang cocok, ada yang kurang cocok. Trial and error kan istilahnya. Tidak apa-apa yang penting saya berusaha.

Dalam masa-masa itu, saya masih saja mempersulit diri sendiri dengan berlagak sanggup, galau sendiri, sekaligus mencoba mencari bidang-bidang sambilan lain tanpa benar-benar melakukannya.

Tolong hentikan bayangan bahwa saya berada dalam ruangan gelap dengan rambut acak adul dan baju asal pakai itu. Karena saya sungguh terlihat baik saja. Tidak ada yang tau. Bahkan diri saya sendiri. Kecuali deretan kejadian saat saya mengumpat, menangis, membayangkan hal-hal mengerikan, berandai-andai, atau keinginan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Selain itu, semua tampak normal. Suami saya baik meskipun kami terpisah jarak (yes, that LDM thing), bayi saya sehat dan aktif, ASI saya cukup, serta kadang saya berkumpul dan tertawa dengan teman.

Masa-masa kemudian yang saya lelah dengan semua hal, menjadi begitu lemah, moodyan dan tidak sabaran. Masa-masa kehilangan semangat hanya karena sedikit hambatan atau kekurangan penghargaan. Menangis menderita seperti korban hanya karena ada yang salah cara bicara.
Masa-masa enggan keluar, bersosialisasi (mungkin ini normalnya saya), bersembunyi, karena menganggap tidak ada hal yg bisa saya sampaikan, saya banggakan.

Sampai kemudian, proses itu membawa saya sampai ke titik tertentu. Dan disinilah saya, menyampaikan saya menerima bagaimanapun keadaan saya sekarang dengan perlahan berlapang dada. Karena saya hanya perlu bernafas, mengambil oksigen seperlunya, hembuskan, kemudian bernafas lagi. Mengambil jeda untuk benar-benar melihat, mendengar, merasakan, menikmati dengan sepenuh hati. Ternyata tak terhitung karunia yang patut saya syukuri dalam keadaan ini. Sangat banyak yang telah dan bisa akan saya lakukan dengan kondisi ini, yang mustahil saya lakukan jika tidak dalam status ini. 

Ntah akan jadi apa saya esok hari, ntah kejutan apa yang Tuhan miliki, ntah mengejar mimpi itu lagi, atau perlu beberapa revisi. Yang pasti saya menyadari, sebelum mengejar apa yang belum saya miliki, saya harus mengakui dan mensyukuri apa yang ada saat ini. Saya belajar untuk menerima semuanya, sepenuhnya dalam keadaan sehat dan bahagia. Apa lagi? Alhamdulillahirabbilalamiin..

Salam, Nasha
Sebelum bersorak-soreak gembira karena Gesang udah lulus stage 1 makanannya dengan ASI, dan setelah melalui stage 2 makanannya, saya mau flashback dulu ke hari-hari persiapan dan drama galau karena bingung belum tau apa-apa :')

Jadi gini ya rasanya kelabakan bingung apa-apa karena yaa anak pertama. Kita ibunya belum punya ilmu dan pengalaman apa-apa. Mana gak mau cuma manut ikutin yg tua-tua. Jadinya ya, cari tau kesana-kemari, tiap hari browsing, catet-catetin, bikin jadwal, revisi, bikin lagi, dst. Perjuangan juga kekeuh dengan menu yang udah dibikin dan 'melawan' komentar-komentar sekitar wkwkk. Tapi, Alhamdulillah dramanya sangat sedikit dan Gesang lahaaapp. Horee!! Ternyata gini ya rasanya ribet-ribet masak dan anak makan lahap :')

Sebelum bahas menu makanannya apa aja, boleh disimak dulu sedikit penjelasan tentang MPASI yaa. Opsi-opsi cara yang mesti dipilih dan bikin drama :")

Menu Tunggal vs Menu 4 Bintang

Istilah ini mungkin sudah cukup familiar ya di kalangan buibu sekarang. Singkatnya, Menu Tunggal itu adalah menu makanan yang hanya terdiri dari satu jenis bahan makanan. Biasanya dalam penyajian bisa ditambah lemak tambahan seperti EVOO (Extra Virgin Olive Oil) atau UB (Unsalted Butter) dan juga ASIP alias ASI Perah. Sedangkan menu 4 bintang adalah menu makanan yang terdiri dari empat bahan makanan karbohidrat, protein nabati, protein hewani, dan sayuran. Nah, sebenarnya dari panduan WHO gak ada penjelasan tentang menu ini. Karena sederhananya gini, bayi itu diberi MPASI saat telah berusia 6 bulan karena dianggap memiliki pencernaan yang mumpuni untuk mengolah makanan dan karena kandungan nutrisi di ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhannya, seperti yang tergambar di tabel ini.

Pict Source: https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnut.2016.00041/full
Mau langsung Menu 4 Bintang, supaya gak ada nutrisi yang terlewatkan dalam satu hari, silahkan.
Mau coba Menu Tunggal dulu, supaya tau reaksi anaknya gimana, silahkan.
Kalau Gesang, saya memang kasih Menu Tunggal dulu. Karena pengen tau aja gimana reaksi dari masing-masing bahan makanan itu. Alhamdulillah sih, Gesang gak sembelit, dan memang ada pengaruh bahan makanan ke kotorannya. Seperti, kotoran yang akan berwarna cenderung bata keunguan setelah konsumsi buah naga. Dan dalam penyusunan menu ini, diperhatikan ya buibu bahan-bahan makanannya tinggi atau rendah serat, supaya bisa dikombinasikan.

Disuapin apa Langsung Suap Sendiri

Nah ini kegalauan kedua. Mau disuapin dulu aja apa coba langsung kasih suap sendiri. Bahasa kerennya, mau spoon feeding atau baby led weaning. Metode Baby Led Weaning (BLW) ini dimulai sekitar 15 tahun yang lalu dan semakin populer belakangan ini. Praktiknya biasanya makanan diberi dengan potongan yang sesuai dengan ukuran genggaman tangan bayi. Ini untuk melatih kemandirian dan juga kemampuan motorik anak. Pemberian makanannya pun dibarengi dengan jam makan anggota keluarga lain dirumah. Jadi perlakuan kebiasaan makannya sama. Anak pun belajar lebih cepat megenai kebiasaan makan, kapan ingin makan, kapan berhenti, dan bisa menentukan porsi makannya sendiri. Kekurangan dari BLW ini antara lain resiko bayi tidak mendapakan nutrisi lengkap yang dibutuhkan. banyak makanan yang terbuang, dan meningkatnya resiko tersedak. Sehingga, banyak ahli yang menyarankan untuk memulai BLW pada anak usia 8 bulan saja.

Dengan beragam kegalauan dan pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk memilih metode spoon feeding alias menyuapi dulu Gesang. Karena bentuk makanannya masih berupa pure, dan juga bubur saring. Selain itu, dengan metode ini porsi makan anak jadi lebih 'tampak' dan resiko tersedak dan makanan terbuang juga menurun.

Berapa Banyak dan Makan Apa Aja

Kegalauan yang sulit menemukan obat adalah bagian ini. Karena, kita makan aja susah ngira-ngiranya apalagi bayi keci mungil gitu. Ada yang pakai timbangan, ada yang pakai gelas takar, ada yang ngira-ngira aja. Kalau saya termasuk ke tim yang mengira-ngira. Kebanyakan gapapa deh, selagi dia masih mau dan belum kenyang. Tapi, kalau ada sisa ya saat itu mikirnya, toh kalau gak abis bisa saya yang abisin ^.^"

Karena bentuk makanan awal Gesang adalah pure, maka pemberian makanannya juga lebih mudah dengan menggunakan sendok dan langsung disuapi ke Gesang. Namun, untuk selingan agar ia belajar, saya memberi snack/ biskuit diantara jadwal makannya.

Peralatan 

Kalau ini, yang paling menguras tenaga, pikiran, dan juga kantong wkwkk. Karena, ternyata, banyak bangeeeettt peralatan MPASI ini. Kalau ngobrol masalah ini, sma orang tua dekade sebelumnya, so pasti akan bingung dan ngomel sambil bertnya-tanya, ini apasih, macem-macem aja anak-anak sekarang.

Dari sekian banyak peralatan tersebut, dan yang 'hanya' akan digunakan beberapa bulan (dengan asumsi usia 1 tahun, anak sudah mengkonsumsi makanan keluarga), akhirnya saya memutuskan untuk membeli peralatan-peralatan sebagai berikut:

- High Chair Baby Safe 3 in 1



High Chair ini termasuk barang yang cukup lama masa 'galau'nya. Dari jawab pertanyaan, perlu gak sih high chair, kursi buat makan doang? Kan bisa sambil duduk lesehan aja, atau di baby walker aja, atau di baby hammock nya? Akhirnya dari beragam pertanyaan dan keraguan itu, saya dapat jawaban. Ya, perlu. Supaya Gesang terbiasa memisahkan aktifitas makan dengan aktifitas lainnya seperti bermain. Gesang perlu dibiasakan untuk tertib (jangan kaya emaknya, yang kalau mau makan mesti puterin film yang bagus duluu ><"), jadi mudah-mudahan dengan begini Gesang jadi terbiasa teratur, oh ini lagi makan, oh kalau makan tempatnya disini, tata caranya begini.

Kegalauan selanjutnya adalah memilih high chair yang mana. Karena ada buanyak banget model high chair ini. Jadi mesti pilih mana yang paling sesuai sama kebutuhan dan sama kantong juga wkwk. Akhirnya pilihan saya jatuh ke High Chair Baby Safe HC04 3 in 1 ini. Chair ini bisa berfungsi sebagai high chair, booster seat, dan separable chair yang dipisah gitu meja dan kursinya. Estimasinya sih bisa kepake lamaa. Ada produk-produk lain yang harganya diatas ini, tapi gak bisa dipisah untuk jadi meja kursi, atau gak bisa difungsikan jadi booster seat, jadi kalau mau dibawa kemana-mana ya ribet sendiri. Kalau produk ini, mau dibawa ya tinggal jadiin booster seat terus naikin ke mobil deh. Lebih ringkas. Terus, ada bantalan busa dan tali pengamannya juga. Jadi, untuk manfaat dan biayanya menurut saya ini barang sangat worth! Recommended deh!

- Manual Food Processor Berz 7 in 1





Untuk food processor, kegalauan berikutnya adalah pilih yang manual atau yang otomatis. Kan ada tuh beberapa produk yang bisa langsung fungsi kukus (steamer) serta fungsi melumatkan (blender/ grinder). Simple. Tapi ya, selain harganya mahal, listriknya juga mayan -o-" Dan setelah masa MPASI Gesang, gak tau lagi itu barang mau diapain ^^"


Akhirnya, sampai ke kesimpulan, ya udah coba aja dulu kukus kan bisa pakai panci di kompor, dan blender juga ada yang kecil. Kalau berasa ribet, ya boleh dipertimbangkan buat beli alat itu. Tapii, tetep karena saya pengen pemisahan alat-alat Gesang sama alat-alat dapur lainnya, saya beli processor yang manual. Dan pilihan saya jatuh keeee food processor keluaran Berz ini. Mungkin emang kurang familiar ya. Saya pun cuma nemu di online shop ini barang. Tapi karena review nya banyak yang bagus, dan alat-alatnya udah lengkap dalam satu kemasan (ada saringan, perasan jeruk, grinder, dsb), yasudah beli ini aja.

Daaan, setelah dijalani ya, biasa aja, gak ribet hehe. Jadi, bahan makanan yang perlu dikukus, saya kukus dulu trus baru deh diblender, trus disaring deh pake saringan yang udah termasuk dalam set Berz itu.

- Tupperware Tiwi Todz set



Pilihan alat untuk pnyajian makanan memang banyak, tapi waktu liat Tupperware ini wah bagus juga ya. Trus juga ada cup yang kecil untuk penyimpanan makanannya. Dan rasanya kalau untuk penyimpanan, Tupperware ini gak perlu diragukan lagi ya kualitasnya.

Set ini terdiri dari 1 mangkuk makan, 2 cup kecil untuk penyimpanan, 1 gelas minum yang hard spout, dan 1 sendok. Cukup. Tapi sayang, gak dilengkapi sama tas ^^" jadi kalau mau bawa-bawa ya agak ribet. Saya mesti beli lunch bag lagi buat bawa-bawanya.

Selain peralatan diatas, yang memang dibeli khusus buat Gesang, ada beberapa peralatan tambahan lainnya, antara lain:
- Panci kukus
Ini panci kukus biasa, tapi yang diameternya lebih kecil dan memang karena peruntukan hanya untuk makanan Gesang
- Magic Bullet Blender
Blender biasa tapi dengan desain seperti hand blender. Ada banyak cup baik yang tinggi maupun rendah. Juga ada yang besar dan juicer. Bagian pisau dan cup nya mudah dilepas dan dicuci, beda dengan blender biasa yang rasanya agak 'ribet' nyucinya karena besar. Terus, menggunakan cup yang kecil, diperuntukkan khusus untuk makanan/ jus Gesang. Dengan desain seperti ini, porsi bahan makanan yang sedikitpun bisa diblender dengan baik.
- Set pencuci alat makan manual (spons, sabun, dsb)
Menurut saya, perlengkapan ini adalah hal kecil tapi sering terabaikan, dan rasanya ini memang harus khusus. Supaya kotoran di peralatan makanan lain gak bercampur, contohnya minyak.

Menjelang mulai tahap MPASI, sepertinya itu dulu ya yang perlu diketahui dan dipersiapkan sebelum masuk ke bagian Menyusun Menu yang juga gak kalah ribet, tapi seruuu. Next kita akan bahas tentang menunya. Semoga membantu!

Salam, Nasha.

Siapa disini yang dari sebelum hamil moody-an tapi waktu hamil jadi moody-an bangeett? Atau ada yang pernah heran dan bertanya-tanya, ini orang hamil kenapa sih sensi banget? Atau malah ada yang beranggapan kalau perempuan hamil itu moodnya sama kaya lagi PMS alias senggol bacok? Wah..
I've been there. Pernah gak ada apa-apa tiba-tiba nangis aja terus beberapa menit setelahnya heran sendiri tadi kenapa nangis yaa..


source: cartoon-designer.com

Tapii, sebelum ngeluh sana-sini dan malah balik ngomel ke bumilnya, coba disimak dulu nih, kenapa ya bumil bisa moody-an dan sensi begitu?

1. Perubahan Fisik

Ini adalah perubahan paling kasat mata dari seorang bumil. Dan yang paling jelas tentu saja perutnya membesar. Trus, kok bisa sensi?

Nah, perubahan sedikit di tubuh aja udah bikin nyaman, sesimpel ada duri aja di kulit kita, jadi gak nyaman kan? Jadi lebih sensi kan? Jadi gak sesabar biasanya kan?
Sama aja kaya bumil, perutnya membesar, pastinya organ-organ didalamnya juga beradaptasi seperti rahim membesar yang membuat kandung kemih jadi cepat penuh alias bikin sering pipis, trus tulang belakang harus kerja ekstra menopang tubuh, jantung harus memompa darah ke wilayah yang lebih luas, dan banyak lagii. Udah pasti perubahan ini bukan hal yang mudah untuk dilewati. Tubuh sedang menyesuaikan segalanya. Puji syukur, perubahan tubuh atau istilah ilmiahnya adalah adaptasi anatomi dan fisiologis ini memang bisa ditanggung oleh tubuh perempuan, tapi bukan berarti ini jadi mudah. Perlu lebih banyak tenaga, dan kekurangan tenaga akibat perubahan fisik juga bisa mempengaruhi suasana hati. Maka olahraga bisa jadi salah satu cara mengatasi tubuh bumil supaya tetap bugar nih.

Selain perubahan itu, masih ada lagi perubahan fisik lain yang cukup terlihat dan kadang 'mengganggu' yakni pelebaran kulit yang membuat kulit lebih kering sehingga terasa lebih gatal dan bumil jadi punya keinginan untuk terus menggaruk, yang akibatnya bisa luka atau kalau tidak luka ya jadi stretch mark.  Saya sendiri mengakalinya dengan tetap menjaga kelembaban kulit. Caranya? Cukup oleskan olive oil alias minyak zaitun, setelah mandi aja juga sebelum tidur, tergantung tingkat kekeringan kulit kita masing-masing. Dengan kulit yang lembab, gak akan gatel deh ;)

2. Perubahan Hormon

Hormon yang paling drastis berubah saat hamil tentunya adalah hormon 'kewanitaan' atau disebut hormon progesteron. Apakah hanya itu? Tentu saja tidak. Ada hormon estrogen, ada hormon oksitosin untuk melahirkan, ada hormon hcg yang akan mempengaruhi pencernaan, ada hormon prolaktin untuk menyusui, dsb. Hormon-hormon ini diproduksi untuk menunjang kehamilan si ibu dengan menguatkan rahim menguatkan saat kontraksi, memproduksi air susu, dst. Nah sama halnya dengan perubahan fisik, perubahan pola kerja tubuh dalam menghasilkan hormon saat hamil itu akan membuat bumil beradaptasi yang cukup menyedot energi sehingga gampang lelah dan gampang sensi.

Tapi, bicara soal hormon yang cukup punya andil pada emosi, perasaan, atau mood, bumil wajib loh ya menjaga 'mood'nya. Kenapa? Salah satunya karena ada penelitian ilmiah yang mengungkapkan bahwa ibu yang sering stress atau merasa tertekan saat hamil cenderung akan melahirkan anak yang rewel atau sulit tenang nantinya. Nah loh. Makanya, bumil upayakan untuk tetap rileks dan happy yaa. You are the one who decide to be happy or not. Memang sih hal menyebalkan yang bikin stres itu adaaa aja. Jadi mesti pinter nih mengelola emosi dan perasaannya. Menjaga lingkungan yang kondusif juga, kalau area sekitar gak bikin positif mending menghindar sih. Demi ibu dan buah hati, lagipula dengan perasaan rileks dan happy, semua jadi lebih ringaan.

3. Kebingungan

Tingkat kebingungan akan meningkat tajam pada buibu yang hamil anak pertama. Sama kaya anak baru masuk sekolah, masih bingung, masih meraba-raba, dan perlu banyak belajar. Tapi yang bikin susah itu ya mau nanya orang tua tapi gengsi, mau nanya temen malah malu-malu, and Thank God kita berada di zaman semua bisa ditanyakan ke google dengan begitu banyak tulisan dan forum yang membantu hihii.

Saya pribadi, karena bukan tipe orang yang gampang percaya aja dan berguru sama satu orang, jadi sering banget googling. Apa-apa liat bahasan di website dokter, trus baca-baca di berbagai forum atau blog, tapi tetep masih nanya-nanya ke orang-orang tua dan konsul ke dokter juga juga kok. Dan untuk guideline saya pakai apps Baby+, yang sangat membantu dari hari ke hari perkembangan kehamilan kita. Ada artikel yang update tiap hari sesuai usia kandungan, ada video proyeksi pertubuhan bayi, pokoknya lengkap.

Jadi, buat buibu yang masih merasa bingung, well, I'll declare that you are not alone. Ada jutaan ibu didunia ini yang juga lagi bingung, takut salah, merasa gak kompeten, gagap, gak pernah tau soal kehamilan dan anak sebelumnya. Tapi selalu ingat bahwa, you are the rightest woman for your baby. Gak ada ibu yang sempurna. Dan proses keibuan ini adalah proses jangka panjang dimana kita learning by reading then doing. Ada ilmunya dulu, trus praktikin. Benar ya syukur. Salah ya bisa belajar dan kerjain lagi. Your baby will be there, waiting for you to take care of them. Selagi kita melakukan yang terbaik yang kita tau dan kita bisa, then you have no mistaken then. Luvv.

Baca lanjutan cerita tentang kehamilan lainnya disini, atau cerita melahirkan disini ya!


Salam, Nasha.
Review-an barang kebutuhan pokok bayi, yang sangat kecil kemungkinan gak digunakan, pospak alias popok sekali pakai tipe perekat yang 'katanya' premium. Barang yang cukup menguras energi dalam pencarian mana yang cocok (dan pencarian uang untuk belinya :p) dan semacam kebutuhan utama para bocil ini. Apa yang saya tulis disini murni dari pengalaman saya pribadi ya, bisa sesuai bisa nggak sama bayi lainnya.

Sebelumnya, saya menggunakan pospak ke Guna1 itu di umur dia yang udah sebulanan (kecuali pas awal pulang dari RS atau pas acara syukuran akikah dia). Itupun bukan pemakaian rutin di rumah. Kenapa? Ya, saya ngerasa gak keberatan aja dengan cuci pakaian dia. Alhamdulillah, gak tau deh kedepannya gimana, apalagi saat dia udah gak ASI Eksklusif jadi pipis dia udah najis, dan kalau dia aktif gerak kemana-mana.


Baca Juga: Rekomendasi Kado Lahiran Newborn untuk Keluarga Lengkap Paling Bermanfaat

1. Mamy Poko

Mamy Poko ini adalah pospak keluaran Unicharm, dengan variasi yang cukup banyak. Guna1 udah pernah coba semua tipenya, karena taunya cuma itu. Awal beli dulu, cuma tau merk pospak itu adalah Pampers, Mamy Poko, dan Sweety. Karena Guna1 lahirnya daerah, jadi variasi produk gak sebanyak di Jakarta ya. Waktu nyari-nyari pospak untuk newborn, akhirnya beli Mamy Poko NB Xtra Kering. Kenapa? Karena ada rekomendasi dari keluarga juga "udaah, Mamy Poko aja, bagus kok, dulu si A itu aman ajaa", dan waktu itu produk ini yang ketemu kemasan kecilnya, cuma isi 9 kalau gak salah. aman-aman aja sih, meskipun makenya gak lama. 

Selanjutnya, saat Guna1 udah mulai rutin pakai pospak di malam hari. Masih gak mau pindah ke lain hati, tapi mau yang pospaknya 'lebih bagus'. Jadi, belilah Mamy Poko Extra Soft ukuran S untuk bayi 4-8 kg (Sebenarnya ada yang tipe Extra Dry juga, tapi katanya kalau Extra Soft itu udah Extra Dry sekalian jadi lebih lengkap fiturnya). Sesuai sih, sama judulnya, Mamy Poko yang ini cukup lembut, ada wet indicatornya juga, dan pas aja dipaha Guna1 yang cenderung besar ini. Oh ya, karena produk ini juga udah Extra Dry, jadi diklaim menjaga kulit bayi tetap kering. Ditambah lagi, gambar Winnie The Pooh yang lucu ituu. Jadi Guna1 cukup lama make ini. Sampai akhirnya saya tersadar, ini popok kok tebel banget ya apalagi kalau udah ada isinya. Hm, pantesan belum BB 8 kg, Guna1 udah sempit pake yang ukuran S dan mesti ganti ke ukuran M (untuk bayi 6-11 kg)

Tapi, kecintaan saya sama Mamy Poko belum berakhir, hasil dari pencarian ke berbagai situs belanja online mempertemukan saya sama Mamy Poko Sensasi Lembut. Meskipun keluaran Unicharm dari Jepang, tapi pospak ini ternyata buatan Thailand dengan kandungan untuk penyerapan cairan, Absorbent Polymer 25.8 %. Ini semacam premium produknya Mamy Poko, katanya dengan 6 keunggulan platinum. Dan yes, ini lembut bangeet. Lebih tipis dari Mamy Poko Extra Soft. Karetnya pas, gak terlalu keras tapi juga gak bocor. Di belakangnya juga ada karet. Tapi motifnya gak Disney lagi ya, melainkan gambar Pokojang, si icon Mamy Poko itu. Sama-sama lucu kok. Dan menurutku ini udah terbaiklah. Sayangnya, produk ini jarang ada, cuma ada di apps online shop, dimana kalau beli banyak kirim ke daerah ongkirnya bikin sebel.

Tambahan info, untuk harga Mamy Poko Sensasi Lembut yang size M ini sendiri, di Lazada harga normalnya 165.000 untuk kemasan 54 pcs, jadi satuannya 3.055 yaa. Hm akan sangat melegakan kalau ada diskonan. Tenang, sering kok diskonnya, sering-sering cek aja di berbagai situs belanja.


2. Pampers

Masih penasaran karena sepengamatan saya ke supermarket ini popok paling mahal. Kok bisa mahal banget sih, apa kelebihannya? Akhirnya nyari-nyari terus deh, tapi yang tipe perekatnya. Dan ketemu lah di salah satu supermarket, kalau gak salah itu packingan isi 9 Pampers Premium Care Active Baby Taped. Wah, kebetulan nih isi dikit aja untuk menjawab rasa penasaran. Kalau dari kemasannya, pospak Pampers keluaran P&G ini buatan Vietnam dengan kandungan Absorbent Polymer 36 %.

Mari kita coba. Oke benar harga gak berdusta. Ini pospak lembuuutt dan tipis. Terus ada wet indicatornya juga. Dipake lama juga aman, gak bocor. Wah pantes agak lebih mahal ya. Tapii, gak tau kenapa pola nya ini kurang cocok di Guna1, jadi waktu saya pakein, harus berkali-kali di pas-in di pahanya. Karet belakangnya juga gak ada. Terus, apa karena ini produk lama apa gimana, barangnya keliatan agak 'lepek' gitu. Jadi saya kurang sreg aja hehe.

Akhirnya, setelah saya cek berkali-kali di situs belanja online dan kesulitan nyarinya di supermarket, saya berasumsi bahwa Pampers udah gak keluarin lagi produk ini (yang ada di pasaran saat ini hanya Pampers Premium Care jenis Pants). Ini kesimpulan saya loh ya. Karena saya pun dapetnya itu semacam sisa produk, yang sudah hampir expired. Tapi kalau masih penasaran, di Lazada terakhir update (dengan ulasan terakhir 4 tahun yang lalu) untuk Pampers Active Baby Taped isi 66 pcs harganya 156.000 yang artinya masing-masing harganya 2.363. Ternyata yang taped ini harganya jauh dibawah yang pants yaa.


3. Fitti Gold Tape

Yang menyarankan Fitti ini adalah mama! Karena katanya, saya dulu waktu bayi makenya Fitti dan jaman dulu ini yang paling bagus, tapi agak jarang sekarang karena mahal. Kata mama saya loh ya. Jadilah saya mulai search ini Fitti. Awalnya ketemu sama Fitti Day Pants, hm, gak mahal kok. dibanding sama Mamy Poko malah lebih murah ya. Coba cari yang perekat. Nah, ketemulah sama Fitti Gold Tape ini. Ternyata ini produk impornya Fitti dari China. Kemasannya huruf China semua, gak ngertiii. Tapii, ada keterangan kalau kandungannya absorbent polymernya 37.8 %.

Baiklah, kita coba beli, mumpung ada kemasan isi cuma 8, lagi gratis ongkir pula. Ternyata, ini tipiiiiss bangeeett. Saya langsung shock! wkwk. Hm, apakah dengan tipis ini daya serapnya tidak baik? Salah! Daya serap Fitti ini keren banget. Gak bocor kemana-mana. Udah gitu, lembuuut banget. Terus ada wet indicator sign nya juga. Di belakang juga ada karetnya. Di bagian perekat juga ada karetnya. Tapi gak kasar dan gak membekas ke kulit. Keren. Desainnya lucuu, gak norak, dengan gambar lumba-lumbanya gitu. Langsung deh jatuh hati. Dan langsung beli lagi yang gedean.

Harga normal di Lazada, untuk Fitti Gold Tape size M isi 44 pcs ini adalah 163.636, jadi satuannya 3.719. Duuh mahal yaa. Tapi tenaangg, ini produk sering diskon gede-gedean kok sampe 40an perseenn malah.

Baca Juga: Info Biaya SD di Solo dengan Akreditasi A, Lengkap dengan Jadwal dan Pilihan Ekskul

4. Merries Premium Tape

Sebenarnya saya agak trauma dengan Merries ini, karena dulu pernah ada yang ngasih popok Merries, hasil dari rekomendasi pun akhirnya ya saya coba. Ternyata gak cocok di kulit Guna1, malah jadi kemerahan. Tapi itu jenis Merries yang pants Good Skin sih.

Daripada terus penasaran dan tidak menuntaskan pencarian pospak ini, akhirnya pas lagi diskon saya beli Merries Premium Tape. Ternyataa beda banget antara yg Good Skin dan Premium Tape ini. Tipis? Iya. Lembut? Iya. Wet Indicator Sign? Ada. Gampang bocor? Nggak. Karet belakang? Ada. Polanya pas? Iya. Komplit. Terus ya, dipake lama pun pospak ini gak cepet bau. Dan memang menjaga kulit bayi tetap kering.

Produk dari Kao ini memang produksinya langsug dari asalnya yakni di Jepang, dengan kandungan absorbent polymer sebesar 33.5 %. Sayangnya cuma satu, harga normalnya untuk size M sebanyak 38 pcs di Lazada adalah 121.000 yang artinya satuannya adalah 3.184. Emang sih lebih murah dari Fitti, tapi diskonannya jaraang, kalaupun ada cuma sedikit wkwk.



5. Sweety Gold Comfort

Akhirnya ada produk buatan asli Indonesia dari Softex Indonesia. Horee!! Karena produk ini buatan lokal, jadi keunggulan utamanya adalah gampang didapat. Dimana-mana ada. Dan pastinya harganya lebih terjangkau. Sweety ini juga ada banyak varian, namanya sesuai sama peringkat medali yaitu Bronze - Silver - Gold.

Karena yang lain-lain tipe nya 'premium' maka saya pengen nyoba Sweety yang 'premium' yaitu Sweety Gold Comfort Tape. Berbeda dengan size M merk lain untuk anak dengan BB 6-11 kg, size M Sweety ini untuk anak dengan BB 5-10 kg. Jadi tentu saja waktu saya cobain ke Guna1 polanya lebih kecil. Tapi masih ok, karena Gesang pun belum 10 kg.

Kesan pertama pas buka, wah gambarnya Hello Kitty. Luarannya itu lembuut, tapi gak kelembutan, jadi ok. Dalemnya juga. Daya serapnya ok. Tapi karena bagian atas belakangnya gak ada karet, jadi pernah sekali waktu, Gesang pup pas lagi duduk, jadilah meluber ke atas gitu. Kalau pipis aja sih selama ini gak pernah bocor ya. Terus, kalau dibanding yang lain memang ini lebih tebal, tapi buat saya sih gak masalah, malah lebih tebel yang Mamy Poko Extra Soft.



Nah,
kalau buibu sudah memutuskan akan mencoba produk yang mana, bisa pakai voucher dibawah ini untuk belanja online di toko oren nih! Lumayan kan ada potongan :D

Selanjutnya: 

Kesimpulan

Buat saya sih, yang terbaik itu Fitti Gold Tape. Kualitas bagus dengan harga yang lebih terjangkau. Merries Premium Tape kualitasnya sama kaya Fitti, tapi ya harga pasarannya lebih mahal. Mamy Poko Sensasi Lembut juga ok, meskipun lebih tebal. Untuk harian dan pemakaian sebentar, Sweety Gold Tape juga bisa jadi pilihan. Alhamdulillah, Guna1 gak ada masalah dengan pospak-pospak tersebut. Naah, kembali lagi ke masing-masing anak dan buibu yang menentukan yaaa. Semoga membantu! ;)


Atas-Bawah: Mamy Poko Sensasi Lembut - Pampers Active Baby - Merries Premium - Fitti Gold - Sweety Gold Comfort
Setelah sekian pelukan, ternyata memang ini tidak mudah
Kembali berdamai dengan keadaan
Berteman dengan jarak dan kerinduan

Setelah pelukan kesekian, masih saja ada air mata yang tumpah
Padahal sudah beribu doa dipanjatkan
Berharap ini akan menjadi mudah

Mungkin benar yang kamu katakan, tidak sewajarnya kita seperti ini
Bersatu kemudian berjarak kemudian bersama kemudian merindu
Dalam siklus itu akan dimaklumi kita menyerah
Tapi toh kita tidak, toh kita masih berdiri tegak

Dari mana lagi sumbernya,
kalau bukan doa dan harapan kita sedikit demi sedikit mulai diijabah
Dari mana lagi asalnya,
jika bukan ada tambahan kekuatan dari Sang Maha?
Kita hanya diminta bersabar serta berserah

Dan kemudian dalam pelukan yang kesekian, kita sepaham
Dengan semua daya itu, hanya satu yang akan kita lakukan,
terus berjuang untuk menjadi lebih kuat.

Baca Juga: Tanpa List Question Before Married, Bagaimana Memutuskan Menikah

Pict Source
Waah, kalau ini part favorit nih! Yeay!! Pasti buibu udah gak sabar dibagian ini kaann. Duuhh, perlengkapan bayi itu emang lucuuu semua yaa. Tapi bingung deh, apa aja sih yang perlu dibeli?
Katanya, itu gak perlu. Tapi, ada yang bilang perlu. Mana lucu semua kaan. Duh bingung ya!

Cuma ada foto pas belanja pertama ini aja ^^"
Eits, tapi sebelum bahas ini itu, ada satu hal yang perlu buibu aware soal perlengkapan bayi, yaitu ketentuan produk bayi wajib Standar Nasional Indonesia atau SNI. Ini tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2014 Pasal 120 Ayat 1 dan 2 (lengkapnya ini) yang intinya semua produk bayi (definisi anak usia 0-3 tahun) wajib terstandardisasi secara nasional Indonesia. Kenapa sih mesti SNI segala? Simpelnya, pemerintah ingin melindungi warganya dengan membuat ketentuan itu, jadi produsen gak seenaknya menggunakan produk-produk yang 'tidak aman'untuk bayi yang masih sensitif.

Sebelum belanja, udah diwanti-wanti dulu sama orang-orang tau supaya jangan kalap wkwk. Beli seperlunya aja dulu, tar uga bisa tambah kalau kurang, jangan sampai mubazir, makenya juga sebentar kok. Demikian kalimatnya ;D Jadii, list ini sangat subjektif dan sesuai kebutuhan, serta saya bikin dalam jumlah 'cukup' sehingga berdasarkan pengalaman, barang-barang tersebut antara lain adalaaah

PERLENGKAPAN BAYI


1. Pakaian
- Baju Lengan Pendek 6
- Celana Pop 12
- Baju Lengan Panjang 6
- Celana Panjang 6
- Singlet 6
- Popok 12
- Gurita 6
- STK (Sarung Tangan Kaki)  3
- Topi 3
- Kain bedong 12

Notes: Saya gak beli baju kutung kaena rasanya baby baru lahir belum butuh. Popok dan celana emang perlu banyak karena itu yang paling sering gonta-ganti. Kain bedong dibanyakin juga bisa dipakai untuk alas :D
Saya sempet beli jumper kutung, kjumper tangan pendek, dan sleepsuit, masing-masing 1 set. Gak kepake --'' Mulai dipakein waktu Gesang udah agak gedean, jadi udah sempit. Malah yang kutung gak kepake sama sekali --"

2. Perlengkapan Mandi
- Bak Mandi 1
- Handuk 2
- Washlap 2
- Baby Bather
- Baby Bath Top to Toe 1

Notes: Aku pilih Baby Bath Top to Toe biar lebih simpel aja, satu botol untuk rambut sama badan. Mau tambahin shampo juga silahkan. Terus, baby bather sih itu yang worth buatku. Awalnya aku mandiin Gesang diatas perlaknya aja terus dibilas di bak mandi. Tapi makin gede ya udah gak bisa --" Jadinya pake Baby Bather di kamar mandi buat sabunin dan bilas disana dulu sebelum diceburin ke bak mandi. 

3. Produk Perawatan Luar
- Minyak Telon
- Baby Lotion/ Baby Cream
- Hair Lotion
- Baby Cologne

Notes: Produk ginian mah banyak yang jual set nyaa wkwk. Tergantung emak2nya aja nih suka wangi yang mana. Dan menurut aku sih semua merk sama aja, mau yang mahal udah lolos berbagai ujian ataupun merk yang supermarket-able, selagi kulit anaknya gak sensitif dan normal yaa. Eh ya, yang kasih kado beginian juga bakal banyak kok :p

4. Peralatan Tidur
- Box Bayi
- Kasur Bayi
- Set Bantal Bayi
- Kelambu

Notes: Nah kalau box bayi ini sebenarnya opsional, ada yang bentuknya baby crib ada yang baby craddle, dsb aku pun kurang paham wkwk tapi penting menuurutku adalah bayinya nanti punya 'ruang' sendiri. Kalau box Gesang ini udah turunan dari ibunya (yeay!) tinggal dimodif dikit terus ditambahin laci-laci untuk simpen baju-bajunya. Jadi simpel. Busa beli lagi. Kelambu juga beli. Nah, kalau Gesang gak aku kasih bumper, karena... panas -.- Buat pengaman pinggir awal-awal itu aku taruhin bantal dia aja. Kembali lagi itu pilihan masing-masing yaa.

5. Penunjang lain-lain
- Perlak 2
- Kain kasa atau kapas steril
- Termometer 1
- Diaper Bag 1
- Cotton Buds
- Tisu Basah
- Kain Gendongan 1
- Kapas Bulat/ Kiloan

Notes: Itu list yangmenurutku harus ada yaa. Yang opsional sih kaya selimut dacron, tudung kelambu, detergent, gunting kuku. Itu diantara baran yang aku beli tapi gak berfungsi maksimal wkwk. Selimut dacron itu cuma dipake waktu pulang dari RS. Karena cuaca panas, jadi kalau pake itu ya jadi makin panas. Terus, tudung kelambu gak kepake sama sekali karena babynya di box kan ya, udah ada kelambu juga. Ini tergantung sih, Alhamdulillah dirumahku gak banyak serangga siliweran juga. Gegayaan beli detergen bayi ujung-ujungnya pake detergen cair biasa dirumah juga wkwk. Selain itu, aku juga beli sisir dan gunting kuku, tapi ujung-ujungnya aku pake gunting kuku yang biasa aja karena lebih tajam. Kalau yang punya bayi, agak tumpul jadi malah makin susah motongin kukunya, menurutku. Terakhir, kapas itu kalau ada mending yang kiloan sih, kita bisa takar pakenya berapa dan yaaa lebih murah dong wkwkkw

PERLENGKAPAN IBU
- Pembalut Bersalin
- Breastpad
- Gurita Melahirkan
- Stagen
- Nursing Cover
- Bantal Menyusui

Notes: Kenapa aku bikin stagen dan gurita melahirkan? Karena setelah nyoba keduanya, hari-hari setelah melahirkan itu enakan pake stagen, karena lebih kuat, sehingga kalau beraktiftas gak berasa pusing gitu. Tapi buat yang mesti make sendiri, gurita juga gapapa. Aku juga cuma sebulanan make stagen. Bantal menyusui sih yang worth buat aku, karena banyak yang bilang duh pake bantal biasa aja orang dari dulu juga gitu. Tapiii kalau udah dapet pw nya pake ini bantal, jadi terbantu banget. Jadi gak pegel, baby mau nyusu pun kita tetep betah nyusuin kan.

Pengalamanku sih, emang gak bisa kontrol diri saat belanjaa. Lucuuu aja semua. Harganya sih gak mahal ya kalau dihitung per pc. Tapiii kan kita beli lusinan, mana jenis barangnya banyak. Jadi biayanya bisa bengkak deh wkwk Terus, waktu itu aku masih mikir yang mahal adalah yang terbaik. Padahal ya belum tentu. Banyak produk yang awal-awal aku beli yang 'katanya' paling bagus yang merknya susah buat disebut dan tentunya dengan harga yang tinggi, tapi makin kesini aku cobain produk 'aman' yang lebih 'ramah'. Alhamdulillah, aman-aman aja tuh. Yang lebih mahal jelas ada keunggulannya. Tapii, kalau kita gak butuh 'keunggulan' itu ya buat apa? Yang penting perhatiin SNI-nya, kandungannya, nyaman di baby-nya, dst.

Dan sesungguhnya wahai buibu sekalian, selagi baby shop terjangkau ya kalau ada yang kurang atau dirasi butuh kan bisa beli lagii. Daripada mubazir kaan. Gak bisa keluar pun, kan ada handphone yang sangat memungkinkan untuk keta online shopping ;;) Juga gak perlu galau dan pusing gituu, karena kebanyakan baby shop udah menyediakan kertas list yang isinya keperluan apa aja yang mau kita beli. Jadi semacam panduan gitu untuk yang mommy-to-be. Tar tinggal ceklis-ceklis deh mana aja yang perlu, dan pelayannya biasanya mau kok untuk ditanya-tanyain. Tapi teteeep ya harus ada bekel dulu dari rumah. Cari tau. Karena yaaa namanya juga orang jualan, maunya dagangan laku banyak untung gede dong yaaa ;))
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Kenalan Dulu, yuk!

Hai, aku Nasha! Aku diberkahi dengan dua guru hebat dan akan seterusnya belajar. Sedang giat tentang gracefully adulting, mindfull parenting, dan sustainable living. Kadang review tontonan, buku, dan produk yang baik juga. Semoga berguna!
PS, untuk info kerja sama, bisa email aja ya! ;)

Follow @salamnasha

POPULAR POSTS

  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)

Hubungi Aku di sini

Nama

Email *

Pesan *

Advertisement

Label

family REVIEW lifestyle rekomendasi BUMI lingkungan parenting kesehatan mental kesehatan netflix marriage adulting rekomendasi buku

Daftar Tulisan

  • ►  2025 (24)
    • ►  Mei 2025 (5)
    • ►  April 2025 (5)
    • ►  Maret 2025 (4)
    • ►  Februari 2025 (5)
    • ►  Januari 2025 (5)
  • ►  2024 (41)
    • ►  Oktober 2024 (4)
    • ►  September 2024 (8)
    • ►  Agustus 2024 (5)
    • ►  Juli 2024 (5)
    • ►  Mei 2024 (5)
    • ►  April 2024 (3)
    • ►  Maret 2024 (5)
    • ►  Februari 2024 (3)
    • ►  Januari 2024 (3)
  • ►  2023 (117)
    • ►  Desember 2023 (10)
    • ►  November 2023 (10)
    • ►  Oktober 2023 (10)
    • ►  September 2023 (10)
    • ►  Agustus 2023 (10)
    • ►  Juli 2023 (10)
    • ►  Juni 2023 (11)
    • ►  Mei 2023 (12)
    • ►  April 2023 (8)
    • ►  Maret 2023 (10)
    • ►  Februari 2023 (8)
    • ►  Januari 2023 (8)
  • ►  2022 (31)
    • ►  Desember 2022 (6)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  Oktober 2022 (4)
    • ►  September 2022 (3)
    • ►  Agustus 2022 (1)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (3)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (2)
    • ►  Maret 2022 (1)
    • ►  Februari 2022 (3)
    • ►  Januari 2022 (2)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (1)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  Oktober 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (1)
    • ►  Juli 2020 (1)
    • ►  Juni 2020 (1)
    • ►  Mei 2020 (1)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (2)
    • ►  Februari 2020 (2)
    • ►  Januari 2020 (1)
  • ▼  2019 (6)
    • ▼  September 2019 (1)
      • Saya, Ibu Rumah Tangga, Begitu Juga Kita Semua
    • ►  April 2019 (1)
      • Serba Serbi Persiapan Menu sampai Peralatan MPASI
    • ►  Maret 2019 (1)
      • Lagi hamil, Tapi Kok Sensi, sih
    • ►  Januari 2019 (3)
      • Review Popok Perekat (Taped Diapers) Premium: Mamy...
      • Sekian Pelukan
      • Persiapan Melahirkan pt. Belanja
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember 2018 (1)
    • ►  November 2018 (4)

BloggerHub Indonesia

Tulisanku Lainnya

Kompasiana Kumparan

Popular Posts

  • Review Popok Perekat (Taped Diapers) Premium: Mamy Poko, Fitti, Sweety, Merries
  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!

Trending Articles

  • Cara Tepat Makan Lebih Sehat Tanpa Diet Ketat
  • Biaya yang Dibutuhkan untuk SD Swasta Rekomendasi di Jogja dan Sleman bagian Utara
  • Menyadari Bahaya Doomscrolling hingga Mencoba Socmed Detox untuk Kesehatan Jiwa Raga
  • Tips Mengurangi hingga Meniadakan Screen Time Anak, Simpel!
  • Table Daftar TK di Solo Raya, Lengkap sampai Kontak (Update 2022)

Copyright © SALAM, NASHA. Designed by OddThemes