Genrenya jelas fantasi, karena ceritanya tentang kehidupan manusia-manusia dengan kekuatan super, seperti bisa terbang, sangat cepat menyembuhkan diri sendiri, hingga punya kekuatan dan kecepatan jauh diatas rata-rata. Tapi hebatnya, cerita fiksi ini bisa tetap membumi, bisa menyentuh, apalagi dengan deretan pemain yang tidak perlu diragukan lagi kualitas actingnya.
Sinopsis Moving
Serial ini dibuka dengan cerita masa kini dengan latar kehidupan tokoh yang masih SMA yaitu Kim Bong Seok dan Jang Hee Soo. Kehidupan mereka disajikan dengan ringan dan menyenangkan. Meskipun memiliki latar belakang uniknya masing-masing, mereka menjalani kehidupan seperti biasa, berangkat ke sekolah dengan bus, terlambat, saling menolong, dan saling berjuang dengan kehidupan masing-masing.
Di sisi lain, kisah tentang manusia super sudah mulai dikuak sedikit demi sedikit dengan munculnya Frank, manusia dengan tubuh yang bisa sembuh dengan sangat cepat. Frank muncul dengan aksi pembunuhan pada manusia-manusia super lainnya, di sinilah dimulai tayangan-tayangan action, yang menjadi genre utama drama ini.
Sementara, Bong Seok dan Hee Soo mulai saling membuka diri, hingga diketahui mereka juga memiliki kekuatan supernatural yang diturunkan dari orang tua masing-masing. Selanjutnya, drama ini akan membawa kita bolak balik ke masa kehidupan lampau orang tua Bong Seok dan Hee Soo, para manusia super yang tergabung dengan organisasi intelijen negara hingga akhirnya mereka berkeluarga lalu berpencar dengan kehidupan pribadi masing-masing.
Inilah yang kemudian membedakan serial Moving ini dengan tayangan action superhero lainnya.
Review Moving
Awalnya sempat ragu juga mau mulai menonton Moving ini, karena jumlah episodenya cukup banyak, 20 episode. Namun karena durasinya yang cenderung singkat yakni seitar 40an menit per episode, jadilah saya mulai binge watching episode-episode awal itu (kalau tidak salah episode 1-7 rilis di satu waktu).
Melihat interaksi antara Bong Seok dan Hee Soo ini menyenangkan sekali ternyata. Tidak muluk-muluk, dan tidak dramatis juga, pertemanan yang natural saja. Bong Seok meskipun digambarkan cukup kikuk, tapi ternyata sangat menyenangkan dan siaga membantu. Hee Soo juga meskipun terlihat galak, tapi ternyata peduli dan gigih. Ditambah dengan kehadiran ketua kelas Lee Kang Hoon yang kaku namun ternyata juga hangat. Episode-episode awal antara mereka ini mengalir dengan ringan sehingga tidak beban sama sekali untuk maraton.
Barulah ketika memasuki kisah orang tua Bong Seok, kita mulai paham alur cerita action-nya, dimana sang ayah adalah agen elit organisasi dan ibunya adalah calon agen yang gagal lolos karena kesalahan di operasi burung camar. Diceritakan bagaimana mereka bertemu, berpisah, bersama lagi, hingga kini Bong Seok hanya hidup berdua saja dengan ibunya. Serupa dengan itu, kilas balik juga terjadi pada kisah Hee Soo. Bagaimana ayahnya bertemu dengan ibunya hingga kini ia hanya tinggal berdua dengan sang ayah yang ternyata adalah rekan kerja sesama agen ayah Bong Seok. Kisah-kisah kilas balik inilah yang cukup menghangatkan, mengangkat isu bahwa manusia dengan kelebihan itu juga adalah manusia biasa yang punya kelemahan, punya orang yang disayang, punya nilai yang diperjuangkan.
Kebetulan pertemuan antara anak-anak dengan kekuatan super ini mulai mencurigakan dengan viralnya video Kang Hoon yang menolong Hee Soo dengan kecepatan diatas rata-rata. Inilah yang kemudian memicu pertempuran antara Utara dan Selatan. Layaknya tayangan action perkelahian pada umumnya, tayangan ini juga menampilkan adegan tembakan dan kekerasan. Apalagi adegan perkelahian Joo Won dan Yeong Deuk yang sama-sama tahan banting itu, tidak selesai-selesai. Tapi hebatnya, 20 episode genre action dengan perkelahian ini bisa disajikan tanpa membuat lelah penontonnya. Saya yang bukan penikmat action bisa menikmati tontonan ini.
Setelah menyelesaikan series Moving di Disney Plus Hotstar ini, setidaknya ada tiga keunggulan yang jadi alasan kenapa banyak orang menyukai Drama Korea Moving ini
- Unsur Visual dan Audio
Efek CGI (Computer-Generated Imagery) membuat adegan terbang, aksi kekuatan dan kecepatan menjadi sangat nyata. Perkelahian antara orang-orang dengan kekuatan super ini seperti adegan sungguhan. Saya, dengan kacamata penonton awam melihatnya sebagai kesempurnaan, tanpa ada cacat, ini kabar baik untuk industri perfilman Asia bisa sejajar dengan Amerika. Kilas balik yag dilakukan pun cukup apik, dengan atribut yang sesuai dizamannya. Tidak terlalu detail tapi cukup mewakili.
Satu lagi yang cukup mmcuri perhatian saya adalah pilihan backsound yang digunakan. Jika biasanya film atau drama action menggunakan musik yang tense untuk mendukung adegan-adegannya, series moving ini menggunakan musik yang tidak terlalu 'ribut'. Kita tetap bisa merasakan ketegangan tanpa iringan musik yang intens. Ini justru jadi nilai tambah yang membedakan serial Moving ini dari serial serupa.
- Acting Pemain
Jajaran pemain yang disandingkan memang tidak main-main. Bukan hanya tokoh utama, tokoh pendukungnya juga adalah mereka yang sudah memiliki jam terbang tinggi di indsutri seni peran, sehingga kemampuannya tidak lagi diragukan. Emosi yang ditampilakn pada tiap adegan bisa tersampaikan dengan baik ke penonton, jadi jangan mengira kalau genre action ini akan bebas dari air mata.
Bukan hanya bagian dramanya saja, adegan aksinya pun dilakukan dengan sungguh-sungguh. Perasaan marah, kesal, sedih, kecewa, semuanya disampaikan dengan rapi dengan ekspresi wajah, gerakan tubuh, nada suara dari para pemain ini.
Chemistry antar pemain juga terasa, terlebih untuk hubungan orang tua-anak. Bagaimana perhatian dan tatap mata Mi Hyun melihat putranya, Bong Seok. Kalimat-kalimat keibuan yang diungkapkan juga terdengar natural, baik itu berupa omelan ataupun godaan. Versi ayah, kita bisa melihat bagaimana Joo Won mengurus anak satu-satunya, Hee Soo. Dengan latar belakang yang 'keras' Joo Won bisa tetap lembut ke putrinya. Hubungan lain yang tidak kalah hangat adalah antara Kang Hoon dan ayahnya Jae Man, meskipun dengan keterbatasan komunikasi, mereka menunjukkan kasih sayang dengan caranya masing-masing dan ini lebih menghangatkan sih.
- Jalan Cerita
Bisa dikatakan ini keunggulan juaranya sih. Jika biasanya film atau drama hanya menyajikan satu atau dua kisah tokoh utama, serial Moving ini memberi porsi yang cukup pada hampir setiap pemain, khususnya para manusia super itu, dengan kisah hidupnya masing-masing. Ini yang menjadikan kisah superhero Moving tetap membumi.
Kisah persahabatan bukan hanya terjadi pada anak-anak yang satu kelas sekolah, namun juga pada para orang tua mereka yang terjebak dalam organisasi agen. Para agen dengan kekuatan super ini ternyata tidak benar-benar menikmati kehidupan mereka, akibat keserakahan organisasi untuk berkuasa. Mereka hanyalah alat yang terus dimanfaatkan berdasarkan kelemahannya. Persahabatan yang saling membantu dan mendukung. Persahabatan tidak terduga justru terjadi antara para 'monster' yaitu Joo Won dan Yeong Deuk, meskipun tidak bisa dibilang akur namun ending-nya cukup membuat tersenyum.
Setidaknya ada tiga pasangan resmi yang dihadirkan di serial ini yaitu orang tau Bong Seok dan orang tua Hee Soo. Kedunya dikisahkan dengan keunikan masing-masing. Ketertarikan karena memegang teguh nilai yang sama, kebetulan-kebetulan yang mengiringi, dan bagaimana perjuangan mereka masing-masing. Sedangkan orang tua Hee Soo bertemu dalam kesempatan yang cukup langka, menunjukkan kebutuhan dan kerapuhan mereka masing-masing, memperlihatkan bagaimana mereka saling mengisi satu sama lain. Sebenarnya, orang tua Kang Hoon juga memiliki sisi yang sama, dengan ibunya yang bisa mengerti kekurangan dan kelebihan dari ayahnya, tapi kisah mereka tidak digambarkan dengan begitu detail.
Pada akhirnya ini juga kisah tentang manusia yang ingin hidup baik-baik saja. Bisa berdampingan dengan orang yang mereka sayang, bisa melakukan apa yang mereka inginkan, tidak berlawanan dengan nilai yang mereka yakini. Bukan hanya hidup menjalani perintah dengan ancaman, apalagi menjadi senjata mematikan bagi banyak orang. Mereka punya kisah masing-masing, punya perasaan yang menyertai. Ini juga menjadi pengingat kita juga untuk melihat segala sesuatu secara lebih luas, sehingga bisa lebih bijak memutuskan mana yang perlu diperjuangkan, mana yang sebaiknya ditinggalkan.
Salam, Nasha